Bimbingan Teknis Pengenalan Wisata Bisnis (Pertemuan, Insentif, Konvensi dan Pameran/MICE) di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Kab. Polewali Mandar

Laporan Pelaksanaan Bimbingan Teknis Pengenalan Wisata Bisnis (Pertemuan, Insentif, Konvensi dan Pameran/MICE) di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru yang diselenggarakan pada hari Sabtu, tanggal 17 April 2021 di Hotel Ratih & Restaurants, Kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

🔴 Pelaksanaan Bimbingan Teknis ini dihadiri oleh:
1. Ibu Ratih Megasari Singkarru, Selaku Ketua Kelompok Komisi (Kapoksi), Komisi X DPR RI;
2. Bapak Edy Wardoyo, Sekretaris Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events);
3. Bapak H Januari, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Polewali Mandar beserta jajarannya;
4. Ibu Shelvi Wijaya, VP Operation Panorama JTB Tours Indonesia;
5. 100 peserta dari Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata, Komunitas serta Pelaku Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Kabupaten Polewali Mandar.

🔹Maksud dan Tujuan Kegiatan
Bimtek Pengenalan Wisata Bisnis (Pertemuan, Insentif, Konvensi dan Pameran/MICE) di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru ini bertujuan untuk memperkenalkan industri pariwisata khususnya wisata bisnis dan mengembangkan perjalanan insentif dan pameran/expo yang sebagai potensi yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Polewali Mandar.

🔴 Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan doa, dan penampilan seni tari yaitu Tarian Empat Etnis Kreasi Sulbar dari Sanggar Seni Daun Mamea. Tarian ini menceritakan tentang persatuan dalam menjalin hubungan antar suku dengan suku lain yang ada di tanah Mala’bi Provinsi Sulawesi Barat.

Acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari:

1️⃣Bapak H. Januari selaku Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Polewali Mandar.
– Beliau menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas terlaksananya Bimbingan Teknis Kemenparekraf yang bekerjasama dengan Komisi X DPR RI;
– Beliau berharap adanya dukungan dari Pemerintah Pusat kepada Dinas POP terutama untuk pembangunan pariwisata mengingat anggaran dinas yang terbatas;
– Pandemi COVID-19 mengakibatkan dampak besar, dimana terjadi penurunan wisatawan nusantara pada tahun 2020 sebesar 88% dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, banyak event di tahun 2020 yang juga tidak dapat terlaksana akibat pandemi;
– Beliau mengharapkan adanya kembali Bimtek atau pelatihan lainnya yang dapat dilaksanakan di Polewali Mandar untuk meningkatkan kualitas SDM dalam kesiapan daerah ini menjadi destinasi wisata.

2️⃣Bapak Edy Wardoyo, Sekretaris Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events)
– Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa Bimtek ini merupakan salah satu kegiatan untuk menyiapkan para pelaku pariwisata, stakeholders terkait dan masyarakat umum dalam meningkatkan kualitas SDM agar siap memasuki masa adaptasi baru sehingga industri pariwisata khususnya wisata bisnis MICE dapat kembali bangkit;
– Besar harapan, Pemerintah, Kepolisian, Pemerintah Daerah, Asosiasi/Komunitas, Pelaku Usaha Industri pariwista & MICE, Swasta, Akademisi dan Media serta stakeholders lainnya dapat saling bahu membahu melakukan kolaborasi untuk pulih dan membuka kembali wisata bisnis dengan adaptasi kebiasaan baru dengan tentu mematuhi protokol kesehatan yang berlaku;
– Kebijakan Kemenparekraf dalam upaya pemulihan pariwisata yang telah dilaksanakan pada tahun 2020 dan masih tetap berlanjut pada tahun 2021, salah satu diantaranya adalah tersusunnya panduan CHSE MICE dan panduan pelaksanaan CHSE lainnya di bidang pariwisata, seperti events, hotel dan restoran, pondok wisata, dsb dan pelaksanaan Sosialisasi dan Simulasi Panduan tersebut;
– Beliau menyampaikan agar Pemerintah Daerah, Satgas COVID-19 dan Kepolisian agar dapat berkolaborasi dalam memonitoring pelaksanaan dan penerapan protokol kesehatan dan panduan CHSE di daerahnya masing-masing, dengan melibatkan peran serta asosiasi industri terkait, serta dapat memanfaatkan panduan CHSE MICE sebagai salah satu pertimbangan penting dalam proses pengambilan keputusan pada kebijakan daerah.

3️⃣Ibu Ratih Megasari Singkarru, Selaku Ketua Kelompok Komisi (Kapoksi), Komisi X DPR RI sekaligus membuka acara secara resmi.
– Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa pandemi yang terjadi 1 tahun silam di tahun 2020 jelas memberikan dampak kerugian besar kepada pariwisata. Di tahun 2021 ini kita telah memasuki era new normal sehingga dapat menjadi momentum bergeraknya kembali setiap industri dan kegiatan lainnya, termasuk industri pariwisata;
– Kegiatan vaksinasi juga menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mempercepat kondisi agar dapat memasuki new normal, dengan tentunya menerapkan 3M dan melaksanakan panduan CHSE untuk menjadikan industri pariwisata bangkit;
– Wisata bisnis MICE yang sangat erat kaitannya dengan pariwisata, memberikan multiplier effect dan menciptakan banyak lapangan kerja sehingga diharapkan setengah tahun ini MICE dapat hidup kembali. Pelaksanaan simulasi penting dilakukan agar kedepannya kita siap untuk kembali menjalankan pariwisata di era new normal;
– Selain itu, beliau menyampaikan perlunya peningkatan kapasitas SDM dan pendukungan melalui pelatihan serupa dalam upaya meningkatkan kualitas SDM di Kab. Polewali Mandar sehingga dapat menjadi destinasi wisata yang bersaing.

🔴 Acara dilanjutkan dengan pemberian cinderamata dari Bapak Edy Wardoyo kepada Ibu Ratih dan Bapak H. Januari, dilanjutkan pemberian cinderamata dari Ibu Ratih kepada Bapak Edy Wardoyo dan Ibu Shelvi Wijaya.

🔴 Sesi pemaparan oleh Ibu Shelvi Wijaya, VP Operation Panorama JTB Tours Indonesia selaku Narasumber. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan mengenai:
🔹Tujuan Destinasi Wisata;
🔹Desa Wisata;
🔹Potensi Wisata Polewali Mandar Sebagai Perjalanan Insentif;
🔹Fasilitas, SDM, Daya Tarik, Promosi Pariwisata;
🔹Kolaborasi dalam menentukan keberhasilan pariwisata.

🔴 Acara dilanjutkan dengan pemutaran video presentasi, pelaksanaan diskusi dan tanya jawab Narasumber dan para peserta.

🔹 Kesimpulan:
1. Dibutuhkan sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dengan stakeholder terkait hingga masyarakat dalam memulai kembali pariwisata di masa adaptasi kebiasaan baru;
2. Perlunya adanya pendukungan dan peningkatan kapasitas SDM dalam upaya meningkatkan kualitas SDM di Kab. Polewali Mandar sehingga dapat menjadi destinasi wisata yang bersaing;
3. Simulasi dan pelaksanaan kembali industri pariwisata khususnya wisata bisnis/MICE harus terus dibarengi dengan penerapan protokol CHSE yang berlaku;
4. Dibutuhkan peningkatan mutu destinasi dengan terus menggali potensi pariwisata yang ada di Kab. Polewali Mandar. Adapun upaya pengembangan pariwisata merupakan tugas dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, pelaku industri, komunitas dan masyarakat. Perkembangan media sosial yg pesat dpt digunakan untuk mempromosikan potensi pariwisata Kab. Polewali Mandar yg luas dan memiliki destinasi alam maupun kuliner yang menarik.

Demikian yang dapat kami laporkan. Terlampir kami sampaikan dokumentasi kegiatan ini.

PIC Pembuat Laporan: Az Zahra Yuriandri, Analis Pariwisata Direktorat MICE

Author:

Tinggalkan Balasan