Hasil Partisipasi pada Kunjungan Lapangan Pengembangan Pelayanan Kesehatan Tradisional dan Wisata Kebugaran oleh Kemenkes RI

Kegiatan Kunjungan Lapangan Pengembangan Pelayanan Kesehatan Tradisional dan Wisata Kebugaran oleh Kemenkes RI dilaksanakan pada tanggal 18 s.d. 20 Januari 2023 di Solo & sekitarnya, serta Yogyakarta sebagai berikut:

Kegiatan kunjungan lapangan ini diikuti oleh perwakilan dari:
Kemenkes RI
1. Ibu dr. Mayang Sari, MARS , Direktur Tata Kelola Kesehatan Masyarakat – Kementerian Kesehatan
2. Bapak Iwan Halwani, Ketua Tim Kerja Kesehatan Masyarakat di Layanan Swasta dan Kestrad, Kemenkes
3. Perwakilan Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian (1 orang)

Kemenkomarves RI
4. Perwakilan Asisten Deputi Pengembangan Ekonomi Kreatif (2 orang)

Kemenparekraf RI
5. Perwakilan Direktorat Wisata Minat Khusus (2 orang)

A. Latar Belakang Kegiatan
Dalam rangka pengembangan penyelenggaraan pelayanan kesehatan tradisional di destinasi wisata, perlu adanya penguatan fasilitas pelayanan kesehatan serta jejaring dalam penyelenggaraan pelayanan wellness tourism. Sehubungan dengan hal tersebut perlu masukan dari Kemenkomarves dan Kemenparekraf untuk membahas hal-hal yang perlu dipersiapkan oleh B2P2TOOT serta RSUP Dr. Sardjito dalam pengembangan pelayanan kesehatan tradisional dan wisata kebugaran.

Kunjungan lapangan ini dilakukan di empat tempat yaitu: Pasar Jamu Nguter – Sukoharjo, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Tawangmangu – Karanganyar, Taman Jamu Naturindo – Kulonprogo, dan RSUP Dr. Sardjito – DI Yogyakarta.

B. Kegiatan Kunjungan Lapangan
I. Hari Pertama, Rabu – 18 Januari 2023
1. Pasar Jamu Nguter – Sukoharjo
• Saat ini terdapat 2.513 UMKM jamu di Sukoharjo. Usaha jamu yang dilakukan antara lain penjual jamu gendong, penjual jamu keliling, warung jamu, penggilingan jamu, pedagang jamu racikan, dan pengusaha jamu instan.
• Kecamatan Nguter – Sukoharjo merupakan sentra industri jamu, dimana sebagian besar dagangan yang dijajakan di Pasar Nguter adalah “Jamu”. Mulai dari bahan dasar pembuat jamu seperti “simplisia” (bahan alami yang hanya melalui proses pengeringan); jamu curah yang sudah jadi; sampai dengan perlengkapan untuk membuat dan berjualan jamu seperti tenggok (bakul bambu), botol jamu, dan peralatan lainnya.
• Sejak 2019, terdapat Kafe Jamu di Pasar Nguter, merupakan Kafe Jamu pertama yang ada di Indonesia dan menjadi proyek percontohan hasil kerja Pemda Sukoharjo, PT. Konimex, BPOM, dan para pelaku UMKM Jamu.

2. B2P2TOOT Tawangmangu – Karanganyar
a. Sesi Diskusi
Kegiatan dilaksanakan di Aula B2P2TOOT yang turut dihadiri oleh jajaran pengurus B2P2TOOT, perwakilan RS. Dr. Sardjito, dan Dinkop UKM Kab. Karanganyar
• Sambutan Kemenkes RI
Kemenkes melalui Direktorat Tata Kelola Masyarakat tengah mendorong wellness tourism dalam rangka meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia. Berdasarkan hasil pertemuan dengan lintas K/L dan asosiasi kesehatan maupun pariwisata, ternyata sudah banyak produk yang dapat diangkat khususnya yang terkait kesehatan tradisional. Kelemahan dari beberapa produk wisata tersebut adalah masih kurang bisa menjual sehingga diperlukan lebih banyak eksplorasi untuk mendapatkan manfaat tahap lanjut.

Tujuan diadakannya kunjungan lapangan ini agar produk wisata khususnya terkait kesehatan tradisional bisa mendapatkan masukan dari Kemenkomarves dan Kemenparekraf untuk bagaimana masyarakat nasional maupun global dapat lebih terinfomasikan sehingga dapat tertarik dan akhirnya menggunakan layanan maupun produk yang ditawarkan.

• Pemaparan Update B2P2TOOT
– Merupakan salah satu fasilitas kesehatan yang melakukan pengembangan kesehatan tradisional dalam bidang Saintifikasi Jamu.
– Berdasarkan Permenkes Nomor 26 tahun 2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit di Lingkungan Kementerian Kesehatan, B2P2TOOT diintegrasikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Sardjito Yogyakarta menjadi Unit Pelaksana Fungsional (UPF) RSUP. Dr. Sardjito atau UPF Hortus Medicus
– Pelayanan B2P2TOOT meliputi:
1) Pelayanan Kesehatan
– Tradisional: Ramuan, Akupuntur, Akupressur, Pijat Baduta
– Non Tradisional: Konsultasi Medis, MCU Dasar, Fisioterapi, Homecare, Konsultasi Gizi
2) Pelayanan Wisata Kebugaran
– HortusMed Tour, dengan paket: Aromatic Garden, Full Garden, Educational, dan Creative Activity
– Paket Wellness “Healthy Healing”, merupakan paket healing satu hari dengan berbagai aktivitas yang menyehatkan jiwa dan membugarkan raga, meliputi: medical check up, herbal learning (pembelajaran tentang penggunaan herbal), healthy food learning, tour kebun aromatik, dan project class (membuat produk herbal). Rencana pengembangan paket wellness diantaranya adalah: Stay Young & Healthy, Family Bonding, Wellness for Couple, Geriatri Wellness Program, dan Holistic Wellness.
3) Pusat Pendidikan & Pelatihan
Ditujukan untuk masyarakat umum, praktisi, akademisi dan peminat tanaman obat dan obat tradisional.
4) Riset & Laboratorium
Merupakan salah satu fasilitas yang memberikan layanan berupa pengujian tanaman obat dan produknya.
5) Penyediaan Produk
– HortusMed Nursery: Bibit dan kokedama tanaman obat
– HortusMed Pure Essential Oil: Teatree, citronella, cajuput, kilemo, dll
– HortusMed Herbs Simplisia: serbuk berbagai simplisia
– HortusMed Drink Instan: jahe, kunyit asam, beras kencur, wedang uwuh, jahe kencur jeruk, dll
– HortusMed Care Produk topical: Balsem, lulur, masker, minyak oles, sabun, lotion, roll on, dll
– Fasilitas B2P2TOOT meliputi: Nursery House, Kebun Tanaman Obat, Unit Pasca Panen, Laboratorium, Aula, dan Griya Tamu.

• Tanggapan Kemenkes RI
– RSUP Dr. Sardjito dan B2P2TOOT menjamin agar produk-produk yang dihasilkan dapat sesuai dengan standar
– Kesehatan tradisional belum menjadi prioritas yang paling atas, saat ini Asmatoga (Asuhan Mandiri Tanaman Obat Keluarga) menjadi prioritas untuk meningkatkan kesehatan masyarakat
– Dengan melihat berlimpahnya bahan dasar pembuatan jamu di Pasar Nguter Sukoharjo, bagaimana agar produk berlebih tersebut juga dapat lebih tersalurkan (informasi dari sisi demand)

• Tanggapan Kemenparekraf
– Pada kesempatan sebelumnya, Kemenparekraf pernah melakukan kunjungan ke B2P2TOOT dan beberapa masukan yang pernah disampaikan diantaranya adalah:
– Pengobatan herbal bisa dibuat untuk tipe wisatawan middle-up
– Taman Tanaman Obat bisa dimodifikasi menjadi bagian dari paket tour (ada experience)
– Display produk di kantor, sebaiknya dilengkapi media interpretasi (seperti RAI)
Dengan melihat pemaparan update B2P2TOOT saat ini, sudah terlihat bahwa masukan dari Kemenparekraf sebelumnya tersebut sudah mulai diterapkan diantaranya menambah experience dalam kunjungan berupa paket wellness, namun perlu ditentukan kembali untuk target marketnya.
– Untuk berlimpahnya bahan dasar pembuatan jamu dapat dihubungkan dengan industri pariwisata seperti hotel/resort khususnya yang memiliki rangkaian fasilitas/layanan kebugaran seperti spa/massage serta makanan & minuman tradisional

• Tanggapan Kemenkomarves
– Pembuatan buku pedoman Asmatoga (Asuhan Mandiri Tanaman Obat Keluarga) yang dapat diberikan kepada masyarakat merupakan langkah yang baik karena dapat memacu masyarakat untuk lebih mengenali tanaman obat
– Pada Kafe Jamu yang ada di Pasar Jamu Nguter dapat ditambahkan dengan aktivitas penyampaian story telling tentang jamu yang berasal dari relief-relief candi

b. Kunjungan ke beberapa lokasi B2P2TOOT
Kunjungan dilakukan diantaranya ke Taman TOGA Telogo Dlingo

II. Hari Kedua, Kamis – 19 Januri 2023
Kunjungan hari ke-2 dilakukan ke RSUP Dr. Sardjito, dengan rangkaian kunjungan sebagai berikut:
1. Sesi Diskusi
• Kegiatan dilakukan di Ruang Bulat – Gedung Administrasi Pusat RSUP. Dr. Sardjito dan dibuka oleh Dr. dr. Sri Mulatsih MPH SpA(K), Direktur Keperawatan Medik dan Ketua PERKEDWI wilayah DIY, yang menyampaikan poin-poin sebagai berikut:
– RSUP. Dr. Sardjito melakukan integrasi dengan B2P2TOOT Tawangmangu, untuk mengembangkan health tourism. Saat ini sudah dibangun Poli Kalimosodo yang menyediakan layanan kesehatan tradisional seperti pengobatan herbal, pijat akupresur dan akupuntur yang bertujuan untuk meningkatkan kebugaran dengan didukung oleh tenaga ahli yang bersertifikat.
– Saat ini kegiatan promosi dan publikasi masih belum maksimal, sehingga perlu dikembangkan dan dilakukan kolaborasi untuk mempromosikan health tourism, khususnya terkait layanan Kesehatan tradisonal (yankestrad) di Poli Kalimosodo
• Kegiatan dilanjutkan oleh sambutan dari dr. Mayang Sari, MARS, Direktur Tata Kelola Kesehatan Masyarakat – Kementerian Kesehatan, yang menyampaikan poin-poin sebagai berikut:
– Perlu adanya publikasi mengenai health tourism agar hal-hal yang dikerjakan bisa dikenal dan dirasakan masyarakat
– Perlu adanya koordinasi lebih lanjut dengan Kemenparekraf dan Kemenkomarves terkait konsep health tourism
• Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan oleh Prof. DR. dr. Nyoman Kertia SpPD-KR, internis, rheumatologist, dan Profesor Rheumatology and Herbal Medicine. Beliau adalah Kepala Bagian Penyakit Dalam Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta, yang menyampaikan materi mengenai pengembangan pengobatan herbal serta pelayanan kesehatan tradisional yang terintegrasi.
• Tanggapan Kemenparekraf
– Sudah ada kerjasama strategis Kemenparekraf dan Kemenkes dalam pengembangan Wisata Kesehatan di Indonesia, diantaranya dengan adanya Nota Kesepahaman (MoU) No: NK/10/M-K/2020 antara Kemenkes dan Kemenparekraf tentang penyelengaraan dan pengembangan wisata kesehatan 2020
– Kota Bali, Solo dan Yogyakarta menjadi destinasi unggulan wellness tourism
– Kemenparekraf memiliki KPI untuk meningkatkan kunjungan wisman dan pergerakan wisnus, adapun D6 memiliki tusi pengembangan produk dan promosi wellness tourism.
– Saat ini telah memiliki Narasi Tunggal Wisata Kesehatan, RAN Wisata Medis dan Kebugaran, serta Juknis Wellness Tourism yang dapat digunakan sebagai panduan arah pengembangan
– Spektrum Wellness Tourism yang saat ini dikembangkan oleh Kemenkes RI yaitu kesehatan tradisonal, merupakan salah satu bagian dari wellness tourism yang dikembangkan oleh Kemenparekraf
– Kemenparekraf/Baparekraf RI mendorong masing-masing wilayah agar dapat memiliki board/council wisata kesehatan-nya masing-masing. Seperti 3 daerah yang telah secara proaktif mendirikan, yaitu Medan, Bali, dan Sulut.
– RSUP Dr. Sardjito mempunyai wellness centre dengan adanya Poli Kalimosodo, yang bisa dijadikan referensi pengembangan wellness tourism bagi Rumah Sakit yang lain.

• Tanggapan Kemenkomarves
– RSUP Dr. Sardjito sudah memiliki wellness centre, hal ini bisa menjadi benchmarking untuk RS lainnya.
– Kemenkomarves melihat wellness tourism sebagai wisata kesehatan yang berbasis kearifan lokal dan diharapkan bisa memberikan dampak positif pada pembangunan sistem kesehatan yang berkelanjutan sehingga perlu diperkuat di destinasi untuk produk dan jasa wellnessnya

• Tanggapan RSUP Dr. Sarjito
– Sepakat untuk pendirian board/council wisata kesehatan, sebagai ketua Perkedwi wilayah DIY saat ini bersama-sama dengan pemda dan asosiasi kesehatan lainnya sudah selalu berkoordinasi namun mohon arahan dan bimbingan dari K/L pusat untuk dapat melakukan pertemuan dalam rangka mengawali proses pembentukan board/council dimaksud
– Wisata Olahraga Kesehatan sudah dilakukan, berupa wisata sepeda dari candi ke candi
– Sudah bertemu pejabat PT.KAI dan mereka sangat mendukung untuk program pelatihan emergency di stasiun-stasiun
– Konsep health tourism adalah bagaimana regulasi pusat dan daerah dapat inline dan dapat diterapkan di setiap lokus wisata dan menjamin wisatawan aman, dan RSUP Dr. Sardjito bersedia menjadi bagian dari itu

2. Kunjungan ke Poli Kalimosodo – RSUP Dr. Sardjito
Pelayanan kesehatan tradisional (Yankestrad) merupakan salah satu jenis upaya kesehatan yang diselenggarakan secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan di fasilitas pelayanan kesehatan. RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta memberikan pengobatan tradisional sebagai pelengkap (komplementer) maupun sebagai pengganti (alternatif) apabila terapi konvensional tidak dapat diberikan.
Yankestrad yang ada di Poli Kalimosodo RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta meliputi :
a. Layanan Herbal
Layanan herbal dimanfaatkan sebagai terapi komplementer untuk mengatasi hipertensi, nyeri sendi, terapi supportif kanker payudara, paska stroke non hemorargi dan psoriasis.
b. Layanan Akupresur
Layanan akupresur bermanfaat untuk memberikan kenyamanan, menjaga kebugaran serta pemulihan stamina paska sakit.
c. Layanan Akupuntur
Layanan akupuntur dapat mengobati berbagai masalah kesehatan seperti kasus nyeri, kelainan fungsional, mengatasi gangguan saraf, kelebihan berat badan dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Poli Kalimosodo di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta buka setiap hari Senin – Jum’at mulai dari pukul 07.30 – 14.00 WIB.

III. Hari Ketiga, Jumat – 20 Januri 2023
Kunjungan ke Taman Jamu Naturindo, Kulonprogo – Yogyakarta
• PT. Naturindo Fresh adalah produsen obat tradisional (Jamu) serta makanan dan minuman kesehatan.
• Taman Jamu Naturindo dimiliki oleh PT. Naturindo Fresh yang melakukan upaya dalam membangun wellness tourism dengan menawarkan “Eduwisata Biofarmaka”, diantaranya memiliki ragam atraksi:
– See: pemandangan perbukitan Menoreh dengan etalase taman jamu
– Do: meracik jamu, pembibitan, penanaman, pemanenan, dan membuat sabun
– Buy: produk & merchandise
– Experience: mengenal tanaman herbal, pengolahan herbal, dan mendapatkan terapi
– Remember: jamu

C. Tindak Lanjut
1. Akan dilakukan koordinasi lebih lanjut lintas kementerian (Kemenkes, Kemenkomarves, dan Kemenparekraf) terkait dengan wellness tourism
2. Perlu adanya program promosi dan publikasi untuk memperkenalkan layanan kesehatan tradisonal, khususnya terhadap 4 tempat yang sudah dikunjungi

Tinggalkan Balasan