August 1, 2024

Wolobobo Ngada Festival 2024

Wolobobo Ngada Festival 2024 diselenggarakan pada tanggal 25-27 Juli 2024 di Bajawa, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Gambaran Umum

  • Wolobobo Ngada Festival 2024 adalah sebuah momen  untuk mengangkat potensi keragaman adat istiadat, tradisi, seni dan budaya, warisan leluhur yang penuh dengan filosofi hidup dan kehidupan manusia masyarakat Kabupaten Ngada.
  • Wolobobo Ngada Festival (WNF) Tahun 2024 ini mengusung tema: Kopi, Tenun, Bambu. Tema ini dipilih untuk menampilkan kekayaan alam dan budaya Ngada yang telah lama menjadi identitas daerah dan menempatkan nama Ngada dalam peta agro maupun Nasional – Internasional.
  • Rangkaian kegiatan pada event ini yaitu Wolobobo Mountain Walk / Sport Tourism di Kebun Raya Wolobobo, Bajawa Art Market, Workshop Kopi, Workshop Tenun, Pusat Pameran UMKM dan Pagelaran Live Music dan Hiburan yang berlangsung di Taman Kartini Bajawa, serta Workshop & Pameran Bambu, Pasar Bambu Napu Bheto dan Bamboo Cultural Camp yang berlangsung di Kampus Bambu Turetogo.

Acara Wolobobo Ngada Festival (WNF)

dihadiri oleh:

  1. PJ Gubernur NTT yang diwakili oleh Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Provinsi NTT
  2. Bupati Ngada, Andreas Paru, S.H., M.H.
  3. Direktur Musik, Film dan Animasi, Muhammad Amin Abdullah
  4. Wakil Bupati Ngada, Raymundus Bena, S.S., M.Hum
  5. PJ Bupati Nagekeo yang diwakili oleh Kadis Pariwisata Kabupaten Nagekeo, Silvester Teda Sada
  6. Ketua DPRD Kabupaten Ngada, Bernadus Berny Dhey
  7. Kapolres Ngada, AKBP Padmo Arianto, S.I.K.
  8. Dandim 1625 Ngada, Letkol Czi Deny Wahyu Setiyawan
  9. Kepala Kejaksaan Negeri Ngada, Yoni Pristiawan Artanto, S.H.
  10. Ketua Pengadilan Negeri Bajawa, Theodora Usfunan
  11. Romo Vikep Bajawa, RD. Gabriel Idrus, Pr
  12. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) atau yang mewakili
  13. Ketua Tim Kelompok Kerja Event Daerah Wilayah Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua, Ibu Rosalin Petrina Kristianti
  14. Kurator Kharisma Event Nusantara 2024 Bidang Strategi Komunikasi, Ibu Tarrence Palar
  15. Bank Indonesia Perwakilan Provinsi NTT, Drs. Alexander Koroh M.PM
  16. Ketua Dewan Kopi NTT

Rangkaian Acara Tanggal 25-27 Juli 2024

🟡 Hari ke-1 (25 Juli 2024)

  • Pada pukul 07.30, peserta Tracking Wolobobo Mountain Walking melakukan registrasi. Kegiatan yang diikuti sekitar 500 peserta ini dihadiri oleh Bupati Ngada, Direktur Musik, Film, dan Animasi, Tim Teknis Direktorat Event Daerah, Kurator KEN, para pejabat daerah Kabupaten Ngada, perwakilan OPD, kelompok tani, mahasiswa, dan pelajar. Selama kegiatan, peserta menikmati keindahan Pegunungan Inerie, menyusuri perkebunan kopi, serta berpartisipasi dalam praktek panen kopi yang dipandu oleh Ketua Kelompok Petani Kopi. Peserta juga disuguhkan minuman kopi hangat dan hidangan pangan lokal. Pada pukul 12.00, peserta kembali ke area parkir zona penerimaan Wolobobo dan acara selesai.
  • Selanjutnya, dilakukan konferensi pers bersama berbagai media lokal dengan Bupati Ngada, Direktur Musik, Film, dan Animasi, Kapokja Event Wilayah Bali, Nusra, Maluku, dan Papua, serta Disparkab Ngada. Pada konferensi pers ini, dijelaskan latar belakang, tema, dan tujuan pelaksanaan Wolobobo Ngada Festival 2024, serta penyampaian masukan dan informasi terkait kurasi Karisma Event Nusantara (KEN) 2024.
  • Pada sore hingga malam hari, terdapat berbagai pertunjukan tarian tradisional dan penjualan produk unggulan seperti kopi, tenun, dan bambu oleh para UMKM lokal di Taman Kartini Bajawa.

🟡 Hari ke-2 (26 Juli 2024)

  • Pada pukul 09.00 – 11.00 dilaksanakan Workshop Kopi. Workshop bertema "Cita Rasa Menembus Awan" dihadiri oleh oleh 40-50 undangan, diantaranya Bupati Ngada, Tim Direktorat Event Daerah Kemenparekraf, Kurator KEN Bidang Strakom, SKPD Kabupaten Ngada, para Camat dan Lurah, Kepala Desa Dataran Tinggi MPIG, serta pelaku UMKM kopi dan agribisnis. Adapun narasumber pada workshop ini adalah Penasehat MPIG AFB, Kepala Dewan Kopi Indonesia, perwakilan dari Rikolto Indonesia.
  • Pada pukul 15.00, dilaksanakan parade karnaval yang diikuti oleh pelajar tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat, komunitas, paguyuban, perwakilan OPD, serta masyarakat. Parade dimulai dari Art Center dan berakhir di Taman Kartini.
  • Selanjutkan pembukaan acara Wolobobo Ngada Festival dengan beberapa agenda antara lain:
  • Penampilan Fashion Show kain tenun khas NTT;
  • Penampilan tarian masal khas NTT, seperti tarian Ja'I, Dero, Lenggo, dan Gawi.
  • Sambutan oleh Bupati Ngada, Andreas Paru, S.H., M.H, yang menyampaikan bahwa Kementerian dan Pemerintah Provinsi telah berkolaborasi untuk menyukseskan event ini, dengan produk unggulan Kabupaten Ngada—bambu, tenun, dan kopi—mendapat perhatian khusus di Festival Wolobobo Ngada (WNF). Terima kasih kepada paguyuban, perangkat daerah, komunitas Bambu, Tenun, dan Kopi, serta media yang telah berkontribusi dalam menyukseskan WNF ini.
  • Sambutan oleh Direktur Musik, Film dan Animasi, Muhammad Amin Abdullah, dengan isi:
    • Pada tahun ini, Provinsi NTT berhasil mendapatkan 5 event yang masuk dalam KEN.
    • Wolobobo Ngada Festival (WNF) tidak hanya merayakan kekayaan adat, tradisi, seni, dan budaya Kabupaten Ngada, tetapi juga mengangkat warisan leluhur yang berkontribusi pada kehidupan masyarakat setempat.
    • Mengapresiasi inovasi dan kolaborasi dalam penyelenggaraan festival ini, yang berhasil menggabungkan tiga produk unggulan Kabupaten Ngada menjadi sebuah event yang berkesan dan meriah.
  • Acara dilanjutkan dengan seruput 1000 cangkir kopi Arabika Flores, tarian Ja’I masal, disertai pertunjukan live music oleh performer lokal, dan kunjungan para pejabat beserta rombongan ke seluruh stand pameran produk UMKM.

🟡 Hari ke-3 (27 Juli 2024)

  • Pada pukul 08.00 WITA, Festival Wolobobo Ngada 2024 dimulai dengan wisata belanja Pasar Napu Bheto di Kampus Bambu Turetogo. Pasar ini diikuti oleh 22 komunitas UMKM yang menjual berbagai produk kopi, tenun, dan sayur segar, dan berbagai kuliner khas Ngada. Transaksi dilakukan menggunakan koin bambu senilai 2.000/koin bambu.
  • Selanjutnya ditampilkan berbagai tarian tradisional, seperti tarian Ja'I, Dero, Lenggo, dan Gawi dan live music oleh para pelajar dan mahasiswa dari Kab Ngada
  • Acara dilanjutkan dengan sesi Talkshow tentang bambu yang diikuti oleh para pengunjung Pasar Napu Bheto.

Promosi dan Publikasi

Beberapa promosi yang telah dilakukan oleh penyelenggara, antara lain:

🔹Offline

  • Penempatan banner di Venue Utama

🔹Online

  • Akun Instagram Kemenparekraf, Karisma Event Nusantara, Wolobobo Ngada Festival (WNF)
  • Youtube KompasTV Kupang

Evaluasi Penyelenggaraan Event Wolobobo Ngada Festival (WNF):

  1. Desain venue dan dekorasi stand UMKM sudah sesuai dengan tema yang diusung, namun penempatan penanda logo KEN, Wonderful Indonesia, dan Kemenparekraf hampir tidak terlihat. Kehadiran elemen-elemen ini sangat penting untuk memperkuat identitas acara.
  2. Jumlah tempat sampah di lokasi acara sangat terbatas. Banyak sampah yang terbuang sembarangan di venue utama. Perlu penambahan tempat sampah di seluruh area, termasuk venue utama dan area kegiatan seperti Wolobobo Mountain Walk serta Pasar Bambu Napu Bheto.
  3. Strategi promosi masih sangat minim. Tidak adanya baliho dan umbul-umbul di sekitar venue serta lokasi strategis seperti bandar udara, pusat perbelanjaan, penginapan, dan ruang publik lainnya mengurangi potensi jangkauan acara. Penguatan upaya promosi di area-area ini sangat diperlukan untuk menarik lebih banyak pengunjung dan meningkatkan awareness.
  4. Fasilitas penunjang acara seperti signage, toilet portable, mobil ambulans, dan mobil pemadam kebakaran belum memadai. Adanya fasilitas-fasilitas ini sangat penting untuk memastikan kelancaran acara dan kesiapan menghadapi kemungkinan situasi darurat.
  5. Kolaborasi dengan daerah-daerah sekitar belum dimaksimalkan dalam penyelenggaraan acara ini. Melibatkan pihak-pihak lokal dapat meningkatkan dukungan dan kontribusi terhadap acara.
  6. Event ini belum memaksimalkan kolaborasi dengan daerah-daerah sekitar dalam penyelenggaraan event.
  7. Pemanfaatan sumber daya manusia dalam struktur kepanitiaan belum optimal. Selama acara berlangsung, hanya Kepala Dinas yang aktif dalam berkoordinasi, sementara anggota kepanitiaan lainnya kurang terlibat.
Vitria Narwastu

© 2024 Data & Informasi. Design by HTML Codex