Talkshow Lanskap Festival Indonesia 2021

🔹Jogja Festivals Forum & Expo 2021 merupakan ruang temu bagi para pemangku kepentingan festival baik dari dalam maupun luar daerah Jogjakarta. Adapun rangkaian kegiatan pada festival ini yakni Simposium, Focus Group Discussion (FGD), Talkshow, Festival & Stakeholders Presentation, Festival Expo (offline & online) dan festival merchandise project.

🔹 Talkshow Lanskap Festival Indonesia (Festival Landscape in Indonesia) bertujuan untuk membahas isu/tantangan terkait kebutuhan yang dihadapi untuk proses mitigasi dan aktivasi festival serta bagaimana kemudian karakteristik festival di Indonesia yang sangat kental dengan komunitas dan hubungan dengan masyarakat lokal kemudian dapat menjadi sebuah event yang bersifat internasional.

🔹 Adapun narasumber pada talkshow ini, yakni:

1. Hafiz Agung Rifai, Koordinator Strategi dan Promosi Event Daerah, Direktorat Event Daerah, Kemenparekraf/Baparekraf
2. Dinda Intan Pramesti Putri, Direktur Pelaksana Jogja Festivals
3. Bambang Paningron, Founder Asia Tri Festival

dengan moderator, Bapak Arief Budiman.

Turut hadir secara online Bapak Heri Pemad, Founder Art Jog dan Bapak Aan Fikriyan, Co-Founder Kustomfest.

🔹 Acara dimulai dengan pembukaan oleh MC dan dipimpin oleh moderator untuk dilanjutkan paparan singkat dari para narasumber.

🔹 Paparan dari para narasumber

Berikut merupakan poin-poin dari paparan narasumber:

1. Bapak Bambang Paningron
– Pandemi memberikan dampak yang sangat besar khususnya dalam pelaksanaan event. Saat ini hampir semua event beralih menjadi online event.
– Tahun ini sebaiknya diisi dengan belajar secara detail agar di tahun depan kita dapat menemukan cara-cara untuk mengemas event menjadi lebih atraktif dengan platform-platform yang lebih baru.

2. Bapak Hafiz Agung Rifai
– Pemerintah melakukan pendukungan dan menghasilkan kebijakan-kebijakan yang pro pada komunitas-komunitas maupun UMKM untuk pemulihan ekonomi.
– Event merupakan sarana promosi dan katalisator dalam pengembangan destinasi dan potensi daerah.
– Dalam pelaksanaan sebuah festival yang berkelanjutan harus memenuhi 4 aspek yakni menciptakan kesenangan (enjoyment), keterikatan (engagement), pengalaman (experience), serta pemberdayaan (empowerment).
– Event ataupun festival daerah harus memiliki konten lokal yang kuat yang mampu meningkatkan keempat aspek tersebut.

3. Ibu Dinda Intan Pramesti Putri
– Jogja Festival merupakan jembatan, ruang temu, dan ruang kolaborasi antar stakeholder event untuk saling menemukan peluang, mencari solusi dan menjadi tempat untuk saling mendukung satu sama lain.
– Perkumpulan festival di Jogja mengharapkan dukungan pemerintah khususnya dalam hal regulasi dan payung hukum pelaksanaan festival-festival. Selain itu diperlukan suatu momen khusus untuk sekedar “ngobrol bareng”, sharing, hearing terkait kendala dalam pelaksanaan event.

🔹 Sesi Tanya Jawab:

📝 Adakah rencana untuk melakukan kolaborasi yang berkelanjutan dengan para komunitas event?
– Kolaborasi antara pemerintah dengan komunitas maupun private sector sangat berperan dalam pengembangan industry kreatif khususnya dalam event dan festival. Salah satu contoh kolaborasi pemerintah dengan industri pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia adalah kolaborasi LOKET dengan Pemerintah Kota Yogyakarta.
– Melalui kolaborasi ini, seluruh penyelenggaraan event-event di Yogyakarta nantinya bisa mendapat dukungan dari Gojek dan LOKET, berupa penerapanTicketing Management System (TMS) sehingga mampu memperluas akses dan peluang bagipara pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif Jogja untuk mempromosikan karya-karyanya, terutama di masa pandemi.
– Komitmen tersebut dikukuhkan dalam Penandatanganan PKS dalam Pengembangan Industri Pariwisata Kota Yogyakarta Melalui Pemanfaatan Teknologi Digital Ekosistem Gojek.
– Penerapan kolaborasi ini diharapkan dapat berdampak pada industri pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai sarana untuk membuka peluang kerja dalam jangka pendek dan mampu membuka peluang investasi bagi investor lokal maupun internasional dan membuka peluang pembentukan kerja sama bisnis dalam jangka waktu yang panjang.

📝 Apakah di tahun 2022 dimungkinkan pendukungan dan kerjasama dengan festival-festival di Yogya via Jogja Festival dan bagaimana skema penilaian event-event yang akan di dukung Kemenparekraf berdasarkan juknis?
– Penyusunan juknis pendukungan event ini bekerjasama dengan dispar se-Indonesia. Ada beberapa kriteria penilaian, salah satunya adalah konten dan konsep kerjasama (sudah memiliki skema sponsorship/partnership dengan benefit2 yang diberikan kepada Kemenparekraf jika event tesebut di dukung). Setelah ada pandemi, kami menambahkan kriteria protokol kesehatan CHSE. Oleh karena itu, event yang sudah memiliki protokol kesehatan CHSE, sudah memiliki perijinan dan mitigasi CHSE menjadi poin utama dalam pendukungan.
– Juknis ini belum tersosialisasikan dengan baik karena saat ini baru di sosialiasikan kepada pemerintah daerah. Saat ini kita sedang berupaya melakukan sosialisasi kepada para komunitas dan stakeholder event lainnya.
– Terkait potensi kerjasama, kami sampaikan bahwa Kemenparekraf bersifat inklusif, merangkul semua pihak dan mendukung festival-festival di semua provinsi. Untuk permohonan kerjasama dengan MoU, terdapat unit sendiri yang menangani, yakni Deputi Kelembagaan.

🔹Kesimpulan dari kegiatan ini:

☑️ Kolaborasi merupakan kunci untuk dapat bangkit bersama menghadapi pandemi.
☑️ Diperlukan langkah konkrit untuk menyelamatkan industri event di masa pandemi ini.
☑️ Adaptasi, Inovasi, dan Kolaborasi menjadi kunci dalam penyelenggaraan event pada kondisi new normal.

Adapun tindak lanjut dari kegiatan ini:
🔶 Jogja Festivals akan menyusun ‘package festivals’ tahun 2022 yang terdiri dari berbagai proposal event dari member Jogja Festivals yang mungkin dapat dikolaborasikan dengan Kemenparekraf.
🔶 Jogja Festivals berharap dapat melakukan audiensi dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk memaparkan proposal ini.

 

Pembukaan oleh MC dan kemudian talkshow dipandu oleh moderator

 

Paparan dari Bapak Bambang Paningron

 

Paparan dari Bapak Hafiz Agung Rifai

 

Paparan dari Ibu Dinda Intan Pramesti Putri

 

Sesi tanya jawab bersama para narasumber JFFE 2021

 

 

 

 

Author: Kadek Agus Nata Riadnyana

Tinggalkan Balasan