Ngobrol Santai Event dan Ekraf Bersama Mbak Wamenparekraf

Kegiatan Ngobrol Santai Event dan Ekraf Bersama Mbak Wamenparekraf yang dilaksanakan pada tanggal 12 Februari 2024 di The Consulate Surabaya, Jawa Timur.

 

Gambaran Umum

Kegiatan yang dikemas dalam bentuk lunch meeting ini dimaksudkan untuk menyapa, bertukar pikiran dan menampung aspirasi para pelaku event dan ekonomi kreatif di Kota Surabaya dan sekitarnya.

 

Kegiatan ini dihadiri oleh:

  • Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ibu Angela Herliani Tanoesoedibjo.
  • Sekretaris Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events), Ibu Ni Komang Ayu Astiti.
  • Direktur Komunikasi Pemasaran, Bapak Yohanes De Brito Titus Haridjati.
  • Ketua Pokja Event Wilayah Jawa, Bapak J.Suharbowo
  • Perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur.
  • 13 orang perwakilan pelaku event (KEN, seni budaya, musik, sport dan MICE, pelaku ekraf), dan Ketua DPD ISSITA Jawa Timur

 

Rangkaian Acara

  • Perwakilan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur mengenalkan peserta lunch meeting yang dilanjutkan eksposure  kegiatan oleh masing-masing pelaku event dan ekonomi kreatif di Surabaya dan sekitar
  • Diskusi yang berlangsung dalam lunch meeting ini antara lain membahas:
  • Minimnya ketersediaan venue di Surabaya untuk mendukung penyelenggaraan pameran dan event besar.
  • Surabaya didominasi dengan target pasar kalangan menengah atas yang memiliki daya beli yang tinggi. Tiket event dengan biaya tinggi lebih cepat habis dibandingkan tiket festival, lokasi hiburan yang ditujukan untuk pasar menengah atas juga semakin berkembang dibandingkan lokasi hiburan kalangan menengah bawah.
  • Komite Ekonomi Kreatif yang dibentuk di bawah pemerintah Provinsi Jawa Timur merupakan gabungan dari berbagai unsur masyarakat, baik itu pemerintah, media maupun pelaku ekraf. Program terdekat Komite Ekonomi Kreatif adalah menyusun Rindekraf. Tidak hanya mengangkat 3 sektor ekraf unggulan (kuliner, kriya, fesyen), Komite Ekonomi Kreatif juga berencana mendorong dan mengenalkan sektor ekraf lainnya yang belum populer.
  • Event olahraga di Jawa Timur, seperti BTS Ultra dan Bromo KOM mendorong pergerakan wisatawan nusantara karena 70% dari peserta berasal dari luar Jawa Timur, dan sebagian bahkan datang dari luar negeri.
  • Wamenparekraf turut bertukar pikiran dengan para peserta, antara lain dengan menyampaikan hal-hal berikut:
  • Mengusulkan Komite Ekonomi Kreatif untuk mengembangkan IP business serta mendorong kolaborasi lintas sektor ekraf.
  • Menyampaikan bahwa peraturan terkait pajak hiburan adalah wewenang Kemenkeu, bukan Kemenparekraf. Batas minimal untuk usaha hiburan bidang khusus juga masih dapat disesuaikan oleh pemerintah daerah.
  • Pemerintah pusat tengah mengembangkan creative fund. Saat ini masih terbatas untuk sektor ekraf visual, namun diharapkan nantinya akan berkembang dan mencakup sektor ekraf lainnya.
  • Ekosistem ekonomi kreatif Indonesia belum sebaik negara-negara tetangga. Sistem cashback untuk pembuatan film-film global di negara kita padahal bisa sangat menguntungkan
  • Eksposur Indonesia di dalam film lebih dikenang dibandingkan video promosi mana pun. Contohnya seperti diangkatnya Bali pada film Eat, Pray and Love, atau Indonesia pada seri The Last of Us. Eksposur ini dapat lebih dikendalikan ke arah positif apabila Indonesia mengembangkan ekosistem ekraf dengan lebih baik. Contohnya seperti bagaimana Thailand memberikan sistem cashback untuk film-film yang diambil di Thailand, atau menggunakan SDM Thailand. Melalui pemberian cashback ini, pemerintah dapat lebih mudah bernegosiasi untuk mengangkat image negaranya ke arah yang lebih posiif.

Author: Vitria Narwastu

Tinggalkan Balasan