Bimbingan Teknis “Storytelling sebagai Sarana Pengembangan Destinasi Wisata”

Pelaksanaan Bimbingan Teknis “Storytelling sebagai Sarana Pengembangan Destinasi Wisata” yang diselenggarakan pada hari Sabtu, tanggal 29 Mei 2021 di Ballroom Hotel Novotel Bandung, Jawa Barat. Bimtek dilaksanakan selama 1 hari dan diikuti oleh 102 orang peserta.

Pelaksanaan Bimbingan Teknis ini dihadiri oleh :

  1. Ibu Hj. Ledia Hanifa Amaliah, S.Si., M.PSi.T., Anggota Komisi X DPR RI;
  2. Ibu Kenny Dewi Kaniasari, M.A., Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung;
  3. Bapak Galih Sedayu, Kurator Bidang Ekonomi Kreatif Kemenparekraf RI & Indonesia Creative Cities Network;
  4. Wiwien Tribuwani Wiyonoputri, dari Komunitas untuk interpretasi Indonesia/Jagaddhita
  5. Peserta dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung;
  6. Dan Asosiasi pariwisata, serta pelaku pariwisata millenial.

Pelaksanaan bimtek ini merupakan salah satu bentuk sinergi pemerintah pusat, baik dari unsur legislatif maupun eksekutif, dan pemangku kepentingan (stakeholders) dalam pendukungan kegiatan yang berkaitan dengan sektor Parekraf yang termasuk di dalamnya sektor MICE.

Rangkaian acara Bimtek diawali dengan pelaksanaan tes Swab Antigen kepada seluruh narasumber dan peserta yang hadir.

  1. Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan dengan pembacaan doa, dan penampilan seni tari Bajidor Kahot oleh Sanggar Lingkung Seni Lugay Pusaka. Bajidor Kahot berangkat dari sebuah tarian rakyat yg bertemakan pergaulan yang menceritakan tentang keceriaan para mojang.
  2. Acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari:

Ibu Kenny Dewi Kaniasari, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung;

  • Dalam sambutannya Ibu Kenny menyampaikan paparannya mengenai Penerapan CHSE di  Usaha Jasa Pariwisata Kota Bandung yang telah diterapkan di berbagai lokasi, baik Bandara, Hotel, destinasi wisata, maupun fasilitas publik di Kota Bandung
  • Ibu Kenny menyampaikan bahwa Kota Bandung berkomitmen untuk menerapkan CHSE secara disiplin.

Ibu Masruroh, Direktur Pertemuan, Insentif, Konvensi dan Pameran

    • Dalam sambutannya Ibu Masruroh menyampaikan bahwa Bimtek ini merupakan salah satu kegiatan untuk menyiapkan para pelaku pariwisata, stakeholders terkait dan masyarakat umum dalam meningkatkan Destinasi Kota Bandung dan Bandung Raya agar siap memasuki masa adaptasi baru sehingga industri pariwisata khususnya wisata bisnis MICE dapat kembali bangkit;
    • Bandung yang merupakan salah satu destinasi MICE kelas Dunia yang perlu dikembangkan potensinya, tidak hanya dari segi fasilitas dan infrastruktur, namun juga keunikan yang menjadi DNA destinasi itu sendiri;
    • Selain Pertemuan, dan Pameran, Insentif trip juga merupakan bagian dari MICE sedang saat ini kita bidik, dan Bandung sendiri harus juga memiliki positioning;
    • Harapan agar bimbingan dari narasumber untuk menggali dan menemukan keunikan yang akan menjadi DNA destinasi di Bandung untuk menjadi leading dalam hal ini sebagai destinasi MICE.

    Ibu Ledia,  Selaku Anggota Komisi X DPR RI sekaligus membuka acara secara resmi.

    • Dalam sambutannya, beliau mengatakan bahwa Peningkatan SDM Parekraf memegang peranan yang sangat penting sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam rangka menjadikan industri Parekraf sebagai kekuatan daerah untuk mewujudkan destinasi wisata unggulan di Bandung, Jawa Barat. SDM harus mengikuti trend global;
    • Destinasi wisata tematik yang ingin didorong yakni seperti destinasi wisata sejarah, wisata budaya, dan wisata olahraga;
    • Storytelling menjadi bagian dari promosi yang menjadi pengingat akan branding destinasi wisata. Storytelling bisa dituangkan dalam video, foto bercerita, testimoni, serta caption;
    • Sektor Parekraf bersifat dinamis, beberapa kata kuncinya : Kreatif /Inovatif, Adaptip, Antisipatif, Kolaburatif dan memiliki Nilai.
    1. Acara dilanjutkan dengan pemberian cinderamata dari Kemenparekraf kepada Ibu Hj. Ledia Hanifa Amaliah, Ibu Kenny Dewi Kaniasari, Bapak Galih Sedayu, Ibu Wiwien Tribuwani Wiyonoputri, serta sesi foto bersama.
    2. Sesi Paparan

    Sesi pemaparan oleh Bapak Galih Sedayu, Kurator Bidang Ekonomi Kreatif Kemenparekraf RI & Indonesia Creative Cities Network selaku Narasumber. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan mengenai:

    • Kegiatan di Masa Adaptasi Baru: Kegiatan (Events) yang memiliki aspek adaptasi berbasis protokol CHSE, Kegiatan (Events) yang mengutamakan aspek kreativitas berbasis teknologi digital & inovasi, Kegiatan (Events) yang mengutamakan aspek kolaborasi berbasis potensi lokal dan pemberdayaan masyarakat;
    • Analogi Kereta Api Kegiatan (Events) yaitu Konser/Konferensi/Karnaval sebagai Lokomotif, Pameran/Workshop/Bazzar sebagai Gerbong, serta Business Meeting/Investment Forum sebagai rel;
    • “Key Message” merupakan hal penting dalam penyampaian komunikasi maupun promosi, nantinya dieksekusi dalam sebuah program kampanye kegiatan;
    • Collaborative thinking untuk memecahkan permasalahan dan menemukan solusinya;
    • Tujuan utama Storytelling adalah untuk ENTERTAIN (memberi hiburan bermanfaat), INSPIRE (Memberikan inspirasi yang bermanfaat), dan EDUCATE (Memberikan edukasi yang bermanfaat).

    Sesi pemaparan oleh Wiwien Tribuwani Wiyonoputri dari Komunitas untuk interpretasi Indonesia/Jagaddhita selaku Narasumber. Dalam pemaparannya beliau menjelaskan mengenai:

    • Cerita dapat disebut story apabila yang disampaikan bisa membangun hubungan emosional dan intelektual dengan wisatawan dan mengubah hidup masyarakat setempat, kalau belum terjadi berarti masih sebatas informasi;
    • Interpretasi bukan hanya tentang bagaimana cerita disampaikan, namun juga di- shared (dibagi), di- showed (ditunjukkan), dan di- experienced (pengalaman langsung);
    • Beberapa contoh implementasi storytelling di berbagai destinasi menarik di Indonesia dan dunia dalam rencana pariwisatanya;
    • Perlunya membentuk organisasi yang dapat melestarikan nilai dari storytelling itu sendiri.

    6. Acara dilanjutkan dengan pelaksanaan diskusi dan tanya jawab Narasumber dan para                  peserta.

    1. Kegiatan Bimtek ditutup oleh sambutan dari Ibu Eni Komiarti, Subkoordinator Kemitraan MICE

    Kesimpulan

    1. Peningkatan SDM Parekraf memegang peranan yang sangat penting sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam rangka menjadikan industri Parekraf.
    2. Kota Bandung potensial untuk dikembangkan untuk wisata bisnis (pertemuan, insentif, konvensi dan pameran/MICE) untuk pasar domestik dan ke depannya juga untuk pasar internasional.
    3. Cerita dari destinasi yang dapat diinterpretasikan dengan baik akan sangat berdampak pada meningkatnya jumlah wisatawan, namun juga perlu ada organisasi khusus yang dapat mengawal dan melestarikan nilai dari storytelling itu sendiri agar interpretasi tidak melenceng dari nilai yang seharusnya.
    4. Inovasi dan kolaborasi  harus ditingkatkan agar kita dapat membuktikan bahwa pariwisata  dapat menjadi jalan keluar untuk pulih dari pandemi.

    Laporan ditulis Oleh Irene Sarah

    Author:

    Tinggalkan Balasan