BISA Fest: Pesona Kreasi Tari Nusantara

Laporan kegiatan BISA Fest: Pesona Kreasi Tari Nusantara yang dilaksanakan pada hari Minggu, 11 Juni 2023 di Taman Budaya Raden Saleh, Kota Semarang, Jawa Tengah. Kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama antara Kemenparekraf/Baparekraf RI dengan Komisi X DPR RI. Berikut poin-poin yang dapat kami laporkan:

🟠 Kegiatan dihadiri oleh:
1. Anggota Komisi X DPR RI, Bapak A.S. Sukawijaya;
2. Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang, Ibu Swasti Aswagati;
3. Analis Kebijakan Ahli Madya Direktorat Event Daerah, Ibu Trindiana M. Tikupasang;
4. Kepala Bidang Kesenian, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Ibu Deasy Ismalia;
5. Seniman dan Budayawan, Kepala UPTD Taman Budaya Raden Saleh, Bapak Agung Ciptoningtyas, selaku Narasumber;
6. Peserta dari pelaku seni, budaya, dan parekraf berjumlah 65 orang.

🟠 Rangkaian Kegiatan:
🔷 Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan pembacaan doa.

🔷 Kegiatan dilanjutkan dengan penampilan pembuka, tari Gambyong Pareanom oleh 6 orang penari dari Sanggar Sobokartti. Tari ini merupakan tari klasik yang dalam perkembangannya menjadi tari penyambutan tamu yang memiliki ciri khas gerakan yang lembut dan gemulai.

🔷 Sambutan Kepala Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Ibu Deasy Ismalia, mewakili Kadisbudpar Kota Semarang:
– Ucapan terima kasih atas penyelenggaraan kegiatan BISA Fest sebagai bentuk kepedulian pemerintah pusat terhadap pelaku seni, khususnya di Kota Semarang dalam berekspresi dan berkarya.
– Apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan BISA Fest yang merupakan kegiatan pemberdayaan para pelaku seni budaya dan parekraf dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang berlokasi di ruang terbuka di kawasan Taman Budaya Raden Saleh.
– Kegiatan ini juga sekaligus mempromosikan kembali Taman Budaya Raden Saleh yang sebelumnya saat pandemi sempat vakum karena tidak adanya aktivitas pergelaran seni budaya. Harapan kedepannya, melalui penyelenggaraan kegiatan BISA Fest ini, semakin banyak pelaku seni dan budaya yang termotivasi kembali untuk berkreasi dan melakukan aktivitas dan pergelaran di lokasi ini.
– Kegiatan ini diharapkan juga dapat menambah wawasan sekaligus menjadi upaya mengembangkan potensi pelaku seni budaya dan parekraf dalam rangka meningkatkan kesejahteraannya.

🔷 Sambutan perwakilan Kemenparekraf/Baparekraf, Ibu Trindiana M. Tikupasang, Analis Kebijakan Ahli Madya Direktorat Event Daerah:
– Kota Semarang memiliki beragam potensi pariwisata dan ekonomi kreatif yang perlu terus digali dan dikembangkan, termasuk seni tari.
– Seni tari sebagai potensi daya tarik tersebut juga perlu didukung dengan tersedianya ruang bagi para pelaku seni budaya berekspresi guna mendorong pengembangan promosi pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Semarang, misalnya Taman Budaya Raden Saleh.
– Kegiatan BISA Fest ini juga diharapkan dapat mendorong para pelaku seni budaya untuk terus berkolaborasi dan berinovasi dalam mengembangkan seni budaya sebagai potensi daya tarik.
– Revitalisasi kawasan Taman Budaya Raden Saleh diharapkan dapat membangkitkan kembali semangat para pelaku seni budaya sehingga menghidupkan kembali aktivitas dan event berbasis seni budaya di Kota Semarang.

🔷 Sambutan Anggota Komisi X DPR RI, Bapak A.S. Sukawijaya:
– Apresiasi kepada Kemenparekraf/Baparekraf yang terus mendorong kemajuan sektor parekraf dan memotivasi para pelaku seni budaya dan parekraf.
– Kegiatan ini diharapkan akan meningkatkan wawasan kepada para peserta untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam mengembangkan seni tari sebagai potensi daya tarik di Kota Semarang.
– Kegiatan BISA Fest: Pesona Kreasi Tari Nusantara dibuka secara resmi.

🔷 Penyerahan cendera mata oleh perwakilan Kemenparekraf kepada perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Anggota Komisi X DPR RI, dan Narasumber, dilanjutkan dengan foto bersama.

🔷 Penampilan tari Goyang Semarang oleh 4 orang penari dari sanggar Srikandi Pangkid yang menceritakan keindahan Kota Semarang dihiasi pemandangan laut.

🔷 Penampilan tari Semarangan oleh 5 orang penari dari sanggar Sobokartti. Tarian ini biasanya ditampilkan pada perayaan event-event rakyat dan menggambarkan ragam kehidupan masyarakat Semarang.

🔷 Penampilan tari Prahu Layar oleh 6 orang penari dari sanggar Srikandi Pangkid. Tari ini merupakan tari kreasi dari Jawa Tengah yang menggambarkan aktivitas kehidupan nelayan di atas perahu layar tradisional yang penub kegembiraan, dan kemenangan serta mengandalkan laut sebagai sumber kehidupan.

🔷 Penampilan tari Pendet oleh 6 orang penari dari sanggar Sobokartti. Tari tradisional Bali ini semula melambangkan penyambutan atas turunnya dewa ke dunia yang dalam perkembangannya juga memiliki fungsi sebagai ucapan selamat datang yang sakral.

🔷 Penampilan tari Ngoser oleh 6 orang penari dari sanggar Sobokartti. Tarian asal Purbalingga dengan gerakan yang khas perpaduan antara jaipong dan tari banyumasan yang unik dan menarik.

🔷 Penampilan tari Semarang Rumah Kita oleh 6 orang penari dari sanggar Sekar Taman. Tari ini menggambarkan Kota Semarang sebagai kota yang multikultural, memiliki keragaman suku, budaya, maupun agama.

🔷 Penampilan tari Harmoni Indonesia oleh 5 orang penari dari sanggar MUDA. Sebuah tari kreasi baru yang menampilkan keragaman budaya Indonesia yang menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika. Tarian ini juga membawa pesan untuk senantiasa menumbuhkan rasa toleransi, cinta damai dan cinta tanah air.

🔷 Talkshow dan tanya-jawab bersama narasumber, Bapak Agung Ciptoningtyas, Seniman dan Budayawan, Kepala UPTD Taman Budaya Raden Saleh:
– Pemerintah Kota Semarang siap mendukung para pelaku seni, salah satunya melalui penyediaan ruang, termasuk Taman Budaya Raden Saleh.
– Pemerintah Kota Semarang membuka kesempatan seluas-luasnya bagi para seniman untuk bersama-sama dapat maju dan berkembang dalam meningkatkan kompetensi sekaligus mempromosikan tari daerah.
– Perlu kolaborasi seluruh pihak untuk memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Semarang.
– Kreativitas perlu ditingkatkan, namun pengembangan kreasi tari harus dilakukan dengan tekun dan serius.
– Penampilan seni tari harus tetap memperhatikan etika dan nilai-nilai kearifan lokal.
– Para seniman di Kota Semarang dapat memanfaatkan Taman Budaya Raden Saleh sebagai tempat pertunjukan, namun harus senantiasa menjaga kebersihan dan keindahan.
– Evaluasi masing-masing penampilan tari Nusantara.

🔷 Penampilan Flash Mob “Semarang Rumah Kita” dan “Gugur Gunung” sebagai penampilan penutup oleh Narasumber, pengisi acara, dan peserta kegiatan.

🔷 Pengumuman penampilan terbaik:
– Group tari Gambyong Pareanom sebagai penampil terbaik ke-3
– Group tari Harmoni Indonesia sebagai penampil terbaik ke-2
– Group tari Ngoser sebagai penampil terbaik ke-1

🔷 Penyerahan piagam penghargaan oleh perwakilan Kemenparekraf, perwakilan Disbudpar Kota Semarang dan Narasumber kepada seluruh pengisi acara.

🔷 Penyerahan piagam penghargaan oleh perwakilan Kemenparekraf kepada Narasumber.

🟠 Kesimpulan dan Evaluasi Kegiatan:
– Kolaborasi seluruh pihak dalam menggali dan mengembangkan potensi seni tari sebagai daya tarik destinasi pariwisata perlu ditingkatkan untuk mendorong promosi dan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya di Kota Semarang.
– Perlunya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk upaya pelestarian, menjaga kebersihan dan keindahan, karena Kota Semarang memiliki banyak potensi ruang publik yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dalam mengembangkan kreativitas berekspreai seperti Taman Budaya Raden Saleh.
– Setelah mengikuti kegiatan ini, diharapkan para peserta dapat mengimplementasikan masukan yang disampaikan oleh narasumber, termotivasi dan terpacu untuk berkarya dalam mempromosikan tari nusantara di Kota Semarang dan sekitarnya yang akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.

Penyerahan piagam kepada Narasumber dan foto bersama

 

Penyerahan piagam kepada seluruh pengisi acara

 

Pengumuman dan penyerahan piagam 3 penampilan terbaik

 

Flash Mob oleh Narasumber, pengisi acara, dan peserta

 

Talkshow dan tanya-jawab bersama Narasumber

 

Penampilan tari Ngoser, tari Semarang Rumah Kita, tari Harmoni Indonesia, dan tari Pendet

 

Penampilan tari Semarangan, tari Goyang Semarang, dan tari Prahu Layar

 

Penyerahan cendera mata dan foto bersama

 

Sambutan Anggota Komisi X DPR RI, perwakilan Kemenparekraf, dan perwakilan Disbudpar Kota Semarang

 

Penampilan pembuka, tari Gambyong Pareanom menyambut tamu undangan dan peserta kegiatan

 

Pembukaan oleh Host, pembacaan doa, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya

 

 

Author: Puput Harpa

Tinggalkan Balasan