Festival Rimpu Mantika 2024

Festival Rimpu Mantika 2024 yang dilaksanakan pada tanggal 25-27 April 2024 di Lapangan Serasuba, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat.

 

Gambaran Umum Festival Rimpu Mantika 2024

  • Festival Rimpu Mantika merupakan festival yang mulanya diawali dengan pawai puluhan ribu orang di Kota Bima dengan menggunakan pakaian khas Bima, yaitu 2 kain tradisional (Tembe Nggoli) yang dililitkan di kepala dengan teknik tertentu.
  • Tahun ini, Festival Rimpu Mantika termasuk dalam 110 event KEN. Event ini dilaksanakan pada tanggal 25-27 April 2024 bertempat di Lapangan Serasuba, Kota Bima, NTB dengan tema Heritage of Bima. Rangkaian kegiatannya antara lain bazar ekraf/UMKM, lomba tarian daerah, fashion show, pembukaan oleh Menparekraf RI, dan pawai Rimpu Mantika.

 

Rangkaian Kegiatan Festival Rimpu Mantika 2024

🔴 Hari Ke-1 (Kamis, 25 April 2024)

  • Lomba Rawa Mbojo

Kesenian tradisional Bima Dompu berupa patu cambe (berbalas pantun) yang diiringi alat musik biola.

  • Lomba Kapatu Mbojo

Pantun dalam Bahasa Mbojo disebut Patu, adalah salah satu bentuk puisi dalam sastra Mbojo yang bentuknya hampir sama dengan bentuk syair ataupun pantun dalam sastra Indonesia. Pemanfaatannyapun sama dengan pemanfaatan pantun dalam sastra Indonesia.

Jumlah peserta sebanyak 9 orang.

  • Pengumuman Pemenang dan Penyerahan Hadiah Lomba Rawa Mbojo dan Lomba Kapatu Mbojo
  • Lomba Fashion Show (Kategori Anak)
  • Bazar UMKM dan Ekraf
  • Tampilan Band
  • Pengumuman Pemenang dan Penyerahan Hadiah Lomba Fashion Show (Kategori Anak)
  • Pembukaan oleh MC
  • Lomba Fashion Show (Kategori Dewasa)
  • Pengumuman Pemenang dan Penyerahan Hadiah Lomba Fashion Show (Kategori Dewasa)
  • Penutupan oleh MC

 

🔴 Hari Ke-2 (Jumat, 26 April 2024)

  • Pembukaan oleh MC (siang hari)
  • Lomba Kareku Kandei

Kareku Kandei merupakan kegiatan menumbuk pada lesung yang dilakukan oleh sekelompok orang pada saat-saat tertentu. Lesung dipukul secara terus menerus namun tempo pada setiap pemukul ditata sedemikian rupa dengan berbagai ragam ritme maka lesung akan menghasilkan irama yang teratur.

Jumlah peserta sebanyak 6 tim

  • Bazar UMKM dan Ekraf
  • Hiburan-hiburan:
    • Tampilan Band
    • Tampilan Tari Pelangi Anak Bangsa
    • Tampilan Tari Gemo Famire
    • Tampilan Kapatu Mbojo
    • Tampilan Stand Up Comedy
    • Rawa Mbojo
    • Tampilan Band
  • Kunjungan Menparekraf ke Kampung Tenun Rabadompu, Kota Bima;
    • Menparekraf melihat langsung proses pembuatan sarung tenun khas Bima di Sekretariat Kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) Nur Sakura.
    • Tenun khas Bima dengan berbagai motif yang dikembangkan para perajin saat ini menjadi sebuah kekayaan yang patut dilestarikan. Selain digunakan untuk rutinitas Masyarakat Bima, produk yang dihasilkan juga diekspor ke luar negeri yaitu ke Singapura.

 

🟣 Gala Dinner di Museum ASI Mbojo

  • Pembukaan oleh MC (malam hari)
  • Kegiatan ini dihadiri oleh:
    1. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bapak Sandiaga Salahuddin Uno;
    2. Gubernur NTB, Diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Sosial dan Kemasyarakatan, Bapak Izzudin Mahili;
    3. Walikota Bima, Bapak Mohammad Rum;
    4. Staf Ahli Menteri Parekraf Bidang Manajemen Krisis, Bapak Fadjar Hutomo;
    5. Anggota DPR RI dan DPRD di Kota Bima;
    6. Direktur Poltekpar Lombok, Bapak Ali Muhtasom;
    7. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Bapak Jamaludin;
    8. Kepala Dinas Pariwisata Kota Bima, Bapak M. Natsir;
    9. Unsur Forkopimda Se-Provinsi NTB dan Se-Kota Bima;
    10. Para Tokoh Agama, Tokoh Adat, Akademisi, Komunitas, dan Rekan-Rekan Media; serta
    11. Para Pelaku Seni Budaya, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
  • Tampilan Tari Lupe
  • Pembacaan Doa
  • Sambutan Pj. Walikota Bima, Bapak Mohammad Rum:
    • Harapannya, Festival Rimpu Mantika tidak hanya digelar tahun ini tapi lebih dari ini, bahkan beberapa event minimal dua bulan sekali ada event.
    • Karena hadirnya event-event seperti ini, mampu menggaet orang-orang dari luar untuk hadir di kota (Bima) dengan sebutan “Kota Tepian Air”. Tak terkecuali mendatangkan para investor dari luar untuk melakukan investasi di Kota Bima.
    • Memohon arahan Menparekraf, agar bagaimana Kota Bima, Kabupaten Bima, dan Dompu bisa sejajar dengan kota lain di Nusantara.
    • Mengucapkan terima kasih kepada seluruh rombongan Kemenparekraf, karena memberikan kesempatan event Pawai Rimpu masuk Karisma Event Nusantara (KEN) Tahun 2024.
  • Sambutan Menparekraf, Sandiaga Salahudin Uno, sekaligus Membuka Event Festival Rimpu Mantika:
    • Apresiasi setinggi-tingginya disampaikan kepada masyarakat, pemerintah Provinsi NTB, pemerintah kota Bima melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, serta seluruh pihak yang telah berkolaborasi dan berinovasi dalam penyelenggaraan Festival Rimpu Mantika yang masuk dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2024.
    • Festival Rimpu Mantika ini dilaksanakan dalam rangka memperkenalkan kekayaan budaya dan potensi pariwisata tiga daerah, yaitu kota Bima, kabupaten Dompu, dan kabupaten Bima, dengan mengusung tema “Heritage of Bima”. Seperti yang diketahui bersama, bahwa tiga daerah ini memiliki kesamaan budaya dalam hal komoditas lokal tenunan, namun memiliki keunikan, keindahan, dan kekhasan masing-masing dalam hal corak dan warna. Produk tenun ini akan menjadi sorotan utama pada “Pawai Rimpu Mantika” hari ini.
    • Selain pesona tradisi berbusana, dalam festival ini juga telah disuguhkan berbagai macam kekayaan dan keindahan budaya bima, seperti tari-tarian, karya fesyen, dan juga produk ekonomi kreatif yang tak kalah unik.
    • Festival ini bisa memberikan dampak ekonomi sampai pada UMKM bahkan dampaknya secara langsung meningkatkan penjualan UMKM sekitar 20 sampai 25 persen dari total yang dibelanjakan dan ini akan membuka peluang usaha dan lapangangan kerja dan mengakselerasi pencapaian target 4,4 juta lapangan kerja di 2024.
    • Selamat Rimpu Mantika, mari kita lestarikan budaya untuk generasi mendatang. Karena tujuan kita menggerakkan ekonomi untuk menciptakan peluang lapangan pekerjaan, dengan efek ekonomi yang membawa keberkahan.
  • Seremoni Pembukaan Festival Rimpu Mantika
  • Hiburan-hiburan:
    • Tari Bermain Nggoli
    • Parade Busana Rimpu dan Tutorial Cara Mengunakan Rimpu Cili/Mpida dan Rimpu Colo
    • Parade Fashion Show Busana Pengantin dan Busana Casual Berbahan Kain Tenun Bima
    • Tampilan Kareku Kandei
    • Atraksi Gantao
    • Atraksi Buja Kadan’da
    • Tari Donggo Mantika
  • Doorstop
  • Penutupan oleh MC

 

🔴 Hari Ke-3 (Sabtu, 27 April 2024)

Kegiatan ini dihadiri oleh:

  1. Walikota Bima, Bapak Mohammad Rum;
  2. Staf Ahli Menteri Parekraf Bidang Manajemen Krisis, Bapak Fadjar Hutomo;
  3. Anggota DPR RI dan DPRD di Kota Bima;
  4. Direktur Poltekpar Lombok, Bapak Ali Muhtasom;
  5. Kepala Dinas Pariwisata Kota Bima, Bapak M. Natsir;
  6. Unsur Forkopimda Se-Provinsi NTB dan Se-Kota Bima;
  7. Para Tokoh Agama, Tokoh Adat, Akademisi, Komunitas, dan Rekan-Rekan Media; serta
  8. Para Pelaku Seni Budaya, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

 

  • Pembukaan oleh MC
  • Tari Muna
  • Pelepasan Peserta Pawai oleh SAM Bidang Manajemen Krisis, Bapak Fadjar Hutomo
  • Pawai Rimpu Mantika dari Gunung Dua menuju Lapangan Serasuba
  • Tari Zapin Malenggo
  • Pertunjukan Tari Rimpu Mantika Kolosal
  • Pengundian Doorprize dan Pembagian Hadiah Utama
  • Bazar UMKM dan Ekraf
  • Penutupan oleh MC

 

🟣 Promosi

Beberapa promosi yang telah dilakukan oleh penyelenggara, antara lain:

  1. Offline
  • Media OOH Jumlah: 6 Billboard dan baliho.
  • Media Elektronik Jumlah: 2 (TVRI dan Bima TV)

2. Online

  • Facebook

@Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bima

@promosipariwisatakotabima

@diskominfotik

  • WhatsApp
  • Instagram

@wisatakotabima

@rimpu_mantika

@mbojoinside

@bimakini

@prokopimkotabima

@diskominfotik

  • Tiktok

@promosiparkobi

  • Twitter
  • Youtube

 

Kesimpulan dan Evaluasi Kegiatan

  1. Hampir 100% kepanitiaan Festival Rimpu Mantika berasal dari berbagai OPD di intansi Pemerintah Kota Bima dengan koordinator Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bima. Sedangkan untuk keamanan bekerja sama dengan Polres Bima Kota yang dibantu oleh Kodim 1608/Bima.
  2. Event ini bertujuan melestarikan budaya Bima dan meningkatkan kecintaan generasi muda terhadap rimpu sehingga dapat menggerakkan perekonomian karena banyaknya perajin kain tembe nggoli di kota Bima.
  3. Festival Rimpu Mantika memiliki potensi untuk menjadi event berskala nasional, karena pelaksanaannya melibatkan peserta pawai tidak hanya dari masyarakat lokal namun juga dari luar provinsi NTB. Dari data yang diperoleh sekitar 75.000 orang peserta pawai, tercatat sekitar 74.900 orang wisnus dan sebanyak 100 orang wisman. Hal ini perlu didukung dengan pengemasan event yang baik, serta didorong oleh promosi yang massif sehingga dapat mendatangkan wisatawan.
  4. Festival Rimpu Mantika secara keseluruhan berlangsung lancar dengan menampilkan kearifan lokal di Kota Bima serta pameran ekonomi kreatif yang melibatkan UMKM. Selama 3 hari dalam rangkaian kegiatan Festival Rimpu Mantika tercatat kurang lebih terdapat 150 stand UMKM. Kedepannya agar melibatkan UMKM yang lebih beragam tidak hanya makanan lokal namun juga dapat menghadirkan lebih banyak produk ekrafnya.
  5. Perlunya evaluasi pada penataan tata letak (layout) venue yang memperhatikan pengaturan penempatan gerbang masuk dan keluar, toilet dan tempat ibadah, area parkir, area bazar UMKM, pengaturan bentuk panggung, area duduk VIP, area penonton/pengunjung serta awak media, yang dapat mendukung alur pengunjung dan sirkulasi kendaraan yang baik. Hal ini perlu didukung perencanaan serta manajemen event yang disesuaikan dengan karakteristik lokasi kegiatan. Penanganan ini dapat didukung dengan rambu petunjuk dan informasi serta denah area lokasi kegiatan.
  6. Crowd management perlu ditingkatkan, dikarenakan banyaknya pengunjung yang hadir agar tidak terjadi penumpukan masa di titik-titik tertentu. Selain itu kedepannya dapat disediakan lokasi atau jalur khusus bagi awak media agar dapat leluasa berpindah tempat untuk mendokumentasikan kegiatan secara keseluruhan.
  7. Penanganan aspek keselamatan dan kenyamanan pengunjung perlu ditingkatkan dengan menyediakan signage, jalur evakuasi, posko kesehatan, pusat informasi, ambulans, toilet dan WC portable bersih, mushola/tempat ibadah, dan mobil pamadam kebakaran.
  8. Penanganan aspek kebersihan pada kegiatan ini dapat ditingkatkan dengan menyediakan tempat sampah yang terjangkau dan lebih banyak lagi di berbagai tempat serta perlunya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.
  9. Dalam mewujudkan Kota Bima sebagai destinasi wisata yang berkualitas dan berkelanjutan dengan prinsip sustainablity development, kualitas event Festival Kota Bima dapat ditingkatkan dengan mendukung ke arah tersebut, mulai dari pengemasan konsep, konten acara, dan dekorasi, hingga adanya upaya pemilahan serta pengolahan sampah.
  10. Strategi promosi Festival Rimpu Mantika sudah cukup baik, baik secara konvensional maupun digital, yaitu di antaranya dengan menampilkan umbul-umbul, baliho, OOH sebanyak 6 media, media sosial sebanyak 6 buah, dan media elektronik sebanyak 2 buah, dan menayangkan iklan di tempat-tempat strategis. Kedepannya dapat ditingkatkan pengelolaan website maupun sosial media yang secara konsisten dan berkelanjutan menghadirkan bahan promosi dan narasi-narasi yang kuat dan menarik.
  11. Perlunya peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dalam penyelenggaraan kegiatan di Kota Bima sehingga diharapkan berdampak pada peningkatan kualitas penyelenggaraan Festival Rimpu Mantika selanjutnya. Tercatat event ini melibatkan sebanyak 800 orang seniman, 35 orang kurator, dan 157 orang panitia yang didominasi masyarakat sekitar.
  12. Kedepannya Festival Rimpu Mantika diharapkan dapat bekerja sama dengan lebih banyak stakeholder dalam menyusun pola perjalanan wisata maupun paket wisata dengan mengedepankan storynomics yang kuat. Hal ini dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara maupun nusantara untuk berkunjung ke Kota Bima terutama saat pelaksanaan kegiatan Festival Rimpu Mantika setiap tahunnya. Selama event ini berlangsung telah bekerja sama dengan 7.625 UMKM/industri, 38 organisasi, 1 asosiasi PKL Kota Bima, dan 4 komunitas seni.

 

 

Author: Vitria Narwastu

Tinggalkan Balasan