Mini Festival Lembah Baliem

Mohon izin melaporkan pelaksanaan kegiatan Mini Festival Lembah Baliem. Event ini diselenggarakan pada tanggal 8 – 10 Agustus 2022, di Distrik Usilimo, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan.

Berikut poin-poin yang dapat kami laporkan:

1️⃣ Gambaran umum Mini Festival Lembah Baliem:
a. Festival ini merupakan event tahunan masyarakat Kabupaten Jayawijaya yang dilaksanakan setiap bulan Agustus dengan tujuan memperkenalkan dan melestarikan nilai-nilai budaya suku tradisional Lembah Baliem. Pada festival ini, beragam suku yang berasal dari dataran tinggi Wamena dan Lembah Baliem seperti Dani, Lani, dan Yali berkumpul bersama untuk merayakan kebudayaannya masing-masing melalui ragam pertunjukan kesenian.
b. Rangkaian kegiatannya menampilkan pertunjukan yang diperankan oleh beragam suku yang kebanyakan menampilkan simulasi perang antar suku maupun keluarga, dan beberapa tarian tradisional dari suku-suku di Baliem dan Wamena.
c. Penggunaan kata “Mini” di sini merujuk pada skala pelaksanaannya yang lebih kecil dibandingkan dengan pelaksanaan di tahun-tahun sebelumnya. Setelah dua tahun vakum pelaksanaannya dikarenakan pandemi COVID-19, pada tahun 2022 ini kembali hadir melalui inisiasi kolaborasi 10 Pengelola ODTW di Kabupaten Jayawijaya.

2️⃣ Rangkaian Mini Festival Budaya Lembah Baliem adalah sebagai berikut:

🔴 Rangkaian Pembukaan:

Kegiatan dimulai pada pukul 12.00 WIT. Kegiatan ini dihadiri oleh:

1. Bupati Jayawijaya, Bapak John Richard Banua;
2. Wakil Bupati Jayawijaya, Bapak Marthin Yogobi;
3. Ketua DPRD Jayawijaya, Bapak Matias Tabuni;
4. Unsur Forkopimda Kabupaten Jayawijaya;
5. Para Kepala OPD Kabupaten Jayawijaya;
6. Tokoh Agama dan Masyarakat Kabupaten Jayawijaya.

🔷 Penampilan Tarian Wisisi oleh para peserta pengisi acara.

🔷 Laporan Ketua Panitia, Bapak Christian Siep. Dalam laporannya beliau menyampaikan:
– Menyampaikan apresiasi kepada pengelola 10 ODTW di Kabupaten Jayawijaya sehingga kegiatan ini dapat kembali terlaksana, walaupun dengan skala kecil.
– Menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung terlaksananya event ini, salah satunya adalah Kemenparekraf RI.
– Berharap agar event ini dapat dilaksanakan secara berkesinambungan sebagai event tahunan agar dapat mendatangkan wisatawan dan mendorong perekonomian masyarakat sekitar.

🔷 Peragaan busana oleh Putri Anak dan Remaja Papua yang membawakan hasil kreasi desainer lokal.

🔷 Laporan Bupati Jayawijaya, Bapak John Richard Banua sekaligus membuka acara. Beliau menyampaikan:
– Festival Budaya Lembah Baliem menjadi daya tarik wisata yang dapat mendatangkan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
– Pariwisata dapat mendorong perekonomian masyarakat. Untuk itu diharapkan dapat selalu menjaga dan melestarikan budaya yang dapat dijadikan sebagai daya tarik wisata.
– Mengimbau untuk selalu menjaga keamanan saat event agar wisatawan merasa aman dan nyaman.

🔷 Pembukaan secara simbolis oleh Bupati Jayawijaya yang ditandai dengan penanaman pohon.

🔷 Rombongan tamu VVIP melaksanakan kunjungan ke stan-stan pameran dan Pasar Murah.

🔴 Rangkaian kegiatan Mini Festival Budaya Lembah Baliem selama 3 hari pelaksanaan adalah sebagai berikut:

🔷 Pameran dan Pasar Murah yang diikuti sebanyak 32 stan yang menjual makanan khas Papua, kopi Wamena, kerajinan tangan khas Papua seperti Noken, Koteka, dan kerajinan dari kulit kayu.

🔷 Penampilan Atraksi Perang-perangan, Tari-tarian, Lomba Puradan. Rangkaian kegiatan ini diikuti oleh 10 Pengelola ODTW, antara lain DTW Pasir Putih, Mumi Aikima, Mumi Kurulu, Kampung Wisata Papuma Yumugima, Kampung Wisata Suroba, Kampung Wisata Obia, Kampung Wisata Sompaima, Goa Kantilola, Goa Lokale, Goa Sikepalki. Berikut narasi setiap atraksinya.
– Atraksi Perang-perangan merupakan atraksi yang menampilkan perang antar suku atau keluarga yang dipicu karena masalah pencurian Babi/ barang berharga lainnya, masalah perebutan wanita dan masalah perebutan tanah.
– Atraksi Tari-tarian Adat merupakan tarian yang dilakukan saat pesta adat atau meraih kemenangan saat perang melawan musuh. Ditampilkan juga tarian theatrical bagaimana cara pengasapan/pengawetan Mumi jaman dahulu.
– Lomba Puradan adalah permainan melempar tombak sambil berlari kearah sasaran sebuah bulatan rotan yang sedang digulingkan. Jika lemparan tombak tepat mengenai raotan yang sedang digulingkan, makan dialah pemenangnya.

3️⃣ Kesimpulan dan Evaluasi Kegiatan:

– Mini Festival Budaya Lembah Baliem memiliki keunikan, yaitu atraksi adat yang dimiliki suku-suku di Kabupaten Jayawijaya yang masih terjaga keautentikannya. Hal ini menjadi daya tarik bagi wisatawan, terutama wisman.
– Tercatat kurang lebih sebanyak 187 wisman hadir selama 3 hari pelaksanaan kegiatan ini. Selain itu, banyak juga wisnus yang hadir turut menyaksikan kegiatan ini. Perkiraan data kunjungan wisnus dan wisatawan lokal selama kegiatan berlangsung sebanyak 10.000 pengunjung.
– Estimasi nilai transaksi pada Pameran Pasar Murah selama 3 hari pelaksanaan dengan 53 jenis usaha adalah senilai Rp240.000.000,-
– Evaluasi kegiatan dijabarkan pada matriks terlampir.

Demikan kami sampaikan, berikut terlampir dokumentasi dan tautan berita kegiatan.