Bimbingan Teknis Penyelenggara Kegiatan (Events) dan Penerapan CHSE di Sektor Pariwisata dan Ekomomi Kreatif di Hotel Santika, Bengkulu

Bimbingan Teknis Penyelenggara Kegiatan (Events) dan Penerapan CHSE di Sektor Pariwisata dan Ekomomi Kreatif telah ilaksanakan pada tanggal 29 April 2021 di Hotel Santika, Bengkulu.

Bimtek ini merupakan upaya menyinergikan unsur legislatif dan eksekutif serta stakeholders pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai upaya penerapan protokol kesehatan pada penyelenggaraan kegiatan (events) sekaligus untuk sinergi seniman memulihkan industri pariwisata, ekonomi kreatif & event di Indonesia.

Sebagai salah satu protokol kesehatan yang dijalankan, seluruh panitia, peserta, dan pengisi acara diperkenankan memasuki ruangan apabila menunjukkan hasil tes non-reaktif yang dilakukan sebelum kegiatan berlangsung, suhu tubuh di bawah 37.3C serta terlihat sehat dan menggunakan masker.

1️⃣ Kegiatan Bimtek dihadiri oleh:
Tamu VIP
1. Ibu Hj. Dewi Coryati (Anggota Komisi X DPR RI)
2. Bapak Hafiz Agung Rifai (Koordinator Promosi Penyelenggara Kegiatan (Events))
3. Bapak Vicky Apriansyah (SubKoordinator Promosi Penyelenggara Kegiatan (Events) Dalam Negeri)
4. Bapak H. Amrullah (Kepala Dinas Pariwisata Kota Bengkulu)
5. Bapak Sofyan Nasution (Ketua Umum Backstagers Indonesia)
6. Bapak Herman Suyadi (Sekdis Dispora Seluma)
7. Peserta sejumlah 100 orang yang terdiri dari pelaku industri events, pariwisata, dan ekonomi kreatif.

2️⃣ Acara diawali dengan penampilan tarian tradisional Tabut yang dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia raya yg diikuti oleh seluruh peserta, dan dilanjutkan dengan pembacaan doa dan sambutan-sambutan.

🔸Sambutan – sambutan :
▪️Sambutan diawali oleh Bapak H. Amrullah selaku Kepala Dinas Pariwisata Kota Bengkulu menyampaikan bahwa pada masa COVID-19 ini sangat tidak menguntungkan bagi para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif di bengkulu. Turunnya wisatawan dari tahun 2019 akhir sampai tahun 2021 membuat kita berkomitmen untuk menerapkan protokol CHSE di sektor-sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, sehingga para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dapat berjalan kembali di kota Bengkulu.

▪️Sambutan berikutnya oleh Bapak Hafiz Agung Rifai selaku Koordinator Promosi Penyelenggara Kegiatan (Events) menyampaikan bahwa sebagai bentuk pencegahan penyebaran COVID-19 pada sektor pariwisata dan ekraf, Kemenparekraf telah menyusun protokol kesehatan dan panduan pelaksanaan CHSE (cleanliness, health, safety, and environmental sustainability), dengan adanya protokol CHSE ini, diharapkan akan membangun optimisme dan semangat para pelaku parekraf untuk bangkit dalam menghadapi pandemi dengan terus menghidupkan industri parekraf, khususnya industri events.

▪️Sambutan, arahan dan pembukaan acara oleh Ibu Hj.Dewi Coryati selaku Anggota Komisi X DPR RI yang menyampaikan bahwa pariwisata di era kebiasaan baru (new normal) ini, kepercayaan adalah hal yang paling utama yaitu kepercayaan bahwa wisatawan akan aman dan nyaman ketika berwisata ke destinasi tertentu, mengingat di kota Bengkulu akan menghadapi 2 event besar ke depan, yaitu Festival Tabut dan Festival Bumi Rafflesia, oleh karena itu, penerapan protokol CHSE saat ini menjadi mutlak dilakukan untuk membangkitkan kembali pariwisata pasca pandemi COVID-19, dan berharap dengan adanya kegiatan ini bisa menjadi katalis dalam meningkatkan kepercayaan wisatawan untuk berkunjung kembali ke destinasi-destinasi yang ada di Bengkulu.

3️⃣ Acara dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata dari Bapak Hafiz Agung Rifai kepada tamu undangan VIP dan narasumber, pemberian cinderamata dari Bapak Herman Suyadi ke Bapak Hafiz Agung Rifai dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama.

4️⃣ Sesi Diskusi
▪️Paparan oleh Bapak Vicky Apriansyah yang menjelaskan beberapa poin yaitu :
– Buku panduan CHSE dari kemenparekraf diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat indonesia terhadap kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan, meminimalisir potensi penyebaran virus COVID-19 dalam setiap tahapan aktivitas/proses penyelengaraan mulai dari pre-on sampai ke post event, dan menghasilkan suatu produk penyelenggaraan kegiatan (event) yang berkualitas, memberikan rasa aman serta kepastian sehingga industri events dapat segera bangkit kembali.
– Kemenparekraf telah melaksanakan sosialisasi, publikasi dan implementasi tentang buku panduan CHSE antara lain pendukungan konser drive in, pelaksanaan sosialisasi CHSE Experience, dimana para pengunjung dapat menikmati kegiatan (events) dengan protokol kesehatan yang ketat, kemudian kemenparekraf juga telah melaksanakan pembuatan materi protokol CHSE berbentuk Animasi, dan publikasi protokol CHSE melalui pendukungan media dalam negeri dan luar negeri.

▪️Paparan oleh Bapak Sofyan Nasution yang menjelaskan beberapa poin yaitu :
– Manajemen event merupakan perorganisasian suatu kegiatan yang diselenggarakan oleh komunitas atau lembaga yang dikelola secara profesional, efisien, dan efektif dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan kegiatan selesai.
– Dalam manajemen event, terdapat beberapa profesi yaitu Professional Event Organizer, Event Director, Show Director, Stage Manager, dan Production Manager, yang dimana satu profesi dengan profesi yang lainnya bersinergi untuk menjalankan sebuah event agar event berjalan sukses.

 

5️⃣ Sesi dilanjutkan dengan diskusi antar kelompok, dimana peserta dibagi menjadi 4 kelompok, untuk presentasi singkat mengenai event apa yang akan mereka buat dalam era new normal serta dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

 

 

Proses rapid antigen dan registrasi peserta
Penampilan tari tradisional Tabut, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia raya, dan pembacaan doa
Sambutan dari bpk H. Amrullah, bpk Hafiz Agung Rifai, dan Ibu Hj. Dewi Coryati
Pemberian cinderamata dari bpk Hafiz Agung Rifai kepada tamu undangan VIP
Sesi diskusi oleh bpk Vicky Apriansyah, dan bpk Sofyan Nasution
Sesi presentasi antar kelompok oleh para peserta

 

Laporan ini disusun oleh:

Rendra

 

 

Author:

Tinggalkan Balasan