March 30, 2023

Kegiatan BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman) Festival dengan tema Pesona Kreasi Seni Tarian Daerah Pasangkayu

Kegiatan BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman) Festival dengan tema Pesona Kreasi Seni Tarian Daerah Pasangkayu diselenggarakan pada Minggu, 26 Februari 2023 di Nerly Hotel Pasangkayu, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat Kegiatan ini dihadiri oleh : 1. Ibu. Ratih Megasari Singkarru, Kapoksi Komisi X DPR RI 2. Bpk. Firnandi Gufron, Koordinator Strategi dan Komunikasi Wisata Alam, Budaya dan Buatan 3. Bpk. Suhardi, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pasangkayu 4. Ibu Asmi MR, Pemerhati Seni dan Budaya Kabupaten Pasangkayu 5. Seluruh peserta BISA Festival Kabupaten Pasangkayu Rangkaian kegiatan BISA Festival ini sebagai berikut : 1️⃣ Registrasi bagi seluruh Peserta 2️⃣ Tari Penyambutan Tari To Bunggu di Tanah Mandar oleh Ikatan Kesenian Kreasi Matra (IKKM) Merupakan Musik tradisional yang terinspirasi dari sejarah sepasang batang pohon kayu bakau yang berdiri sejak ratusan tahun yang lalu dan masih berdiri tegak hingga saat ini di tepi pantai tanjung parappa, konon cerita dengan keberagaman krang bunggu suku inde, suku da'a dan suku tado melihat sisi kampung pasangkayu bahkan suku mandar dan bugis selalu menjadikan patokan dalam perantauan untuk posisi kampung pasangkayu, uniknya pasangkayu memiliki suku terunik yaitu To Bunggu memiliki ritual Motaro yang merupakan salah satu ritual budaya yang dipercaya hingga saat ini dimulai dari keseharian bertahan hidup di tengah hutan bahkan di keramian kota, komposer musik tradisional ini memiliki arti sebagai alat komunikasi mereka terhadap roh nenek moyang mereka yang menjadi bentuk doa yang dilakukan secara turun-temurun. 3️⃣ Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Pembacaan Doa yang dilanjutkan dengan menampilkan tarian pembuka Tari Kreasi Wonderland Indonesia oleh Sanggar Tari Genre. 4️⃣ Kegiatan dilanjutkan dengan Sambutan, Arahan dan Pembukaan : ◼️ Sambutan Bapak Suhardi Menyampaikan bahwa Kab. Pasang Kayu sangat mengapreasi kegiatan BISA Fest di Pasang Kayu, yg akan menampilkan keanekaragaman budaya di Pasangkayu khususnya Seni Tari. Bisa yang berarti Bersih, Indah, Sehat, dan Aman merupakan sebuah tujuan yang mana selaras dengan daerah kami untuk mewujudkan Pariwisata yang berkelanjutan khususnya wisata budaya dengan menampilkan Pesona Kreasi Seni Tarian Daerah Pasangkayu. Selain dari Seni Tari, Pasangkayu juga mempunyai destinasi wisata seperti pantai yang tersebar dibanyak titik. Potensi ini dapat ditingkatkan dengan cara berkolaborasi dari berbagai pihak, Baik Pemerintah, Pelaku Pariwisata, serta Masyarakat, sehingga Destinasi Wisata yang ada di Pasangkayu bisa lebih berkembang, maju dan dapat bersaing ditingkat Nasional dan Internasional. Semoga kegiatan ini dapat terus berkesinambungan dan bermanfaat bagi para pelaku pariwisata di Pasangkayu sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan dan ekonomi para pelaku pariwisata di Pasangkayu. ◼️ Sambutan Bapak Firnandi Gufron Menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Ibu Ratih Megasari Singkaru, Kapoksi Fraksi Nasdem Komisi X DPR RI dan Pemerintah Daerah Kabupaten Pasangkayu atas semangat kolaborasinya untuk terus berupaya memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif melalui penyelenggaraan berbagai events parekraf. Program BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman) Fest merupakan kegiatan pemberdayaan pelaku parekraf yang produktif yang dikemas dalam bentuk festival dengan tujuan meningkatkan kualitas ekosistem pariwisata dan ekonomi kreatif dalam rangka menunjang pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia yang berkelanjutan. Kemenparekraf/Baparekraf telah menyusun panduan pelaksanaan CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability / Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan) sebagai respon atas kebutuhan pemenuhan protokol kesehatan untuk memastikan keamanan dalam berkegiatan, yang di harapkan dapat membangkitkan kembali optimisme dan semangat para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk terus menghidupkan industri pariwisata dan ekonomi kreatif sehingga mengembalikan minat dan kepercayaan wisatawan untuk berkunjung. Kemenparekraf telah mengimplementasikan 3 (tiga) aspek dalam menghadapi perubahan besar di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yaitu dengan inovasi, adaptasi dan kolaborasi. Aspek inovasi dengan memanfaatkan platform digital dalam memasarkan produk kreatif sehingga layanan yang diberikan lebih maksimal. Aspek adaptasi yakni menerapkan protokol kesehatan (CHSE) yang berlaku di era kenormalan baru untuk produk, usaha dan destinasi pariwisata, vaksinasi bagi tenaga kerja parekraf dan transformasi digital serta aspek kolaborasi yakni bekerja sama dengan semua pihak unsur pentahelix untuk memulihkan sektor pariwisata dan industri kreatif. Poin-poin yang menjadi perhatian pada saat penyelenggaraan event, yaitu localized, personalized, customized dan smaller in size. Bahwa setiap pelaksanaan event harus melibatkan dan memberikan manfaat bagi masyarakat lokal khususnya memberikan dampak ekonomi, memberikan kesan dan pengalaman bagi wisatawan/penonton. Selain itu, ada 3 (tiga) hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan event ke depan, yaitu Relevant (Konten sesuai dengan kebutuhan audience saat ini), Digitalize (pemanfaatan teknologi digital), dan Sustainable (event yang berkelanjutan dan memberikan manfaat positif baik bagi lingkungan, budaya, maupun ekonomi lokal). Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kolaborasi dan sinergi pemerintah pusat, baik dari unsur legislatif maupun eksekutif, dan pemangku kepentingan (stakeholders) dalam pendukungan kegiatan (events) yang bertujuan untuk bertukar ide dan memberikan edukasi serta mendengarkan aspirasi dari masyarakat dalam rangka pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat dan mari kita bekerja sama untuk pemulihan pariwisata Indonesia. ◼️ Sambutan dan Pembukaan oleh Ibu Ratih Megasari Singkarru Menyampaikan Ucapan Terima Kasih Kepada Kemenparekraf/Baparekraf untuk terlaksananya kegiatan BISA Fest di Kabupaten Pasangkayu. Dalam rangka Pemulihan Ekonomi setelah Pandemi, Pariwisata merupakan sektor yang paling berdampak penurunannya dan semoga kegiatan ini dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat di Kabupaten Pasangkayu. Dengan memanfaatkan sosial media pada era digitalisasi saat ini, diharapkan para generasi muda dapat membantu meningkatkan kualitas dan mempromosikan destinasi didaerahnya sendiri dengan menonjolkan keunikan tersendiri yang belum ada pada destinasi didaerah lain. Meningkatkan penunjang kegiatan pariwisata seperti membuat wadah/tempat penjualan oleh-oleh yang khas didaerah tersebut, sehingga dapat menimbulkan kesan pada orang lain yang melihat untuk bertanya asal oleh-oleh tersebut dan memunculkan cerita/ storytelling dari wisatawan yang berkunjung, serta hal ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat daerah tersebut. Sulawesi Barat merupakan Penghasil Kepala Sawit yang besar, akan tetapi limbah dari kelapa sawit ini kurang dimanfaatkan sehingga hanya menjadi sampah yang menumpuk. Hal ini perlu diatasi dengan memanfaatnya menjadi hal yang lebih berguna seperti dibuat menjadi pupuk dan sumber energi seperti biogas. Semoga acara ini dapat bermanfaat khususnya bagi masyarakat di Kabupaten Pasangkayu. 5️⃣Penyerahan Cinderamata dari Kemenparekraf/Baparekraf RI kepada Angota Komisi X DPR RI, Kadisbudpar Kab. Pasangkayu serta Narasumber yang kemudian dilanjutkan dengan sesi foto bersama. 6️⃣ Pertunjukan Seni Budaya Tari Modade Motaro oleh Sanggar Seni Nawasena SMAN 1 Pasangkayu Merupakan Tarian yang terinspirasi dari cerita rakyat budaya bunggu suku inde' dan suku da'a bermukim di pegunungan Sulawesi Barat khususnya Kabupaten Pasangkayu, motaro merupakan salah satu ritual budaya yang dipercaya hingga saat ini dimulai dari keseharian masyarakat bunggu bertahan hidup di tengah hutan dengan makanan pokok yaitu singkong atau umbi-umbian. Selain itu mereka juga memiliki aktivitas sehari-hari seperti menjerat ikan di sungai menggunakan alat jerat ikan dan menanam padi. Pada waktu panen mereka selalu merayakan acara adat panen raya disetiap tahunnya dengan cara ritual nyanyi-nyanyian yang memiliki arti ucapan rasa syukur dalam bentuk doa, gerakan ini tercipta memiliki arti sebagai alat komunikasi mereka terhadap roh nenek moyang mereka yang menjadi bentuk doa yang dilakukan secara turun-temurun. 7️⃣ Talkshow bersama Narasumber Ibu Asmi Dalam talkshow ini dapat disimpulkan bahwa Indonesia Kaya akan Seni Budaya khususnya Pasangkayu dengan aneka ragam tradisi budaya tari daerah yang telah diwariskan dari nenek moyang akan tetapi tradisi ini sempat mati suri karena keterbatasan dan kurangnya fasilitas pendukung seperti peralatan, pembina, dll. Saat ini sudah mulai hidup kembali dengan semangat generasi muda untuk berlatih dan meneruskan tradisi ini, serta diharapkannya bantuan pemerintah untuk mendukung dan meningkatkan seni budaya di Pasangkayu untuk dapat bersaing dan dikenal secara Nasional dan juga Internasional. Kegiatan seperti ini sungguh luar biasa dengan menghadirkan seluruh lapisan masyarakat. Harapan kedepan kegiatan ini dapat terus berlanjut dengan semangat kolaborasi maka pariwisata kita akan semakin maju. Diharapkan semakin kedepan, seni ini semakin indah, bagus dengan mendidik dengan mengajarkan generasi muda disanggar seni. Mari bersama seluruh masyarakat dapat mendukung mempromosikan ciri khas yang ada di Pasangkayu melalu media digital maupun media sosial, ramaikan media sosial dengan smartphone sehingga dapat menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung yang nantinya akan bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri. 8️⃣Pertunjukan Seni Budaya Tari Sulawesi Barat oleh Sanggar Sentral Studio Dance Yang menceritakan gambaran pemerintahan Provinsi Sulawesi Barat yang dinaungi 6 Kabupaten yakni, Pasangkayu, Polewali, Majene, Mamuju, Mamasa dan Mamuju Tengah. 9️⃣ Penutupan
Aiesa Qonita Mar'ati

© 2024 Data & Informasi. Design by HTML Codex