Focus Group Discussion Penyusunan Kajian Subvention MICE di Makassar (online)

🔹FGD Subvention MICE Makassar tanggal 3 Agustus 2022.

✅Kegiatan dihadiri oleh :
1. Ibu Masruroh, Direktur Pertemuan, Insentif, Konvensi dan Pameran – Kemenparekraf RI
2. Perwakilan Disbudpar Prov. Sulawesi Selatan
3. Bpk. Muhammad Roem, Kadispar Kota Makassar
4. Bapak Robby Hasan, Koordinator Strategi dan Kemitraan MICE;
5. Ibu Dini Oktaviyanti, Koordinator Kebijakan Strategis III;
6. Tiara Firsalina Surya, Sub Koordinator Strategi MICE
7. Yolanda Caroline, Sub Koordinator Kemitraan MICE
8. Bapak Rahmat Aminullah Muhadli, Sub Koordinator Kajian Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events);
9. Staf Koordinator Kajian Strategis III;
10. Staf Koordinator Strategi dan Kemitraan MICE.
11. Stakeholders MICE yang terdiri dari perwakilan Asosiasi, Industri, Akademisi dan Disparprov Kepri dan Disparkot Batam;

Fasilitator dari MICE CENTER :
1. Bapak Imam Syafganti, S.Sos., M.Si., Direktur MICE Center Politeknik Negeri Jakarta.
2. Bapak Fauzi Mubarak, Ketua Program Studi MICE Politeknik Negeri Jakarta;
3. Bapak M. Iqbal Katik Rajo Endah, Dosen MICE Politeknik Negeri Jakarta;
4. Bapak Firman Syah S.Sos.I., MM., Dosen Program Studi MICE Politeknik Nejeri Jakarta

✅ Rangkaian Acara :

1️⃣ Sambutan sekaligus pembukaan oleh Ibu Dini Oktaviyanti, Koordinator Kajian Strategis III, Direktorat Kajian Strategis;

  • Setelah 2 tahun masa-masa sulit pandemi dan walaupun saat ini pandemi masih berlangsung, kita sudah waktunya bangkit membuat strategi pengembangan pariwisata khususnya MICE
  • Semoga tahun ini bisa back to normal, offline tidak bisa digantikan online namun karena pandemi kita berharap semoga perlahan2 kita bisa pulih.
  • Untuk itu dibutuhkan kolaborasi antar stakeholder, pentahelix menjadi penting pada pemulihan sektor pariwisata.
  • Tujuan kegiatan ini untuk menggali dan memetakan kebutuhan yang bisa didukung pemerintah pada suatu proses penyelenggaraan event MICE mulai dari bidding hingga post event.
  • Selain itu dengan FGD ini kami juga ingin mengkonfirmasi apakah subvensi yang selama ini telah diberikan tepat sasaran, tepat manfaat sesuai dengan yang dibutuhkan dan juga tepat waktu.

2️⃣ Pemaparan oleh Bapak Muhammad Iqbal Katik – Fasilitator dari Politeknik Negeri Jakarta (PNJ)

3️⃣ Sesi Diskusi yang dipandu oleh fasilitator Bapak Muhammad Iqbal Katik. Pembahasan dibagi menjadi 3 bagian yaitu : Pre Event, During Event dan Post Event

  • Dukungan yang diberikan Disbudpar Sulsel tahun ini lebih banyak ke promosi event dikarenakan refocusing anggaran, akan tetapi selain dukungan anggaran Dispar jg mendukung dalam hal koordinasi dukungan event dengan OPD atau pihak terkait. Seperti saat ini Disparprov bersama beberapa OPD lainnya di Sulsel bekerjasama dengan BI membentuk suatu Forum Pinisi Sultan yang bertujuan untuk percepatan pada 4 industri utama yaitu investasi, perindustrian, perdagangan dan pariwisata termasuk pendukungan pada kegiatan-kegiatan yang menyangkut 3 hal tersebut.
  • Dukungan Subvention yang telah diberikan Dinas Pariwisata Kota Makaasar yaitu :
    1. Peningkatan kapasitas SDM (class capacity building) untuk para pelaku industri pariwisata termasuk pelatihan yang bersertifikasi maupun tidak.
    2. Promosi kegiatan
    3. Direct promotion dengan membawa pelaku industri MICE di makassar mengikuti B2B di kota-kota di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Yogyakarta dan Bali.
    4. Dukungan perizinan dan surat dukungan kegiatan
    5. Saat ini pemkot sedang menyusun aturan terkait financial grant yang akan diberikan dengan melakukan benchmarking dengan kota-kota lainnya.
  • Untuk industri pameran di Makassar permasalahan utama adalah ketersediaan stand alone venue. Makassar Convention Center satu-satunya venue yang ada saat ini sudah tidak memadai, sementara jika melakukan pameran di mall atau di hotel biaya yang dikeluarkan lebih besar dan tidak sesuai standard.
  • Selain venue, SDM MICE yang tersertifikasi juga sangat dibutuhkan.
  • Industri Travel Agent juga diharapkan selalu dilibatkan pada event-event MICE terutama untuk penyediaan pre ataupun post tour.
  • Tahun 2020 telah dibentuk Makassar MICE Tourism Board, akan tetapi belum berjalan maksimal karena terbentur oleh pergantian pejabat daerah dan juga pandemi.
  • Terkait SDM kedepannya Poltekpar Makassar akan menghasilkan lulusan MICE sebanyak 100 orang tiap tahunnya, hal ini menandakan bahwa SDM MICE Makassar sudah siap dan cukup hanya saja masih terkendala di sertifikasi, sejak tahun 2020 LSP Poltekpar Makassar sudah mengajukan untuk dapat mensertifikasi MICE akan tetapi belum disetujui juga oleh BNSP.
  • International Scientific Conference sudah biasa dilakukan oleh Poltekpar Makassar dan yang menjadi panitianya adalah para mahasiswa, hanya saja selama pandemi tidak terasa dampaknya karena dilaksanakan secara online.
  • International Scientific Conference bisa menjadi peluang kolaborasi dengan pelaku industri pariwisata agar bisa memanfaatkan mahasiswa saat penyelenggaraan suatu event.
  • Untuk ketersediaan akomodasi saat ini Makassar sudah memiliki 16.000 kamar hotel dan hotel-hotel yang ada memiliki ballroom yang besar dengan kapasitas yang mumpuni untuk konferensi.

4️⃣ Kesimpulan

  • Industri MICE di Makassar lebih dominan pada konferensi dan pameran.
  • Mayoritas event yang dilaksanakan di Makassar kebanyakan bertaraf lokal dan nasional sehingga subvention yang saat ini telah diberikan oleh Dispar prov. Sulsel atau dispar kota Makassar dianggap cukup.
  • Untuk itu subvensi yang diharapkan saat ini lebih kepada Infrastruktur terutama stand alone venue dan peningkatan kapasitas SDM.

5️⃣ Penutup oleh Ibu Dini Oktaviyanti, Koordinator Kebijakan Strategis III.

6️⃣ Tindak Lanjut
Selanjutnya akan dilakukan pengolahan data hasil FGD untuk selanjutnya disusun menjadi hasil kajian.

Sesi Pembukaan oleh MC, lagu pembukaan Indonesia Raya, dan Pembukaan oleh Koordinator Kajian Strategis III
Sesi Papara dan Diskusi
Foto Peserta FGD Subvention MICE Makassar
Author:

Tinggalkan Balasan