Dieng Culture Festival XII

Dieng Culture Festival merupakan sebuah pertunjukan yang memadukan keindahan alam dengan keunikan kebudayaan dan tradisi di Dataran Tinggi Dieng. DCF ini dikenal dengan sebutan Festival Dieng yang juga menyuguhkan konser musik di tengah suhu yang dingin, serta ragam pertunjukan seni tradisi serta ritual khusus cukur rambut anak gimbal.

Dieng Culture Festival merupakan event yang diselenggarakan setiap tahun oleh masyarakat Dataran Tinggi Dieng berbasis komunitas bernama Dieng Pandawa, sebuah Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Desa Wisata Dieng Kulon, Banjarnegara, Jawa Tengah. Sejak tahun 2020 hingga 2021 ini, konsep penyelenggaraan event diselenggarakan secara hybrid dengan tetap menerapkan protokol kesehatan/CHSE dan pembatasan pengunjung. Dieng Culture Festival masuk dalam Kharisma Event Nusantara 2021 Kategori Skala Nasional.

Pelaksanaan Dieng Culture Festival masih sama dengan tahun sebelumnya, yakni dengan pembatasan yang ketat. Yang boleh hadir hanyalah tamu undangan dengan jumlah terbatas. Masyarakat umum atau wisatawan dapat menyaksikan gelaran itu secara virtual. Protokol kesehatan masih jadi acuan pelaksanaan kegiatan mengingat masih dalam suasana pandemi Covid 19.

Rangkaian Kegiatan Event Dieng Culture Festival hari ke-1:

Penanaman Pohon Bersama berlokasi di Komplek Candi Arjuna, Desa Wisata Dieng Kulon.

  • Kegiatan ini bertujuan untuk pelestarian lingkungan khususnya di Desa Wisata Dieng Kulon, Kabupaten Banjarnegara. Dilakukan oleh para tamu undangan, antara lain Sekretaris Daerah Kabupaten Banjarnegara, Perwakilan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Perwakilan Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara, Camat Batur, Kepala Desa Dieng Kulon, Polres Banjarnegara, Polsek Batur, dan Forkompimda Kabupaten Banjarnegara, Ketua Pokdarwis Dieng Pandawa.

Tamu undangan yang hadir:

  • Gubernur Jawa Tengah, Bapak Ganjar Pranowo (hadir secara virtual)
  • Sekretaris Daerah Kabupaten Banjarnegara, Bapak Indarto
  • Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara, Bapak Agung Yusianto
  • Perwakilan Kemenparekraf, Sub Koordinator Event Wilayah I (Jawa), Direktorat Event Daerah, Ibu Arum Damarintyas
  • Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Disporapar Provinsi Jawa Tengah, Bapak Setyo Irawan
  • Ketua Pokdarwis Dieng Pandawa, Bapak Alif Faozi
  • Perwakilan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
  • Perwakilan Bank Indonesia
  • Camat Batur
  • Kepala Desa Dieng Kulon
  • Forkompimda Kabupaten Banjarnegara

Pembukaan oleh MC

  • Dilanjutkan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya serta pembacaan doa bersama.

Penampilan Tari Kolosal “Pangeran Diponegoro” oleh Sanggar Tari Tresno Budoyo

  • Sebuah kesenian yang merupakan bentuk apresiasi dan dukungan rakyat jelata terhadap pasukan berkuda Pangeran Diponegoro dalam menghadapi penjajah Belanda.

Sambutan Sekretaris Daerah Kabupaten Banjarnegara

  • Penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pendukung kegiatan Dieng Culture Festival sehingga event ini dapat terselenggara dengan baik tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
  • Festival Dieng ini merupakan festoval budaya warisan adiluhung leluhur yang sudah memasuki penyelenggaraan ke 12, harapan besar agar DCF ini terus dilaksanakan setiap tahun sebagai agenda rutin tradisi budaya di Banjarnegara meskipun harus dilakukan secara hybrid selama pandemi.

Sambutan Perwakilan Kemenparekraf, Sub Koordinator Event Wilayah I Jawa)

  • Apresiasi kami sampaikan untuk Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, khususnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa, serta seluruh pihak yang telah berpartisipasi atas terlaksananya kegiatan Dieng Culture Festival XXI sebagai program unggulan daerah yang berhasil masuk dalam Kharisma Event Nusantara 2021 kategori Skala Nasional.
  • Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak kepada seluruh sektor, termasuk sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Kemenparekraf/Baparekraf telah menyusun panduan pelaksanaan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability/Kebersihan, Kesehatan, Keamanan, dan Kelestarian Lingkungan) dalam rangka penerapan protokol kesehatan sehingga akan mengembalikan minat dan kepercayaan wisatawan.
  • Dalam masa adaptasi dan pasca pandemi COVID-19, strategi penyelenggaraan event di masa pandemi COVID-19 adalah Adaptasi, Inovasi, dan Kolaborasi serta tentunya dengan penerapan protokol CHSE secara disiplin dan ketat.
  • Harapan besar bahwa DCF XII 2021 ini dapat membangkitkan kembali dan memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya di kawasan dataran Tinggi Dieng dan sekitarnya.

Sambutan Gubernur Jawa Tengah (hadir secara virtual)

  • Penghargaan yang setinggi-tingginya untuk Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, khususnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan Pokdarwis Dieng Pandawa karena telah kembali menyelenggarakan event Dieng Culture Festival yang digelar secara hybrid mengingat situasi pandemi yang masih melanda Indonesia.
  • Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pendukung event DCF ini, Kemenparekraf RI, Kemendikbudristek RI, Bank Indonesia, dan para sponsor lainnya.
    Terus terang saya sangat rindu kembali ke Dieng, semoga ada kesempatan kembali hadir secara langsung menikmati indah dan sakralnya event DCF ini.
  • Himbauan agar pengelola pariwisatanya bisa lebih baik dan masyarakat kita edukasi agar mereka semua bisa hati-hati dan jaga protokol kesehatan. Piknik boleh tapi tetap jaga prokes, dan dipastikan mereka bisa senang tapi ketat dengan protokol kesehatan yang ada.
  • Cara yang dilakukan saat ini sudah cukup bagus, hybrid bisa dilaksanakan dengan peserta terbatas sehingga tetap memerhatikan keamanan dan kenyamanan saat acara.
  • Saya berharap dengan penyesuaian ini, pariwisata di kawasan Dieng bisa mulai ditata dengan baik. Selain itu, ekonomi masyarakat sekitar Dieng juga menggelinding. Mudah-mudahan ini bisa lancar, ekonomi bisa menggelinding, masyarakat bisa tersenyum bahagia untuk bisa menghadiri acara Dieng Culture Festival.
  • Buat semua yang hadir offline jalankan pelaksanaannya dengan protokol kesehatan yang baik dan yang terpenting adalah sampahnya jangan dibuang sembarangan.

Pembukaan secara resmi Dieng Culture Festival XII 2021

  • Ditandai dengan minum Purwaceng bersama para tamu undangan. Purwaceng merupakan salah satu spesies tanaman asli Indonesia, habitat asli Purwaceng berasal dari Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah yang hidup di ketinggian 2000 Mdpl. Saat ini dikenal sebagai minuman khas dengan berbagai varian, antara lain dicampur dengan teh dan kopi.

Penampilan Kesenian Tarian

  • Persembahan 4 tarian sekaligus oleh Sanggar Tari Sri Widodo, yaitu Tari Sontoloyo, Tari Jentik Manis, Tari Gondang Keli, Tari Jangkrik Genggong.

Penampilan Sendratari Anak Gimbal

  • Dipersembahkan oleh Sanggar Tari Tiara, yang mengisahkan tentang perjalanan Ki Demang Rewok dari Kerajaan Mataram yang bertapa di Dataran Tinggi Dieng guna mencari ketenangan jiwa. Akan tetapi, selama menjalani pertapaan di Dieng yang saat itu masih berupa hutan belantara, Ki Demang Rewok sering mendapat gangguan. Berkat kekuatan yang dimilikinya, Ki Demang Rewok dapat mengalahkan para pengganggu hingga akhirnya dia memutuskan untuk menitiskan jiwanya kepada Kolodete. Dia kemudian berpesan untuk mencintai anak-anak berambut gimbal di Dataran Tinggi Dieng.

Rangkaian Kegiatan Event Dieng Culture Festival hari ke-2:

Proses Ritual Jamasan, Pencukuran Rambut Anak Gimbal, dan Pelarungan Rambur Gimbal (prosesi dilakukan mulai pukul 08.00 s/d 12.00 WIB)

  • Ritual cukur rambut gimbal di Dieng, Jawa Tengah tahun ini berlangsung sederhana. Ritual yang digelar di masa pandemi ini tidak menghilangkan makna dari ritual cukur rambut gimbal. Seperti ruwatan tahun lalu, di masa pandemi ruwatan rambut gimbal tidak dilakukan di komplek Candi Arjuna, melainkan di Kompleks Rumah Budaya Dieng. Mulai dari jamasan, hingga ritual mencukur rambut anak berambut gimbal. Lantunan musik gamelan mengiringi prosesi ritual cukur rambut gimbal.
  • Mulai dari jamasan, hingga cukur anak berambut gimbal. Selain itu, sebanyak 15 nasi tumpeng berjejer di sekitar tempat ritual cukur rambut gimbal. Nasi tumpeng ini dimakan bersama setelah ritual cukur rambut gimbal selesai dilakukan.
  • Ritual potong rambut gembel merupakan bentuk kearifan lokal yang menjadi khasanah budaya di Indonesia. Bocah bajang berambut gimbal merupakan fenomena yang sulit dijelaskan dengan akal sehat. Rambut gimbal akan kembali tumbuh sebanyak apapun ia dicukur. Rambut gimbal hanya akan hilang melalui ritual ruwatan di Dieng. Setelah dipotong pada ruwatan, rambut akan tumbuh secara normal.
  • Tokoh adat Dieng, Bapak Sumanto yang sudah pelaku ritual sejak lama mengatakan bahwa anak berambut gimbal atau juga disebut anak bajang ini biasanya panas tinggi saat mulai tumbuh gimbalnya. Uniknya, jika dicukur tanpa memenuhi permintaan anak, rambut gimbal akan kembali tumbuh. Biasanya awal tumbuh panas tinggi. Anaknya juga cenderung aktif. Tetapi kalau mau dicukur harus memenuhi permintaan anak. Makanya, setiap akan ritual permintaan anak harus dipenuhi dulu, karena kalau tidak rambut akan tumbuh gimbal lagi.
  • Prosesi ruwatan anak berambut gimbal merupakan puncak acara yang digelar di Kompleks Rumah Budaya Dieng tersebut. Ada lima bocah bajang yang mengikuti prosesi ruwatan dalam puncak Dieng Culture Festival ini. Mereka adalah Ayumna Arfiana Sakdiyah (6 tahun), Nur Asyifa Aula Putri (3 tahun), Alwi Arobi Farhat (7 tahun), Shakila Alana Maritsa (6 tahun), dan Panita Alisia (5 tahun). Prosesi terakhir adalah pelarungan rambut gimbal yang telah dicukur ke Telaga Balekambang.

Harmoni Atas Awan

  • Dilaksanakan pada malam hari pukul 20.00 s/d 22.00 WIB. Beberapa acara pendukung yang biasa tampil dalam DCF untuk sementara tidak bisa ditampilkan, salah satunya pergelaran Jazz di Atas Awan.
  • Panitia telah mengganti pergelaran Jazz di Atas Awan, yakni menjadi Harmoni Atas Awan dengan menampilkan musik-musik santai, meskipun sedikit berbeda.
  • Dimeriahkan oleh penampilan musik oleh musisi dari DI Yogyakarta, Wonosobo, dan Dataran Tinggi Dieng.

Rangkaian Kegiatan Event Dieng Culture Festival hari ke-3:

  • Aksi Dieng Bersih
  • Kilas Balik DCF XII 2021
  • Penutupan DCF XII 2021

 

Tinggalkan Balasan