Bimbingan Teknis Pengenalan Wisata Bisnis (Pertemuan, Insentif, Konvensi dan Pameran/MICE) di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru)

 

Pelaksanaan Bimbingan Teknis Pengenalan Wisata Bisnis (Pertemuan, Insentif, Konvensi dan Pameran/MICE) di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru yang diselenggarakan pada hari Kamis, tanggal 22 April 2021 di Hotel Swiss-Belinn, Kab. Bekasi, Jawa Barat.

Pelaksanaan Bimbingan Teknis ini dihadiri oleh :
1. Bapak H Syaiful Huda, Selaku Ketua Komisi X DPR RI;
2. Ibu Masruroh, Direktur Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi dan Pameran;
3. Bapak Encep Supriatin Jaya, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi beserta jajarannya;
4. Bapak Renno Reymond Okto Zulfikar, Praktisi dan Dosen MICE;
5. Bapak Shafigh Pahlevi Lontoh, Sekjen Forum Backstagers Indonesia;
5. 100 peserta dari Dinas Pariwisata Kab. Bekasi serta Pelaku Pariwisata di Kabupaten Bekasi.

Bimtek Pengenalan Wisata Bisnis (Pertemuan, Insentif, Konvensi dan Pameran/MICE) di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru ini bertujuan untuk memperkenalkan industri pariwisata khususnya wisata bisnis dan mengembangkan perjalanan insentif dan wisata pertemuan sebagai potensi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Bekasi. Rangkaian acara Bimtek yakni sebagai berikut :

1️⃣ Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan doa, dan penampilan seni tari yaitu Tari Jaipong yang merupakan tarian khas Jawa Barat. Tarian ini merepresentasikan wanita Sunda yang memiliki sifat ramah, berani, energik, pantang menyerah, mandiri, bertanggungjawab, lincah, genit namun santun.

2️⃣ Acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari :
1. Ibu Masruroh, Direktur Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi dan Pameran
– Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa Bimtek ini merupakan salah satu kegiatan untuk menyiapkan para pelaku pariwisata, stakeholders terkait dan masyarakat umum dalam meningkatkan kualitas SDM agar siap memasuki masa adaptasi baru sehingga industri pariwisata khususnya wisata bisnis MICE dapat kembali bangkit;
– Kebijakan Kemenparekraf dalam upaya pemulihan pariwisata yang telah dilaksanakan pada tahun 2020 dan masih tetap berlanjut pada tahun 2021, salah satu diantaranya adalah tersusunnya panduan CHSE MICE dan panduan pelaksanaan CHSE lainnya di bidang pariwisata, seperti events, hotel dan restoran, pondok wisata, dsb dan pelaksanaan Sosialisasi dan Simulasi Panduan tersebut;
– Beliau menyampaikan agar Pemerintah Daerah dan Satgas COVID-19 agar dapat berkolaborasi dalam memonitoring pelaksanaan dan penerapan protokol kesehatan dan panduan CHSE di daerahnya masing-masing, dengan melibatkan peran serta asosiasi industri terkait, serta dapat memanfaatkan panduan CHSE MICE sebagai salah satu pertimbangan penting dalam proses pengambilan keputusan pada kebijakan daerah.

2. Bapak Encep Supriatin Jaya, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bekasi
– Beliau menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas terlaksananya Bimbingan Teknis Kemenparekraf yang bekerjasama dengan Komisi X DPR RI;
– Diinformasikan bahwa Kabupaten Bekasi memiliki 10 kawasan industri yang terbangun dengan luas lahan mencapai 9.496 Ha dan banyak didirikan perusahaan asing. Saat ini mulai dikembangkan wisata industri yang mengunjungi pabrik-pabrik yang ada di kawasan industri tersebut.
– Beliau mengharapkan adanya kembali Bimtek atau pelatihan lainnya yang dapat dilaksanakan di Kabupaten Bekasi untuk meningkatkan kualitas SDM dalam kesiapan daerah ini menjadi destinasi wisata MICE.

3. Bapak H Syaiful Huda, Selaku Ketua Komisi X DPR RI sekaligus membuka acara secara resmi.
– Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa wisata bisnis MICE yang sangat erat kaitannya dengan pariwisata, memberikan multiplier effect dan menciptakan banyak lapangan kerja sehingga diharapkan setengah tahun ini MICE dapat hidup kembali. Pelaksanaan simulasi penting dilakukan agar kedepannya kita siap untuk kembali menjalankan pariwisata di era new normal;
– Selain itu, beliau menyampaikan perlunya peningkatan kapasitas SDM dan pendukungan melalui pelatihan serupa dalam upaya meningkatkan kualitas SDM di Kab. Bekasi sehingga dapat menjadi destinasi wisata yang bersaing;

3️⃣ Acara dilanjutkan dengan pemberian cinderamata dari Kemenparekraf kepada Bapak Syaiful Huda dan Bapak Encep Supriatin Jaya

4️⃣ Sesi pemaparan oleh Bapak Renno Reymond Okto Zulfikar, Praktisi dan Dosen MICE selaku Narasumber. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan mengenai:
– Definisi Wisata MICE
– Klasifikasi Destinasi MICE di Indonesia
– Faktor Pendukung Destinasi MICE
– Stakeholder MICE Indonesia
– Sejarah MICE

5️⃣ Sesi pemaparan oleh Bapak Shafigh Pahlevi Lontoh, Sekjen Backstagers Indonesia selaku Narasumber. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan mengenai:
– Pola Penyelenggaraan MICE
– Kriteria Venue MICE

6️⃣ Acara dilanjutkan dengan pelaksanaan diskusi dan tanya jawab Narasumber dan para peserta.

Kesimpulan:
1. Perlunya adanya pendukungan dan peningkatan kapasitas SDM dalam upaya meningkatkan kualitas SDM demi mendukung pengembangan wisata industri di Kab. Bekasi;
2. Simulasi dan pelaksanaan kembali industri pariwisata khususnya wisata bisnis/MICE harus terus dibarengi dengan penerapan protokol CHSE yang berlaku;
3. Dibutuhkan peningkatan mutu destinasi dengan terus menggali potensi pariwisata yang ada di Kab. Bekasi. Adapun upaya pengembangan pariwisata merupakan tugas dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, pelaku industri, komunitas dan masyarakat.

Laporan ini disusun oleh Irma Febrianti 

Author:

Tinggalkan Balasan