BISA Fest: Pergelaran Ragam Tari Kreasi, BISA Fest: Pesona Eksotika Tari Tradisi, dan BISA Fest: Semarak Parade Musik Bambu

Laporan kegiatan BISA Fest: Pergelaran Ragam Tari Kreasi dan BISA Fest: Pesona Eksotika Tari Tradisi yang diselenggarakan pada 24 dan 26 Juni 2023 di Kab. Toraja Utara, serta BISA Fest: Semarak Parade Musik Bambu yang dilaksanakan pada tanggal 28 Juni 2023 di Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama antara Kemenparekraf/Baparekraf RI dengan Komisi X DPR RI.

Berikut poin-poin yang dapat kami laporkan:

1️⃣ Hari ke-1: 24 Juni 2023
BISA Fest: Pergelaran Ragam Tari Kreasi diselenggarakan di Destinasi Wisata Londa, Kabupaten Toraja Utara.

💠 Kegiatan dihadiri oleh:
1. Anggota Komisi X DPR RI, Ibu Eva Stevany Rataba;
2. Kepala Bidang Tata Kelola dan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Toraja Utara, Bapak Yanto Maluka;
3. Analis Kebijakan Ahli Muda, Direktorat Event Daerah, Bapak Joko Suharbowo;
4. Perwakilan Pengurus Destinasi Wisata Londa, Bapak Innocentius Rantesapan;
5. Pelaku seni tari/Anggota Dewan Kesenian Toraja Utara, Ibu Natalia Bendon, selaku narasumber;
6. Pelaku seni budaya dan parekraf di Kabupaten Toraja Utara.

💠 Rangkaian kegiatan:
🔹 Registrasi peserta dan pembukaan oleh Host
🔹 Menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” dilanjutkan pembacaan doa
🔹 Penampilan tari Pa’gellu sebagai penampilan pembuka oleh Sanggar Seni Siangkaran. Pa’gellu adalah tari sukacita yang biasa dipentaskan pada upacara adat di Toraja. Tari ini memiliki sifat yang riang gembira. Nama pa’gellu atau ma’gellu dalam bahasa setempat berarti menari-nari dengan riang gembira. Tari ini merupakan tarian kreasi yang melambangkan rasa syukur dan kerja sama yang diiringi gendang khas Toraja.

🔹 Sambutan perwakilan pengurus Destinasi Wisata Londa, Bapak Innocentius Rantesapan:
– Suku Toraja memiliki ragam budaya yang sangat unik. Kehadiran BISA Fest di Londa ini akan mendorong generasi muda untuk terus berkreasi dan melestarikan budaya Toraja.
– Melalui penyelenggaraan event ini, seni tari sebagai atraksi wisata diharapkan dapat semakin berkembang dan menambah nilai jual pariwisata di Toraja.

🔹 Sambutan perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Toraja Utara, Bapak Yanto Malluka:
– Kegiatan BISA Fest bertujuan memacu seniman di Toraja Utara untuk terus berkreasi dan memberi semangat pada kelompok tari dan sanggar untuk berkembang dan lebih maju.
– Meskipun tempat berkreasi terbatas, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan ruang dan membawa semangat baru bagi para seniman serta dapat meningkatkan pesona daya tarik pariwisata di Toraja.

🔹 Sambutan perwakilan Kemenparekraf/Baparekraf, Bapak Joko Suharbowo:
– Program BISA Fest merupakan kolaborasi dan kemitraan antara Kemenparekraf RI dan Komisi X DPR RI yang bertujuan untuk memberdayakan kembali para pelaku seni budaya, mempromosikan nilai-nilai kearifan lokal dan memberikan ruang ekspresi serta apresiasi atas karya kreatif dan inovatif para pelaku seni budaya dan ekraf di daerah.
– Terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan atraksi seni budaya, yaitu 1) Relevan: atraksi budaya diharapkan dapat terus beradaptasi menyesuaikan perkembangan zaman dan audiensnya; 2) Digitalize: pentingnya pemanfaatan media digital sebagai sarana promosi hasil kreasi 3) Sustainable: dengan mengangkat nilai-nilai kearifan lokal, diharapkan keberadaan atraksi budaya dapat terus berkelanjutan.
– Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam pengembangan dan promosi atraksi budaya di Toraja serta meningkatkan sinergi kolaborasi yang sudah ada sehingga akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan para pelaku seni budaya dan ekraf.

🔹 Sambutan sekaligus pembukaan oleh Anggota Komisi X DPR RI, Ibu Eva Stevany Rataba:
– Kegiatan BISA Fest adalah kegiatan yang bertujuan memberdayakan pelaku seni di daerah. Meskipun skala kegiatan ini kecil, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Toraja, khususnya para pegiat seni. Kedepannya, diharapkan dapat tercipta event serupa yang lebih besar skalanya sebagai upaya memperkenalkan dan melestarikan budaya Toraja.
– Pengembangan kreativitas sangat penting dilakukan untuk memberdayakan kearifan lokal dan melestarikan budaya di Toraja agar tetap relevan dengan perkembangan zaman. Namun, yang terpenting adalah nilai-nilai budaya Toraja harus tetap terjaga sebagai identitas bangsa Toraja.

🔹 Penyerahan cendera mata oleh perwakilan Kemenparekraf/Baparekraf kepada Anggota Komisi X DPR RI, perwakilan Disbudpar Kab. Toraja Utara, perwakilan pengurus Destinasi Wisata Londa, dan Narasumber yang dilanjutkan foto bersama.

🔹 Penampilan tari kreasi Sarong oleh sanggar tari Skrisma dari SMK Kristen Makale. Tari ini menggambarkan keceriaan atau kegembiraan, diawali gerakan ma’tabe’ sebagai bentuk penghormatan kepada Puang Matua Sang Pencipta. Tari ini biasa ditampilkan pada acara Rambu Tuka’. Kostum yang digunakan dilengkapi dengan aksesoris Sarong sebagai simbol mahkota sekaligus alat pelindung dari terik matahari atau hujan bagi perempuan Toraja ketika beraktivitas di luar rumah, seperti bertani yang merupakan bagian dari kehidupan masyarakat Toraja.

🔹 Penampilan tari kreasi Malambuk Pare oleh sanggar Tikala Sangrapuan yang menggambarkan aktivitas menumbuk padi yang biasa dilakukan di belakang atau di samping rumah Tongkonan. Saat padi ditumbuk, terdengar pola irama yang membuat para penumbuk padi bersemangat hingga menari.

🔹 Penampilan tari kreasi Soyan Sanda Rupa oleh SMAN 1 Tana Toraja. Soyan Sandarupa berarti gerak yang beraneka ragam. Tari ini memadukan beberapa gerakan dari tari Toraja, seperti tari pagellu’ tua dan ma’nani yang menggambarkan sukacita dalam kegiatan Rambu Tuka’.

🔹 Penampilan tari kreasi To Mangrara Banua oleh sanggar Ondoi Saruran. Tari ini menggambarkan upacara Mangrara Banua yang merupakan ungkapan syukur masyarakat Toraja setelah menyelesaikan pembuatan rumah adat Toraja (Tongkonan).

🔹 Penampilan tari kreasi Sende Penaa oleh sanggar tari Sende Manik. Tari ini juga menceritakan ungkapan syukur masyarakat Toraja pada upacara Mangrara Banua. Tari ini disajikan dengan iringan lagu daerah dengan gendang Toraja dan suling bambu.

🔹 Talkshow bersama narasumber, Ibu Natalia Bendon yang mengulas dan menyampaikan evaluasi penampilan tari kreasi dari masing-masing sanggar dan kelompok tari. Pada sesi ini juga disampaikan masukan dalam mengkreasikan tarian Toraja agar menarik, meliputi variasi gerakan, kostum dan aksesoris, penguasaan panggung, serta cara berinteraksi dengan penonton agar dapat memberikan pertunjukan yang lebih menarik dan berkesan.

🔹 Penyerahan piagam penghargaan kepada para pengisi acara dan narasumber, dilanjutkan dengan foto bersama dan penutupan oleh host.

2️⃣ Hari ke-2: 26 Juni 2023
BISA Fest: Pesona Eksotika Tari Tradisi diselenggarakan di Tongkonan Buntu Palawa, Kabupaten Toraja Utara.

💠 Kegiatan dihadiri oleh:
1. Anggota Komisi X DPR RI, Ibu Eva Stevany Rataba;
2. Kepala Bidang Tata Kelola dan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Toraja Utara, Bapak Yanto Maluka;
3. Analis Kebijakan Ahli Muda, Direktorat Event Daerah, Bapak Joko Suharbowo;
4. Perwakilan tokoh masyarakat Desa Palawa, Bapak Yohanis Tangkeallo;
5. Pelaku seni tari dari Dewan Kesenian Toraja Utara, Ibu Natalia Bendon selaku narasumber;
5. Pelaku seni budaya dan parekraf di Kabupaten Toraja Utara

💠 Rangkaian kegiatan:
🔹 Registrasi Peserta dan pembukaan oleh Host
🔹 Menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”, dilanjutkan pembacaan doa
🔹 Penampilan tari Pa’Gellu Tua oleh sanggar tari Toraja sebagai penampil pembuka.

🔹 Sambutan perwakilan tokoh masyarakat Desa Palawa, Bapak Yohanis Tangkeallo:
– Penyelenggaraan kegiatan seperti BISA Fest di Desa Palawa diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Toraja Utara, khususnya masyarakat Palawa, agar termotivasi dan turut berperan memajukan pariwisata yang berujung pada peningkatan kesejahteraan dan ekonomi.
– Kegiatan ini diharapkan dapat mewujudkan Toraja Utara sebagai destinasi yang banyak diminati wisatawan dengan beragam keunikan budaya yang khas.

🔹 Sambutan perwakilan Disbudpar Kab. Toraja Utara, Bapak Yanto Maluka:
– Kegiatan BISA Fest diharapkan dapat memacu dan memberikan semangat baru kepada masyarakat Toraja Utara dalam berkreasi dan berinovasi dalam menggali, mengembangkan, dan mempromosikan tari tradisional sebagai daya tarik.
– Melalui kegiatan ini, diharapkan promosi Desa Palawa sebagai destinasi wisata budaya semakin meningkat.

🔹 Sambutan Analis Kebijakan Ahli Muda, Direktorat Event Daerah, Bapak Joko Suharbowo:
– Program BISA Fest merupakan kolaborasi dan kemitraan antara Kemenparekraf RI dan Komisi X DPR RI yang bertujuan untuk memberdayakan kembali para pelaku seni budaya, mempromosikan nilai-nilai kearifan lokal dan memberikan ruang ekspresi serta apresiasi atas karya kreatif dan inovatif para pelaku seni budaya dan ekraf di daerah.
– Harapannya, kegiatan BISA Fest bermanfaat dalam mengembangkan dan mempromosikan atraksi budaya Toraja serta meningkatkan sinergi kolaborasi yang sudah ada sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan para pelaku seni budaya dan ekonomi kreatif.

🔹 Sambutan sekaligus pembukaan oleh Anggota Komisi X DPR RI, Ibu Eva Stevany Rataba:
– Potensi adat dan tradisi sebagai daya tarik wisata penting untuk dikembangkan dan dipromosikan. Tentunya diperlukan peran aktif masyarakat setempat untuk mengembangkan potensi tersebut.
– Kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat Toraja dalam meningkatkan kolaborasi bersama pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk mengangkat budaya Toraja sebagai daya tarik wisata.

🔹 Penyerahan cendera mata oleh perwakilan Kemenparekraf/Baparekraf kepada Anggota Komisi X DPR RI, perwakilan Disbudpar Kab. Toraja Utara, perwakilan tokoh masyarakat Desa Palawa, dan Narasumber, dilanjutkan foto bersama.

🔹 Penampilan tari tradisional Pa’gellu Tua oleh sanggar dan kelompok tari, antara lain:
1. Sanggar tari Palawa
2. Kelompok tari Rara’ Bulaan
3. Sanggar Tari SMK Kristen 2 Rantepao
4. Sanggar tari Bulawan

Tari Pa’gellu Tua pada mulanya digunakan untuk menyambut pahlawan yang menang dari medan perang. Dalam perkembangannya, tari ini biasa ditampilkan saat upacara Rambu Tuka (upacara kegembiraan), penyambutan tamu, pesta pernikahan, dan Ma’bua (upacara peresmian rumah Tongkonan). Tari ini memiliki 12 ragam gerakan inti dan 2 gerakan tambahan. Ciri khas tari ini yaitu adanya penari yang naik ke atas gendang dan pemberian toding atau persembahan uang oleh penonton/masyarakat kepada para penari sebagai ungkapan syukur dan ucapan terima kasih atas terselenggaranya upacara adat.

🔹 Talkshow bersama narasumber, Ibu Natalia Bendon, yang memberikan masukan kepada para penari dan peserta tentang cara menampilkan tari Pa’gellu Tua secara pakem, meliputi gerakan dasar tari Pa’gellu Tua, harmonisasi gerakan transisi, penggunaan kostum dan aksesoris khas dalam penampilan tari tradisional Toraja, serta poin-poin penilaian dalam perlombaan tari tradisional.

🔹 Penyerahan piagam penghargaan kepada para pengisi acara, dilanjutkan dengan foto bersama dan penutupan oleh Host.

3️⃣ Hari ke-3: 28 Juni 2023
BISA Fest: Semarak Parade Musik Bambu diselenggarakan di Grand Metro Hotel, Kabupaten Tana Toraja.

💠 Kegiatan dihadiri oleh:
1. Anggota Komisi X DPR RI, Ibu Eva Stevany Rataba;
2. Analis Kebijakan Ahli Muda, Direktorat Event Daerah, Bapak Joko Suharbowo;
3. Seniman musik dan komponis lagu daerah Toraja, Bapak Yafet Palebangan, selaku Narasumber;
4. Pelaku seni budaya dan parekraf di Kabupaten Tana Toraja.

💠 Rangkaian kegiatan:
🔹 Registrasi peserta dan pembukaan oleh Host.
🔹 Menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”, dilanjutkan pembacaan doa
🔹 Penampilan pembuka, tari Pa’gellu oleh Sanggar Marampa. Pa’gellu adalah tari sukacita yang biasa dipentaskan pada upacara adat di Toraja dan sebagai penyambutan tamu.

🔹 Sambutan Analis Kebijakan Ahli Muda, Direktorat Event Daerah, Bapak Joko Suharbowo:
– Program BISA Fest merupakan kolaborasi dan kemitraan antara Kemenparekraf RI dan Komisi X DPR RI yang bertujuan untuk memberdayakan kembali para pelaku seni budaya, mempromosikan nilai-nilai kearifan lokal dan memberikan ruang ekspresi serta apresiasi atas karya kreatif dan inovatif para pelaku seni budaya dan ekraf di daerah.

– Terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam penyelenggaraan kegiatan dan pengembangan produk kreatif seni budaya dalam hal ini musik dan lagu, yaitu 1) Relevansi: Produk kreatif budaya diharapkan dapat terus beradaptasi menyesuaikan audiens/konsumen sehingga dituntut untuk kreatif dan inovatif; 2) Digitalize: pentingnya pemanfaatan media digital/media sosial sebagai sarana promosi, pemasaran, maupun pembayaran dan 3) Sustainable: dengan mengangkat material lokal/nilai-nilai kearifan lokal, diharapkan keberadaan atraksi budaya dapat berkelanjutan.

– Harapannya kegiatan BISA Fest dapat bermanfaat dalam mengembangkan dan mempromosikan atraksi budaya Toraja serta meningkatkan sinergi kolaborasi yang sudah ada sehingga akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan para pelaku seni budaya.

🔹 Sambutan sekaligus pembukaan oleh Anggota Komisi X DPR RI, Ibu Eva Stevany Rataba:
– Kegiatan BISA Fest bertujuan memberdayakan pelaku seni di daerah sekaligus memperkenalkan dan melestarikan budaya Toraja.
– Penguatan nilai kearifan lokal sebagai identitas masyarakat Toraja sangat penting, hal ini dapat dilakukan melalui pengembangan kesenian khas yang perlu terus dilestarikan bersama.
– Kegiatan ini sangat penting dilakukan untuk memperkenalkan ragam musik Toraja, sebagai bagian dari kekayaan budaya Toraja.
– Penggunaan media sosial perlu dimanfaatkan sebagai media promosi keunikan budaya Toraja, termasuk musik tradisional kepada masyarakat luas.

🔹 Penyerahan cendera mata oleh perwakilan Kemenparekraf/Baparekraf kepada Anggota Komisi X DPR RI dan Narasumber, dilanjutkan sesi foto bersama.

🔹 Penampilan lagu daerah yang diiringi musik bambu oleh lima kelompok vokal, antara lain:
1. Grup vokal SMPN 1 Makale
2. Tikala Choir
3. VC Symphony
4. Eufhoria Voice
5. Grup vokal PAK Tagari

🔹 Talkshow bersama narasumber, Bapak Yafet Palebangan. Pada sesi ini, disampaikan pengetahuan seputar ciri khas lagu Toraja, pentingnya kekompakan dalam berlatih agar menciptakan karya yang artistik dan impresif, serta pemanfaatan media digital untuk memperkenalkan karya khas dan tradisi Toraja.

🔹 Penyerahan piagam penghargaan kepada para pengisi acara, dilanjutkan foto bersama dan penutupan oleh Host.

Kesimpulan
🔹Kegiatan BISA Fest yang diselenggarakan pada tanggal 24, 26, dan 28 Juni 2023 di Kabupaten Toraja Utara dan Tana Toraja mengangkat keunikan dan ragam atraksi seni budaya khas Toraja sebagai potensi daya tarik wisata yang perlu terus digali, dikembangkan, dilestarikan, dan dipromosikan.

🔹 Kegiatan ini telah terlaksana dengan baik dan lancar. Peserta kegiatan berasal dari pelaku seni budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif, sehingga diharapkan kegiatan ini tepat sasaran dan tepat manfaat bagi para peserta dalam mengembangkan atraksi seni budaya di Kabupaten Toraja Utara dan Tana Toraja.

🔹BISA Fest ini menampilkan seni tari dan musik khas budaya Toraja dan memberikan kesempatan para peserta untuk berdiskusi dengan narasumber profesional yang berlatar belakang praktisi seni budaya. Kegiatan ini diharapkan akan menambah wawasan peserta dalam mengembangkan dan mengemas potensi seni budaya menjadi daya tarik wisata untuk mendorong promosi destinasi wisata, khususnya Kabupaten Toraja Utara dan Tana Toraja sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

🔹Setelah mengikuti kegiatan BISA Fest ini, para peserta diharapkan dapat semakin mempromosikan seni budaya di Toraja sebagai daya tarik wisata yang berkelanjutan melalui komunikasi dan kolaborasi yang baik dengan para pemangku kepentingan sehingga dapat meningkatkan kualitas pariwisata di Kabupaten Toraja Utara dan Tana Toraja, serta memberikan dampak positif pada ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan.

Demikan kami sampaikan, berikut terlampir dokumentasi kegiatan.

Author:

Tinggalkan Balasan