Festival Tanjung Waka

Kegiatan pendukungan penyelenggaraan event Festival Tanjung Waka telah diselenggarakan pada tanggal 26 – 29 Maret 2022, di Pantai Tanjung Waka Desa Fatkauyon, Kecamatan Sulabesi Timur, Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara. Event ini mengusung konsep utama yaitu Eco-Event. Dalam event ini, warga Sula akan bersuka cita menggelar sejumlah warisan budaya leluhur mereka dalam sajian kolosal tarian tradisonal, mempersembahkan hasil pertanian dan perikanan khas Sula, serta melakukan kampanye tentang pentingnya melestarikan lingkungan demi terjaganya keseimbangan alam. Mengundang Duta Besar Negara Spanyol dan Deputi Kebudayaan Kedutaan Besar Negara Amerika Serikat.

Tujuan pelaksanaan Festival Tanjung Waka:
1. Memperkenalkan Pantai Tanjung Waka Kep. Sula sebagai sebuah destinasi wisata baru di Indonesia
2. Pemeliharaan alam dan lingkungan, keaslian seni dan budaya, adat istiadat, flora dan fauna, serta keseimbangan hidup antara manusia dan alam.
3. Menciptakan pertumbuhan Ekonomi Kreatif baru bagi masyarakat Sula

Berikut poin-poin yang dapat kami laporkan:
Hari 1, Jumat, 25 Maret 2022, Sanana
Di Bandara Emalamo rombongan Kemenparekraf (yang berbarengan dengan Tim Kedutaan Besar Spanyol dan Amerika Serikat) disambut Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sula dengan upacara adat injak tanah Sula. Kemudian menuju Istana Daerah (IsDa) Rumah Dinas Bupati Kepulauan Sula untuk makan siang.

Kegiatan selanjutnya:
• Menjelajah Destinasi Pariwisata Kepulauan Sula, antara lain:
1. Desa Pohea Kec. Sanana Utara, dari Poheaya yang artinya Lemon/jeruk Besar. Kampung nelayan di hutan bakau, yang menyediakan homestay.
2. Coklat Sulamina, yang dikelola oleh Pieter, pengusahas asal Kanada. Asal nama “Sula” yang adalah lokasi keberadaannya yang juga merupakan penghasil coklat dan “Mina” yang artinya manis atau enak. Alamat di Desa Wainin, Kec. Sanana Utara, Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara.
3. Pantai Pastina yang unik dengan pantai berbatu yang berbentu pipih dan batang.
• Gala Dinner, jamuan makan malam untuk menyambut para tamu undangan Festival Tanjung Waka.
• Sambutan-sambutan

Hari 2, Sabtu, 26 Maret 2022, Pantai Tanjung Waka
• Mediasi Disparprov Maluku Utara dengan GenPI Maluku Utara
o Arahan Ibu Deputi DPWPK, antara lain:
Mengharapkan Dinas & GenPI dapat berkolaborasi.
Seperti Sulamina, bisa dihak patenkan coklat sula. HAKI bisa dibantu Kemenparekraf (D7), tulis surat/ajukan pendukungan pengurusan, untuk menjaga legalitasnya.
Untuk mencontoh Banyuwangi, yang tidak hanya mengandalkan destinasi, tapi kolaborasi Pemerintah dengan komunitas itulah yang membangun pariwisatanya. Community Development yang kuat bisa diajukan ke UNWTO.
Festival Tanjung Waka sejalan dengan rencana program tahun depan promosi Indonesia Gastronomy yang mengangkat kuliner tradisional khas daerah.
o Respon Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Utara yang diwakili oleh Pak Kris (Koordinator Penyelenggaraan Event Festival Tanjung Waka 2022)
Rata-rata wisatawan kerasan itu karena orangnya (masyarakat ramah) & makanan.
Program Pusaka Rasa Nusantara untuk mengangkat dan mempromosikan kuliner lokal, belum kuat narasinya.
>>Saran dan arahan Ibu Deputi agar bekerja sama dengan GenPI untuk penyusunan narasinya.
o GenPI Maluku Utara
Siap berkolaborasi.

ACARA PEMBUKAAN FESTIVAL TANJUNG WAKA
Di Pantai Tanjung Waka Desa Fatkauyon, pukul 16.00 – 18.40 WITA.
Dihadiri oleh antara lain:
– Bupati Kep. Sula
– Wakil Bupati Kep. Sula, Saleh Marasabessy
– Anggota Komisi IV DPR RI, Alien Mus
– Bupati Taliabu
– Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
– Kedutaan Besar Spanyol
– Deputi Kebudayaan Kedutaan Besar Amerika Serikat
– Segenap perangkat Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sula

Rangkaian acaranya antara lain:
• Pemotongan pita janur kuning sebelum melewati gerbang sampah yang terdiri dari botol-botol air kemasan.
• Penampilan atraksi parade 100 kapal nelayan dari 78 Desa Kep.Sula beserta 4 marga besar yang ada di Sula, sebagai bentuk penyambutan kedatangan tamu-tamu kehormatan negara di Kepulauan Sula. Di antaranya terdapat Perahu Juanga, perahu tradisional khas Sula.
• Penampilan tarian kolosal tradisional dari anak-anak Kepulauan Sula, dengan total 13 tarian
• Sambutan-sambutan:
o Bupati Kep. Sula, Fifian Adeningsih Mus
Apresiasi atas dukungan Kemenparekraf untuk menyelenggarakan Festival Tanjung Waka, eco-event.Mengharapkan agar bisa dilaporkan hal yang baik kepada Menparekraf, agar lain kali bisa juga mengunjungi Sula.
o Duta Besar Kerajaan Spanyol untuk Indonesia: H.E. Fransisco De Asis Aguilera
Senang & apresiasi atas undangan untuk berkunjung Kepulauan Sula. Spanyol memiliki hubungan khusus dengan Indonesia terkhusus dengan Maluku Utara. Ingin menjaga hubungan kerja sama yang baik dan semakin kuat. Menghargai kerja keras para penampil. Sula harus bangga atas kekayaan keindahannya, dan menampilkannya ke dunia. Mengundang Bupati Sula untuk mempresentasikan potensi pariwisatanya ini di International Tourism Trade Fair FITUR Madrid 2022.
Kemudian untuk membicarakan rencana penandatangan MoU mengenai perjanjian kerjasama peluang investasi sektor parekraf dan perdagangan di Kabupaten Kepulauan Sula (info rencana awal akan ditandatangani pada event Festival Tanjung Waka, tapi terpaksa ditunda karena draft MoU–nya masih belum selesai disusun).
o Sekretaris Daerah Prov. Maluku Utara (mewakili Gubernur), Samsudin Abdul Kadir
Mengapresiasi semangat & usaha Kab. Kepulauan Sula dalam menampilkan pertunjukan yang sebaik-baiknya.Usaha awal yang berat dan mahal. Mengundang dan memberi kesan yang baik pada Kementerian dan Duta Besar adalah investasi, yang paling penting adalah keramahtamahan, itulah yang harus selalu membudayakannya
o Deputi Bidang Kebudayaan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia: Deidra Avendasora
Senang dapat diundang untuk merayakan budaya yang indah.Berharap keindahan & budaya di Sula dapat dilestarikan.Sejalan dengan maksud dengan salah satu program Kedutaan Besar AS untuk mendukung pelesatarian budaya. Untuk itu mendukung dokumentasi resep masakan tradisional Sula adalah langkah yang benar dan membaginya kepada dunia. Karena makanan penting dalam kehidupan manusia dalam segala situasi kondisi. Sangat senang bertemu Ibu-Ibu Sula, Sang Penjaga Resep.
o Deputi PWPK Kemenparekraf RI, Rizki Handayani
Mengapresiasi konsep eco tourism, yang mendukung pelestarian lingkungan. Salah satu event terbaik yang pernah dikunjungi. Mengangkat budaya, kuliner, dan keterlibatan komunitas, menggerakkan kontribusi masyarakat. Berharap event ini dapat dijaga keberlangsunganannya ke tahun-tahun berikutnya, dan daerah lain sebaiknya bisa berkunjung dan belajar dari penyelenggaraan event ini. Event Festival Tanjung Waka bisa menjadi model event yang baik. Cara mengemas penampilan yang baik, yang tiap pertunjukan tidak lebih dari 3 menit, mengalir, berlanjut.
“Sula bukan tempat untuk hanya dilihat, tapi juga untuk dirasakan dan dinikmati.”

• Bupati Kepulauan Sula didampimgi tamu undangan VVIP menekan tombol membunyikan sirene meresmikan pembukaan event Festival Tanjung Waka.
• Meresmikan pencanangan “Sula bebas kantong plastik”
• Pelepasan tukik (anak penyu) dan konservasi terumbu karang
• Temu bisnis pelaku UMKM Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sula dengan Duta Besar Spanyol di depan booth Disperindagkop.

Selain acara pembukaan rangkaian kegiatan lainnya selama tanggal 26 – 29 Maret 2022, antara lain:
• Gowes FTW 2022 “Bena Sepeda 60KM”, Sepeda Santai sejauh 60 kilometer, sambil menikamati suguhan alam, budaya, dan kuliner khas Kep. Sula. Peserta start dari Kantor Bupati Kep. Sula kemudian berhenti di 4 check point (Desa Pastina, Desa Waiboga, Desa Bega, Desa Baleha), dan finish di Tanjung Waka.
• Sula Arts & Cultural Expo 2022, menampilkan produk lokal: madu asli Sula, coklat, kenari, anyaman daun pandan, olahan perikanan, kerajinan tangan, kuliner lokal, dan lain-lain.
• Dokumentasi Indigenous Recipes Ibu-ibu Desa di Kepulauan Sula bersama Pusaka Rasa Nusantara dan Kedutaan Amerika untuk Indonesia. Kegiatan ini berupa dokumentasi proses pembuatan resep hidangan tradisional khas ibu-ibu desa di Kab. Kepulauan Sula.
• Live cooking: Seafood Barbeque with Cheff Ragil.
• Seminar-seminar:
1) Seminar Habar Sula membahas tentang industri Madu dan Masyarakat Sula, diselenggarakan di Pantai Tanjung Waka, menghadirkan narasumber dari Akademisi Universitas Khairun, Praktisi Budaya, Peneliti Lebah Madu, dan Petani Madu Sula..
2) Seminar Internasional: Pengembangan Kelautan Sula Sebagai “Marine Protective Area”, berlokasi di Command Center Kantor Bupati Kep. Sula. Menghadirkan narasumber dari Universitas Padjajaran, Universitas Khairun, Sunshine Coast University Australia, CTC, dan Pemda Kab. Kep. Sula.
• Fun Dive, Lomba dayung, lomba renang bebas, dan lain-lain.
• Jelajah hutan madu di Desa Bega Kep. Sula
• Mengunjungi desa kerajinan rotan dan Anyaman Daun Pandan
• Mengunjungi desa nelayan yang berlokasi di Kampung Waiboga
• Acara historical camping di Area Historical Camping Tanjung Waka
• Pentas Atraksi Permainan Tradisional Anak
• Workshop Tarian Flamenco dari Kedutaan Besar Spanyol kepada anak-anak Kep. Sula
• Penampilan band lokal.
• Penampilan seni budaya dari komunitas seni budaya Kep. Sula

Hari 3, Minggu, 27 Maret 2022, Ternate
• Menjelajah Destinasi Pariwisata Ternate, antara lain:
1. Cengkeh Afo, pohon cengkeh tua
2. Danau Tolire, danau kawah vulkanis Gunung Gamalama
3. Benteng Oranje, benteng peninggalan Belanda di Ternate
4. Melihat bintang di area Batu Angus
• Audiensi GenPI Maluku Utara di Benteng Oranje
Saran pengembangan musik dengan mengikuti program dukungan musik dari Kemenprekraf.Vera Damayanti siap mendukung jika memerlukan workshop penulisan (copy writing).Mengangkat konsep kekuatan konten Halmahera dan Maluku Utara. Bisa mengangkat berbagai hal, seperti : budaya, kuliner, story telling, dll.

Data:
– Jumlah Penampil: 250 orang penari, 20 orang pemain musik
– Jumlah Tari/Pertunjukan yang ditampilkan: 13 tarian
– Jumlah Komunitas/kelompok seni/Sanggar yang terlibat: 15
– Jumlah UMKM yang berpartisipasi: 66
– Jumlah Perahu yang berpartisipasi: 100 unit
– Target pengunjung: kurang lebih 30.000 orang pengunjung

Bentuk dukungan:
– Booth Ramah Lingkungan UMKM
– Sewa Alat Diving (Survey dan Fun Dive)
– Pembuatan Gerbang Pintu Masuk dan Umbul-umbul/Janur
– Peralatan Hybrid Festival Tanjung Waka

Evaluasi :
1. Ada penerapan penggunaan aplikasi PeduliLindungi, scan QR code, dan pemeriksaan kelengkapan ketentuan minimal sudah 2x vaksin untuk bisa masuk area event.
2. Stand pameran dari Dinas-Dinas Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Sula serta pihak-pihak terkait dibangun dari material alam, seperti bamboo dan kayu, dengan bahan dekorasi alami serta kerajinan anyaman rotan dan daun pandan khas Sula.
3. Terjadi keterlambatan waktu mulai acara pembukaan hingga 1 jam, karena menunggu kedatangan Bupati dan Duta Besar Spanyol beserta rombongan. Padahal para pelajar penampil tari kolosal sudah bersiap di posisi masing-masing, terpaksa berpanas-panas selama menunggu.
4. Manajemen kerumunan (crowd management) kurang, dengan pengemasan pertunjukan tari kolosal di sepanjang pantai, berpindah-pindah tanpa ada pengalokasian area penonton, menyebabkan keadaan yang kurang kondusif bagi penonton untuk bisa menyaksikan keseluruhan penampilan dengan nyaman. Hanya tamu VVIP yang bisa menyaksikan dengan jelas, sedangkan penonton umum berdesak-desakan, apalagi yang di belakang sama sekali tidak bisa melihat penampilan.
5. Manajemen posisi media jurnalis juga kurang, karena harus bersaing dengan penonton. Sehingga sulit bisa mendapat tampilan dokumentasi yang ideal.
6. Gangguan teknis sound system & daya listrik beberapa kali terjadi selama acara pembukaan.
7. Konsep eco-event yang direncanakan kurang efektif penerapannya. Rencana awal untuk setiap pengunjung membawa tempat minum (tumbler), melarang penggunaan gelas plastik dan kantong plastik, serta adanya botol air mineral di area event tidak sukses realisasinya.

Secara keseluruhan, pelaksanaan pendukungan pembukaan event Festival Tanjung Waka tahun 2022 ini berjalan dengan baik dan lancar.
Demikian disampaikan. Terima kasih.

Link Youtube : https://youtu.be/QoBusxPk2BA

Penyambutan rombongan di Bandara Emalamo dengan adat Injak Tanah Sula, ramah tamah makan siang di Istana Daerah Sula, dan Gala Dinner
Acara Pembukaan: parade kapal, potong janur, melewati gerbang sampah, tari kolosal
Acara Pembukaan: Sambutan-sambutan, peresmian pembukaan, pencanangan Sula Bebas Plastik
Stand pameran ramah lingkungan & Kesibukan Ibu-Ibu Sula memasak resep masakan Sula
Author:

Tinggalkan Balasan