Forum Group Discussion (FGD) dengan tema “Peran UMKM dalam Event Daerah” di Palm Beach Resort, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah

Kegiatan Forum Group Discussion (FGD) dengan tema “Peran UMKM dalam Event Daerah” dilaksanakan pada hari Senin, 8 November 2021 di Palm Beach Resort, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

1️⃣ Kegiatan ini dihadiri oleh :
1. Ibu Lestari Moerdijat, Anggota Komisi X DPR RI;
2. Bapak Edy Wardoyo, Sekretaris Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events);
3. Bapak Zamroni Lestiaza., Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Jepara;
4. Bapak Nurhidayat, anggota Komisi C DPRD Jepara; dan
5. Bapak Achmad Sochib, owner dari Azola Indonesia; serta
6. 50 Orang peserta terdiri dari unsur pelaku Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta pelaku UMKM di Kabupaten Jepara dan sekitarnya;

2️⃣ Tujuan dari kegiatan FGD ini yaitu :
Sebagai upaya dalam mensinergikan unsur legislatif, eksekutif serta stakeholders pariwisata dan ekonomi kreatif agar dapat bersama-sama membangkitkan kembali industri pariwisata khususnya industry UMKM dengan kaitannya terhadap pelaksanaan event daerah di masa adaptasi kebiasaan baru.

3️⃣ Rangkaian acara FGD adalah sebagai berikut:
Acara diawali dengan pelaksanaan antigen bagi seluruh peserta sebelum melakukan registrasi dan memasuki ruangan rapat. DIlanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan doa, serta menyaksikan tarian tradisional pembuka dari Sanggar Tari Yudhawala. Kemudian acara selanjutnya yaitu mendengarkan sambutan dan paparan dari para narasumber.
A. Sambutan-sambutan:
– Edy Wardoyo, Sekretaris Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events).
Dalam sambutannya yang disampaikan secara daring (online) beliau menyampaikan poin-poin sebagai berikut:
Ucapan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada Ibu Lestari Moerdijat, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara, para pelaku parekraf dan industri UMKM di Provinsi Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Jepara atas dedikasi dan peran sertanya dalam pelaksanaan FGD: “Peran UMKM dalam Event Daerah” ini;
Dampak pandemi Covid-19 yang sudah hamper 2 tahun melanda Indonesia sangat dirasakan khususnya di sektor parekraf. Karenanya diperlukan kolaborasi dan adaptasi kebiasaan baru yang dapat membuat industri parekraf serta industri UMKM dapat bangkit Kembali;
Kemenparekraf bekerja sama dengan seluruh stakeholder dalam penyusunan protokol CHSE (Clean, Health, Safety and Environment) yang dianggap mampu untuk Kembali menghidupkan industri parekraf serta mempromosikan aset daerah;
Pelaksanaan FGD ini sangat tepat dalam merencanakan event daerah yang tidak hanya menarik tapi juga memberikan perhatian terhadap produk lokal, sebagai contoh: industri ukir Jepara;
Harapan kami agar pengembangan produk dan pelaksanaan kegiatan ini membawa nilai-nilai lokal agar dapat bermanfaat dan memberikan kesan kepada para peserta.

– Sambutan dan pembukaan secara resmi oleh Bapak Zamroni Lestiaza, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara, yang menyampaikan sambutan dengan poin-poin sebagai berikut:
Selamat datang kepada Anggota Komisi X DPR RI, Kemenparekraf dan jajaran;
Pandemi Covid-19 yang berjalan hampir 2 tahun telah memberikan dampak yang sangat signifikan di berbagai sektor, terutama sektor pariwisata, ekonomi kreatif dan UMKM;
Pariwisata memiliki multiplyer effect sehingga sangat terasa dampaknya;
Pemerintah daerah Kabupaten Jepara melakukan Langkah-langkah seoptimal mungkin untuk memulihkan ekonomi khususnya masyarakat Jepara. Salah satunya adalah dengan pembentukan KEK (Komite Ekonomi Kreatif) yang mempunyai fungsi untuk mengayomi semua pelaku usaha mulai dari kuliner, fashion, kriya, sampai seni pertunjukan;
KEK telah memiliki kantor sekretariat yang berlokasi di TIC (Tourism Information Center) yang terletak di objek wisata Bandengan;
Terima kasih kepada Bu Lestari Moerdijat dan Pak Edy Wardoyo atas pelaksanaan kegiatan ini. Nantinya diharapkan akan memberikan dampak positif bagi masyarakat Kabupaten Jepara, khususnya pasera pelaku UMKM.

– Sambutan berikutnya dari perwakilan Komisi C DPRD Jepara yang dalam hal ini disampaikan oleh Bapak Nurhidayat.
Dalam sambutannya, beliau menyampaikan poin-poin sebagai berikut:
Dampak pandemi Covid-19 sangat komplek sehingga menyebabkan ketidak setimbangan dalam dunia perekonomian;
DPRD Kabupaten Jepara yakin bahwa seluruh potensi yang ada di Kabupaten Jepara dapat berkembang dengan pesat karena SDM di Jepara juga berkualitas;
Contoh potensi Kabupaten Jepara adalah: tembikar, monel, tenun, relief, meubel dan furniture;
Pemerintah Kabupaten Jepara telah berupaya untuk menggerakan beberapa anggaran dengan fokus di bidang parekraf;

– Terakhir, sambutan dari Ibu Lestari Moerdijat, anggota Komisi X DPR RI.
Dalam sambutannya yang disampaikan secara daring (online) beliau menyampaikan beberapa poin sebagai berikut:
Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dalam pelaksanaan FGD ini;
Ekonomi kreatif memainkan peranan penting dalam pengembangan industri pariwisata;
Ekonomi kreatif diharapkan menitikberatkan pada kearifan lokal;
Sektor parekraf merupakan sektor andalan dan menjadi salah satu motor penggerak untuk memulihkan keadaan ekonomi pasca pandemi;
Rapat dengan Kemenparekraf pada bulan September 2021 sudah menjadwalkan program-program pemulihan diantaranya bantuan insentif. Harapannya, bantuan insentif ini dapat dikoordinasikan dengan baik sehingga menghasilkan input dan output yang maksimal;
UMKM berperan penting karena mereka berpartisipasi aktif dalam dunia perekonomian serta menyerap kearifan lokal sehingga dapat dikembangkan lebih maksimal;
Kunci agar dapat berkembang setelah masa pandemi adalah dengan melakukan adaptasi, terutama adaptasi digital.

B. Penyerahan Cinderamata dari Kemenparekraf kepada:
– Ibu Lestari Moerdijat, Anggota Komisi X DPR RI, yang dalam hal ini diwakili oleh TA;
– Bapak Zamroni Lestiaza, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara;
– Bapak Achmad Sochib, owner Azola Indonesia – UMKM di bidang fashion (tas, sepatu, peci, tenun, dsb);

C. Sesi Materi dari Narasumber yang disampaikan oleh Bapak Achmad Sochib, owner Azola Indonesi:
– Azola merupakan pelaku usaha baru, lahir tahun 2018. Azola bergerak dibidang tenun dengan produk berupa tas, sepatu, peci, dsb, dengan target menengah ke atas;
– Dalam membangun usaha, owner selalu meminimalizir perbuatan yang dapat melukai perasaan team dan karyawan. Hal ini dikarenakan team adalah bagian dari produk yang dijual. Oleh karena itu harus disupport agar kinerjanya bagus dan maksimal;
– Owner membagikan pengalamannya awal mula merintis usaha. Dahulu sebelum terjun ke dunia entrepreneur beliau sempat menjadi jurnalis majalah gelora Pemkab Jepara pada tahun 2007-2014, kemudian tahun 2013-2017 menjadi fasilitator nasional program pengembangan perpustakaan, dan dilanjutkan sampai tahun 2018 menjadi master trainer nasional program perpustakaan. Beliau memilih resign dari dunia perkantoran dan memilih focus ke dunia bisnis karena ingin masyarakat disekitarnya merasakan apa yang owner dapat. Owner memiliki motto yaitu terus bergerak untuk kemanfaatan Bersama;
– Awal-awal usaha dimulai belajar dari google dengan bantuan kelas “Gapura Digital” Semarang. Kemudian owner memutuskan untuk menggunakan strategi digital marketing dan penjualan melalui online. Hal ini didasari dari pengalaman ketika berjualan offline. Calon customer ditempat offline menawar barang dengan harga yang rendah;
– Target pasar menjadi pijakan owner dalam menentukan nama brand “AZOLA”. Nama brand berperan penting karena itu menjadi identitas suatu usaha. Asal mula nama AZOLA sendiri dari tumbuhan paku air yaitu “Azolla Pinnata”;
– Dalam peningkatan kualitas SDM, Owner selalu menghadiri pelatihanpelatihan terutama pelatihan gratis bersama para team, tujuannya untuk improve skill dan belajar bersama. Apa yang didapat dari pelatihan selalu diimplementasikan dalam bsinis nya. Misalnya : cara mendapat 1000 kontak person di WA;
– Dalam prinsipnya, owner tidak mengejar kuantitas barang yang dijual akan tetapi kualitas yang diutamakan;
– Tiga kunci yang diterapkan owner dalam menjalankan bisnisnya adalah :
• Digitalisasi
• Tim kerja yang bagus
• Menciptakan produk yang unik dan berbeda dari yang lain
– Satu hal yang menjadi salah satu nilai tambah kami adalah kami ramah difabel. Artinya kami membantu dan memberikan akses kepada kaum difabel untuk dapat menggunakan produk-produk kami. Jadi dalam hal ini, kami bisa menerima pesanan custom walaupun hanya 1 pcs.

D. Sesi tanya jawab:
– T (Ibu Sari): Apa kiat-kiat sukses untuk membangun usaha sendiri terutama dalam industry tenun troso?
J (Bapak Sochib):
• Berusaha untuk mencari bahan baku yang berkualitas
• Research sesuai target market
• Memahami dan belajar mengenai produk yang akan dijual
• Menjaga kualitas;
– T (Ibu Isrofah – UKM olahan ikan bandeng): Saya berasal dari Demak Jawa Tengah, dimana saya merasa daerah saya belum memiliki komoditi khas. Oleh karenanya saya bergerak di bidang pengolahan ikan bandeng (Ingkong Bandeng). Bagaimana tips-tips yang dapat saya terapkan khususnya mengenai masa awet produk itu sendiri
J (Bapak Sochib):
• Untuk olahan ikan, bisa dilakukan dengan cara door to door atau penawaran dari rumah ke rumah. Hal ini guna memperkenalkan produk kita terhadap calon konsumen;
• Harus berani totalitas terutama dalam hal promosi;
• Owner harus pemakai 100%. Misal owner produksi sepatu, maka owner harus memakai sepatu nya sendiri guna meningkatkan trust kepada calon konsumen dan ajang promosi;
• Buatlah produk sesuai standar owner. Jika barang sudah diproduksi namun hasilnya belum memuaskan maka jangan dijual. Buat sampai bagus dan semaksimal mungkin. Hal ini berkaitan dengan kualitas;
– T (Ibu Endang): Ketika membuat produk dan siap untuk dipasarkan, bagaimana cara menentukan harga jual?
J (Bapak Sochib):
• Penetuan harga sesuai biaya produksi dan target market kita. Ketika target pasar menengah keatas, maka kita dapat nambah profit lebih banyak. Akan tetapi banyak aspek yang harus diperhatikan mulai dari kemasan atau packaging, dan penataan produk yang tepat;
• Untuk menghitung harga jual pada dasarnya bisa menggunakan teori HPP;
– T (Bapak Amin Fahrudin – UMKM Tenun Jepara): Bagaimana cara meraih 1000 kontak WA?
J (Bapak Sochib):
• Kita bisa mendapatkan dengan banyak cara, salah satunya meminta data ke penjual pulsa, lalu kita input nomor-nomor tersebut ke PC/Laptop;
• Setelah penginputan data, terdapat teknis lanjutan yaitu transfer ke HP.

4️⃣ Penutupan
Acara ditutup oleh perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan dilanjutkan dengan pemberian sertifikat peserta.

5️⃣ Kesimpulan
Peserta yang hadir cukup antusias mendengarkan materi yang diberikan oleh narasumber. Beberapa peserta terlihat aktif berpartisipasi melakukan diskusi dan tanya jawab dengan narasumber.

Tinggalkan Balasan