Rapat Pembahasan Ekowisata bersama Plataran Indonesia

Rapat Pembahasan Ekowisata bersama Plataran Indonesia yang telah dilaksanakan pada Rabu, 16 Februari 2022 di Hutan Kota, Senayan

πŸ”΅ Rapat dihadiri oleh:

1) Ibu Rizki Handayani, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf
2) Bapak Alexander Reyaan, Direktur Wisata Minat Khusus Kemenparekraf
3) Koordinator, Subkoordinator, Staf Bidang Produk & Promosi Wisata Alam
4) Bapak Yozua Makes, CEO Plataran Indonesia
5) Ibu Anandita Makes, CSO Plataran Indonesia

πŸ”΅ Poin-poin penting rapat:

1. G-20
● Showcasing di G-20 akan melibatkan local community yang kemudian akan dicarikan investor untuk pendanaannya.
● Kolaborasi untuk Launching Showcase Carbon Calculator Footprint akan melibatkan NGO, Private Sector, Community Based Tourism (CBT), dan 3 Kementerian lainnya yaitu Kemendagri, KLHK, dan Kemenkeu.
● Hasil dari launching akan dibawa oleh Kemenkeu dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk dilaporkan pada G-20.
● Objective dari launching showcase ini adalah membuat masyarakat pelaku perjalanan memiliki kesadaran untuk menghitung emisi yang dikeluarkan.
● Launching ini perlu mengundang Presiden, Kominfo dan para Dubes agar turut dilibatkan karena momentum ini dapat dimanfaatkan untuk menunjukan kepedulian Indonesia terhadap isu Global Warming melalui tourism.
● Untuk memperluas exposure, akan memanfaatkan seluruh platform, baik platform yang dimiliki oleh partner maupun owned platform agar mampu menyasar seluruh level kalangan.
● Model launching harus mengutamakan experience peserta, seperti meminimalisir penggunaan plastic, dll (Plataran dirasa sudah expert menangani hal ini).
● Pelaksanaan launching showcase dirasa cocok dilakukan di Bali Barat dengan mempertimbangkan adanya infrastruktur yang mendukung dan juga terdapat desa-desa yang cocok dengan kualifikasi.

2. Framework
● Business/Industry akan berperan sebagai lead project/initiator, Government (Kemenparekraf) akan support sebagai facilitator.
● Why tourism as a lead? Pariwisata dirasa memiliki nilai multiplier effect. Contoh, pertemuan MICE yang dapat menghasilkan perjalanan merupakan salah satu sektor yang memberikandampak buruk carbon.
● How? Akan dijalankan dengan menggunakan model Pentahelix ABCGM dengan peranannya masing-masing. Tahapan pelaksanaan dapat di simpulkan sebagai berikut:
1) Preparing The Platform
2) Consolidation Among Gov
3) Consolidation Among Stake Holders
4) Launching
5) Implementation
6) Reporting To President
● Topik utama akan berbicara mengenai pariwisata, dan membahas ekowisata secara spesifik. Perlu adanya pembahasan mendetail terkait impelementasi sebelum berkolaborasi dengan 3 Kementerian lainnya.

3. POKJA
● Penentuan 10 Kawasan prioritas penerima manfaat carbon calculator akan dikurasi bersama, diutamakan yang memiliki komunitas pariwisata di Kawasan tersebut, hal ini akan dibahas dengan Dirjen Lingkungan Hidup, KLHK.
● Perlu disiapkan team kecil untuk merumuskan proposal secara komprehensif.

Laporan disusun oleh Annisa Nur Majdina

Dokumentasi

Suasana Meeting Pembahasan Ekowisata bersama Plataran Indonesia di Ruangan Merah Putih, Hutan Kota, Senayan
Suasana Meeting Pembahasan Ekowisata bersama Plataran Indonesia di Ruangan Merah Putih, Hutan Kota, Senayan
Author:

Tinggalkan Balasan