Laporan Pelaksanaan Kegiatan Audiensi Rencana Kegiatan Kunjungan Kapal Pesiar Group Carnival Cruise ke Indonesia Tanggal 7 Juni 2023 di Kabupaten Gianyar, Bali. Audiensi dimaksud bertujuan untuk membahas rencana pengembangan produk untuk kapal pesiar Carnival Group ke Indonesia.
⭕️ Kegiatan ini dihadiri oleh:
Mr. Michael Mihajlov, Senior Director Destination Management Carnival Australia
Ms. Jean Marthin, Director Product Development, Expeditions Seabourn Cruise
Bapak Leksmono Santoso, Director Remote Destinations Indonesia Eco-Tour & Adventure Specialist
Bapak Fehmiu Octavino, Ketua Pokja Wisata Bahari, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events)
Bapak Sutrisno Eko Saputro, Ketua Pokja Sarana 3A, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur
⭕️ Berikut poin-poin yang dapat kami laporkan:
1️⃣Carnival Group merupakan operator kapal pesiar terbesar di dunia, memiliki sekitar 50% kapasitas global
2️⃣Memiliki 9 merek kapal pesiar yang semuanya beroperasi dalam beberapa tingkat di kawasan ASEAN antara lain P&O Cruises Australia, Carnival Cruise Line, Princess Cruises, Holland America Line, Seabourn, P&O World Voyages, Cunard, AIDA, Costa yang masing – masing mengusung tema berbeda menyesuaikan profil target pasarnya
3️⃣Merek besar yang beroperasi dari Australia atau melakukan pelayaran jangka panjang sering kali mengunjungi Bali. Lombok, Komodo, Makassar, Semarang, Jakarta dan Bitung
4️⃣Seabourn Pursuit dirancang dan dibuat khusus untuk pelayaran ekspedisi berkelas Ultra Luxury dengan kapasitas 132 Suite/ 264 orang yang menawarkan pengalaman berinteraksi dengan penduduk lokal di berbagai remote area di dunia. Aktivitas wisata akan lebih fokus pada aspek culture selain itu juga water based dan bird watching
5️⃣Kapal ekspedisi baru tersebut dikembangkan secara khusus untuk memperluas operasi ke berbagai remote destination dan akan fokus pada Kepulauan Papua, Ambon, Banda dan Sumba
6️⃣Rencananya Seabourn Pursuit ’15 – Days Remote Shores of New Guinea & Indonesia” dengan rute Sydney to Darwin mengunjungi Kabupaten Asmat dan Raja Ampat dijadwalkan pada 28 Mei dan 11 Agustus 2024
7️⃣Carnival menyambut baik pengenalan dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk memberikan penjelasan rinci tentang rencana yang dimaksudkan untuk beroperasi di wilayah ini
⭕️ Sesi Diskusi
1️⃣Mengingat perencanaan perjalanan Cruise yang perlu dirancang 2 tahun sebelumnya, sulit dilakukan dengan adanya rumor mengenai Carrying Capacity dan perubahan Entrance Fee untuk Taman Nasional Komodo yang merupakan top list destinasi untuk wisatawan cruise dunia. Oleh karena itu, diperlukan rapat tindak lanjut yang dikoordinasikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dengan turut mengundang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Direktorat Jenderal Imigrasi, serta pihak Kepolisian
2️⃣Pengurusan Permits di Papua dengan alur yang belum sistematis, diharapkan untuk dapat dipermudah dengan pengurusan Permits untuk Travel Agents agar dapat diurus dan diawasi oleh Kepolisian Resort (Polres)
3️⃣Terkait Rencana Pembukaan Benoa Maritime Tourism Hub, terdapat tantangan yang dihadapi pihak Carnival untuk menjadikan Benoa sebagai Homeport. Pertama, dikarenakan kesulitan operasional terkait navigasi dan hanya kapal relative kecil yang dapat sandar saat air pasang. Kedua, sebagai homeport juga perlu memiliki terminal yang memadai untuk pertukaran penumpang dan penyimpanan bagasi. Ketiga, terkait Flight Cruise Capacity yang masih sulit untuk kapal dengan kapasitas besar. Terakhir, terkait durasi dan itinerary yang disediakan oleh Benoa. Saat ini masih menjadikan Singapura sebagai Homeport, dan Benoa sebagai Turn Around Port.
Dokumentasi
