ADEX Pixel Virtual Expo 2021

Laporan kegiatan Adex Pixel Virtual Expo 2021 melalui online pada tanggal 8 Juni – 8 Juli 2021 sebagai berikut:

1️⃣ Tujuan Kegiatan
Kegiatan ini merupakan pameran online dari Asia Dive Expo (ADEX) yang bertujuan untuk membantu recovery industri-industri diving yang terdampak dari pandemi Covid-19.
2️⃣ Partisipasi Kemenparekraf dalam ADEX
– Acara berupa presentasi dibagi dua versi, yaitu versi webinar 2 kali dan presentasi promosi wisata diving sebanyak 2 kali
– Melibatkan pembicara yang mumpuni di bidangnya dan juga moderator handal Indonesia
3️⃣ Media Promosi
– Feed instagram dan Instagram story pada akun resmi Kemenparekraf
– Feed Instagram pada akun resmi Asia Dive Expo
4️⃣ Kegiatan ini dihadiri oleh:
Kemenparekraf
1. Ibu Rizki Handayani, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events)
2. Bapak Alexander Reyaan, Direktur Wisata Minat Khusus
3. Bapak Itok Parikesit, Koordinator Promosi dan Produk Wisata Alam
4. Sdr. Fehmiu Octavino, Subkoordinator Wisata Bahari
5. Rekan-rekan di lingkungan Dit. Wisata Minat Khusus
Narasumber dan Moderator
1. Marthen Welly, Marine Conservation Advisor CTC Bali
2. Mr. Max Ammer, Director PT Papua Diving-Sorido Bay resort and Kri Eco Resort, Director Raja Ampat Research and Conservation Centre (RARCC)
3. Sdri. Prita Laura, Communication Expert Executive Office of the President of the Republic of Indonesia
4. Sdr. Adi Haliem, Operator LOB Velocean
5. Bapak Ricky Pesik, Komisaris Utama ITDC, Pengamat LOB
6. Sdri. Angelique Batuna, Murex Dive
7. Mr. Andrea Bensi, Director Eco Divers
8. Bapak Frans Teguh, Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi, Kemenparekraf
9. Abi Carnadie, Ketua Tim Penyusun CHSE Diving, Instruktur PADI dan Owner Bubbles Dive Center
10. Lolo Sianipar, Dive Enthusiast, Konsultan
5️⃣ Rangkaian Kegiatan:
1. Pemutaran video promosi Indonesia
2. Sambutan dari Ibu Rizki Handayani, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events)
3. Paparan dari narasumber
4. Sesi tanya jawab
5. Kesimpulan dan Penutup
6️⃣ Ringkasan Kegiatan
Sesi 1: Webinar: 8 Juni 2021 pukul 18.40-19.30 WIB
Tema: The Importance of The Ocean to Sustainability of Life and Livelihood in Indonesia
Narasumber:
1. Sdr. Marthen Welly, S.Pi. M.Si menjelaskan bahwa
– coral triangle merupakan hamparan karang terluas di dunia dengan luas 77.000 km2, dimana 50.000 km2 diantaranya terdapat di Indonesia;
– Lebih dari 130 juta penduduk bergantung pada keberadaan terumbu karang yang menjadi habitat berbagai jenis ikan;
– Ancaman bagi terumbu karang adalah penangkapan ikan yang tidak bertanggung jawab, pariwisata massal, pengambilan terumbu karang secara liar dan pemanasan global yang mengakibatkan coral bleaching
– CTC merupakan NGO di Indonesia yang berfokus pada merine resources management and fisheries untuk konservasi terumbu karang
2. Mr. Max Ammer menjelaskan bahwa terkait upaya peningkatan kapasitas masyarakat di sekitar, RARCC telah mendirikan berbagai sekolah dan inisiatif lainnya agar dapat meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat setempat seperti Kayak for Conservation, pembuatan eco-friendly catamaran (kapal catamaran yang berwawasan lingkungan) dan memodifikasi kapal untuk aktivitas selam yang semula dari bahan bakar solar menjadi kapal bertenaga surya.

Sesi 2 Presentasi Promosi Wisata Diving: 1 Juli 2021 pukul 16.30-17.00 WIB
Tema: Liveaboards in Indonesia: Opportunities & Challenges
Narasumber:
1. Bapak Ricky Pesik menjelaskan bahwa
– Sebagai penggemar wisata selam, Bp Ricky sebagai pengguna aktif Liveaboard dan lebih memilih menggunakan liveaboard daripada operator selam yang berada di daratan;
– Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki potensi sangat luar biasa terutama bawah laut;
– Indonesia juga memiliki destinasi dengan spot diving yang sulit ditempuh jika menggunakan fasilitas operator selam berbasis darat sehingga LOB menjadi salah satu pilihan.
2. Bapak Adi Haliem menjelaskan bahwa
– Beliau merupakan diver aktif dan memiliki pengalaman diving kurang lebih dua dekade dan kerap kali menggunakan jasa LOB
– Belajar dari pengalamannya menggunakan jasa pelayanan LOB dan keinginan untuk menyediakan layanan LOB dengan kapal modern dan pelayanan prima mendorong beliau untuk membeli sebuah kapal modern dan menjalankan usaha LOB sendiri
– Peluang yang diidentifikasi adalah LOB dapat membidik ceruk pasar yang masih memiliki potensi di indonesia
– Indonesia memiliki titik lokasi selam yang hanya dapat dijangkau oleh LOB
– Dikarenakan Indonesia memiliki banyak lokasi selam yang eksotik menjadikan LOB memiliki keeksklusifan tersendiri seperti floating resort.

Sesi 3 Presentasi Promosi Wisata Diving : 1 Juli 2021 pukul 19.00-19.20 WIB
Tema: Dive Activity in North Sulawesi
Narsumber:
1. Bapak Andrea Bensi, menjelaskan bahwa
– Beliau mengunjungi Sulawesi Utara pertama kali tahun 2000 untuk berwisata selam;
– Sulawesi Utara memberikan kesan mendalam karena memiliki keindahan bawah laut yang luar biasa, biota laut yang beraneka ragam, lansekap gugusan pulau khususnya Lembeh yang menawan serta keramahtamahan masyarakat di Sulawesi Utara
– Masa pandemi menjadi masa yang paling berat dikarenakan menurunnya wisatawan asing yang berkunjung ke Sulawesi Utara
– White Sands Beach Resort juga mengalami masa sulit. Pada Oktober 2020 White Sands Beach Resort telah membuka kembali resortnya dan menerima tamu dengan memiliki sertifikat CHSE yang dikeluarkan oleh Kemenparekraf;
– White Sands Beach Resort yang dikelola oleh eco resort mendapat pendampingan dari Conservation International (CI) dan juga WWF Indonesia mengenai sustainable fishery dan memberikan dampak pada kesejahteraan masyarakat sekitar dengan membeli bahan makanan maupun hal lain di pasar lokal
2. Sdri. Angelique Batuna menjelaskan bahwa
– Sulawesi Utara memiliki tiga lokasi utama 1) Taman Nasinal Laut Bunaken, 2) Pulau Bangka, 3) Selat Lembeh. Bunaken terkenal dengan lima pulau dengan “wall dive” di mana disana banyak terdapat penyu, sekali menyelam kita dapat melihat sekitar 20 ekor penyu. Sementara di Bangka kita dapat melihat hamparan terumbu karang berwarna warni dan beragam jenis ikan. Disampaikan juga, Lembeh merupakan “capital of muck diving” di dunia, dengan biota laut yang kecil, unik dan menarik. Lembeh juga merupakan kawasan yang sangat disukai oleh para underwater photographer;
– Mengisi kekosongan waktu dan untuk bisa bertahan di masa pandemi, Murex Dive Resort melakukan beberapa kegiatan seperti:
a. berkebun organik (di Menado dan Bangka dan juga di Lembeh dan beberapa tempat lain).
b. melatih staf mereka bertani organik agar dapat memenuhi kebutuhan mereka,
c. melakukan upaya renovasi pada beberapa fasilitas yang mereka miliki seperti restoran dan juga beberapa kamar.
d. meningkatkan kualitas stafnya dengan megadakan pelatihan komputer, pelatihan selam, juga mengenalkan pada sosial media dan lainnya untuk membantu meningkatkan kualitas stafnya
– Target pasar Murex Dive Resort berubah dari semula menyasar pasar Eropa, Amerika dan Asia kini lebih membidik pasar domestik – khususnya dari Jakarta maupun Manado yang ingin belajar diving, wisata diving maupun hanya untuk berekreasi.
– Murex sendiri memiliki empat produk unggulan yang disebut “passport to paradise” – meliputi tiga lokasi di mana wisatawan dapat menjelajahi tiga lokasi yang berbeda dalam satu kali perjalanan. Terdapat sekitar 150 titik selam yang dapat dipilih, dan dengan satu paket wisatawan dapat menikmati aktivitas menyelam dan berwisata

Sesi 4 Webinar : 8 Juli 2021 pukul 19.00-20.00 WIB
Tema: Reviving Indonesia Dive Tourism
Narasumber:
1. Bapak Abi Carnadie menjelaskan bahwa
– Dunia internasional masih menghadapi pandemi covid 19 dan banyak negara masih memberlakukan lockdown termasuk Indonesia yang membatasi pergerakan manusia (wisatawan);
– Oxford Economics memperkirakan pariwisata internasional belum bisa mencapai level perkembangan seperti tahun 2019 sampai tahun 2024. Hal ini menggambarkan bahwa perjuangan untuk membangun pariwisata masih sangat berat;
– Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kemudian berupaya untuk melakukan beberapa kegiatan untuk membantu usaha wisata selam untuk bangkit, terutama bagaimana untuk mengaktifkan wisatawan domestik sebagai target pasar potensial saat ini, dengan kegiatan sebagai berikut:
a. Juni 2020 : melakukan webinar pertama membahas standar wisata selam yang aman
b. Juni – Juli 2020 : Mendukung industry selam Indonesia dengan melakukan promosi untuk menjaring wisatawan domestic dengan kampanye bertajuk “Apa Kabar Diving Indonesia”
c. Agustus 2020 : Berpartisipasi dalam ADEX Pixel Virtual Expo 2020 dengan delapan rangkaian webinar yang berupaya untuk memberikan informasi kepada dunia industry selam baik di dalam maupun luar negeri mengenai kondisi pariwisata selam di Indonesia;
– Panduan CHSE diterbitkan pada tahun 2020, dilakukan sosialisasi mengenai panduan CHSE yang pada waktu itu dilakukan dibeberapa tempat yaitu di Menado, Lombok, Bali, Labuan Bajo dan Jakarta. Dalam pedoman tersebut juga terdapat panduan self-assessment baik untuk pelaku usaha, staf, wisatawan maupun emergency action plan. Dengan perkembangan pandemi ini, dirasakan perlu adanya perbaikan dan penyempurnaan kembali untuk pedoman CHSE yang telah dibuat. Total terdapat 87 indikator pada checklist CHSE;
– Meskipun pada tahun 2020 aktivitas wisata diving Indonesia terhenti, namun tidak mengurangi kekaguman dunia terhadap destinasi wisata selam Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan masih didapatkannya penghargaan dari Dive Magazine UK yang menobatkan Indonesia sebagai tempat terbaik untuk destinasi wisata selam, selain itu penghargaan “Best Liveaboard” di urutan 2 dan 3 serta “Best Dive Center/Resort diurutan 1 dan 2 (Komodo dan Bali). Ini membuktikan bahwa masih ada kepercayaan besar kepada Indonesia dari dunia wisata selam;
– Pergerakan wisatawan selam domestic memberikan angin segar, dimana juga merupakan manuver dari banyak operator wisata selam untuk bisa tetap bertahan dengan mengarahkan pasarnya ke domestik, sehingga wisata selam dapat bangkit secara bertahap;
– Hal yang kemudian harus dilakukan kemudian adalah:
menjaga/meningkatkan kualitas kesehatan dan keamanan dari wisatawan dan staf, beradaptasi dalam bisnis, investasi dalam teknologi, menyesuaikan kapasitas dari sumber daya manusia dan dukungan dari Pemerintah.
2. Bapak Frans Teguh menjelaskan bahwa
– Indonesia merupakan negara kepulauan dimana 75% nya merupakan perairan. Ini merupakan peluang besar bagi perkembangan wisata bahari Indonesia yang meliputi aktivitas surfing, yachting, cruise, dive, snorkeling, recreational & sport fishing;
– Sebagai bentuk komitmen Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bahwa pembangunan pariwisata Indonesia sedang bergerak menuju paradigma baru dimana pembangunan berorientasi pada kualitas dari mass menuju pariwisata berkelanjutan dan ekowisata; dari “sea, sand, sun” menjadi “sustainability, serenity, dan spirituality”; – Upaya pemerintah dalam mengembangkan pariwisatanya dengan membuat portofolio produk wisata, salah satunya minat khusus – dimana wisata bahari merupakan salah satu segmen pengembangan aktivitas wisata;
– Kemenparekraf tengah berusaha untuk mendapatkan kepercayaan pasar dengan berbagai strategi antara lain:
a. Protokol CHSE
b. Combating IUU- fishing
c. Berfokus pada lingkungan
d. Menyusun kebijakan
– Pemerintah melakukan pemetaan isu strategis dalam rangka mempersiapkan destinasi untuk dapat beradaptasi dengan kondisi pandemi, dengan melihat pada aspek suplai (kesiapan destinasi, kesiapan industri, kesiapan kebijakan dan juga komunikasi), serta dari sudut aspek permintaan dilihat dari permintaan pasar yang berkembang;
– Pemerintah juga sedang berupaya untuk memaksimalisaikan upaya mempersiapkan destinasi baik itu pada masayarakt lokal, wisatawam maupun pekerja pariwisata dengan upaya:
a. Mensukseskan program vaksinasi
b. Mengimpelentasikan protokol Kesehatan
c. Optimalisasi system penelusuran (tracing system & application)
d. Dan asuransi covid 19;
-Dibutuhkan adanya dukungan dari semua pihak, kedisiplinan dan juga kesadaran tinggi untuk bersama-sama memerangi pandemi ini dan membangkitkan kembali pariwisata Indonesia;
– Dalam upaya untuk melakukan pemulihan, kemenparekraf melakukan berbagai pendekatan berlandaskan inovasi, adaptasi dan kolaborasi pada empat target pembangunan pariwisata yaitu revitalisasi dan kepercayaan diri dari destinasi, pengembangan wisata domestik, pengembangan wisata internasional dan juga memperkuat pembangunan pariwisata nasional;
– strategi pembangunan destinasi pariwisata dilakukan dengan meningkatkan kualitas dan reputasi dari destinasi pariwisata yang memiliki nilai tinggi, bersifat kelokalan, memiliki daya kompetitif, inklusif dan berkelanjutan untuk menciptakan ekosistem yang terintergrasi dan mendukung pembangunan regional serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

Dokumentasi Sesi 1

Webinar Sesi 1. Sambutan oleh Ibu Rizki Handayani, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events), Narasumber: Bapak Marthen Welly, Marine Conservation Advisor CTC Bali, Bapak Max Ammer, Director PT Papua Diving Sorido Bay Resort and Kri Eco Resort, Director Raja Ampat Research and Conservation Centre (RARCC). Moderator: Sdri. Prita Laura, Communication Expert Executive of The President of The Republic of Indonesia
Jumlah viewers yang menonton webinar sesi 1 secara live sebanyak 450 viewers (per tanggal 13 Juni 2021) dengan 14 kali share (kurang dari 24 jam setelah webinar) dan 36 likes.
Para Narasumber, perwakilan dari Kemenparekraf dan Perwakilan dari PCO yang menghadiri kegiatan webinar sesi 1 melalui zoom meeting

Dokumentasi Sesi 2

Narasumber sesi 2: Bapak Ricky Pesik, Komisaris Utama ITDC, Pengamat LOB dan Bapak Adi Haliem, Operator LOB Velocean. Modertor: Lolo Sianipar, Dive Enthusiast dan Konsultan
Pantauan di sesi ke 2 pada akun resmi Adex : 268 viewer (dalam 24 jam setelah webinar), 14 kali share, 5 komentar dan disukai 19 orang.
Para Narasumber, perwakilan dari Kemenparekraf dan Perwakilan dari PCO yang menghadiri kegiatan webinar sesi 2 melalui zoom meeting

Dokumentasi Sesi 3

Narasumber webinar sesi 3: Mr. Andrea Bensi, Director Eco Divers dan Ibu Angelique Batuna, Murex Dive. Moderator: Lolo Sianipar, Dive Enthusiast dan Konsultan
Pantauan di sesi ke 3 pada akun resmi Adex : 407 viewer (dalam 24 jam setelah webinar), 34 kali share, 24 komentar dan disukai 33 orang.
Para Narasumber, perwakilan dari Kemenparekraf dan Perwakilan dari PCO yang menghadiri kegiatan webinar sesi 3 melalui zoom meeting

Dokumentasi Sesi 4

Narasumber webinar sesi 4: Bapak Frans Teguh, Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi dan Bapak Abi Carnadie, Ketua Tim Penyusun CHSE Diving Kemenparekraf, Instruktur Selam PADI, owner Bubbles Dive Center. Moderator: Lolo Sianipar, Dive Enthusiast dan Konsultan
Narasumber webinar sesi 4: Bapak Frans Teguh, Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi dan Bapak Abi Carnadie, Ketua Tim Penyusun CHSE Diving Kemenparekraf, Instruktur Selam PADI, owner Bubbles Dive Center. Moderator: Lolo Sianipar, Dive Enthusiast dan Konsultan
Para Narasumber, perwakilan dari Kemenparekraf, Perwakilan dari PCO dan tim Adex Pixel Virtual Expo 2021 di Singapore yang menghadiri kegiatan webinar sesi 4 melalui zoom meeting

Disusun oleh: Kurniastuti Kusuma

Author:

Tinggalkan Balasan