August 5, 2024

Jogja International Kite Festival (JIKF) 2024

Jogja International Kite Festival (JIKF) 2024 yang telah diselenggarakan pada tanggal 27 – 28 Juli 2024 di Pantai Parangkusumo, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Gambaran Umum

  • Jogja International Kite Festival (JIKF) merupakan salah satu event yang berhasil masuk ke dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2024. Event ini dimulai sejak tahun 2013, yang diprakarsai oleh PERKALIN (Perkumpulan Pekarya Layang-layang Indonesia) sebagai cikal bakal TALIKAMA. Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta menjadikan festival ini menjadi program tahunan dengan mendapatkan kehormatan Piala Sultan Hamengku Buwono X sebagai piala bergilir yang sangat menjadi kebanggaan dan kehormatan bagi para pelayang baik secara individu maupun kelompok.
  • Peserta festival layang-layang ini melibatkan potensi pelayang-pelayang individu dan klub-klub se Indonesia, sejak tahun 2017 festival ini menjadi lebih besar dengan keterlibatan peserta mancanegara. Tercatat lebih dari 50 klub layang – layang nasional dan 11 negara (22 klub layang-layang) yang sudah menjadi peserta rutin event ini. 55 klub layang-layang internasional dari 13 negara ikut serta dalam JIKF 2024. Ketiga belas negara tersebut adalah Amerika Serikat, Jerman, Swedia, Polandia, India, Malaysia, Thailand, Korea, China, Taiwan, Hongkong, Singapura dan Indonesia.

Rangkaian Kegiatan

🟢 Hari Ke – 1 (27 Juli 2024)

  • Pembukaan Jogja International Kite Festival oleh Wakil Bupati Bantul
  • Penilaian Bawah Layang – Layang Kategori Tradisional (Nasional)
  • Penilaian Bawah Layang – Layang Kategori 2 Dimensi (Nasional)
  • Penilaian Atas Layang – Layang Kategori Tradisional (Nasional)
  • Penilaian Atas Layang – Layang Kategori 2 Dimensi (Nasional)
  • Rokkaku Challenge (Internasional)
  • Night Flying Kite

🟢 Hari Ke – 2 (28 Juli 2024)

Acara Puncak Jogja International Kite Festival (JIKF) 2024 dihadiri oleh:

  1. Staf Ahli Menteri Parekraf Bidang Manajemen Krisis, Bapak Fadjar Hutomo;
  2. Kepala Biro Tata Pemerintahan Setda Istimewa Yogyakarta, Kanjeng Pangeran Haryo Yudanegara;
  3. Paniradya Pati Kaistimewan Daerah Istimewa Yogyakarta, Bapak Aris Eko Nugroho;
  4. Presiden Majelis Pelayang Malaysia, Bapak Abdul Rahim Bin Haji Nin;
  5. Sekretariat Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Ibu Lis Dwi Rahmawati;
  6. Ketua Tim Kelompok Kerja Event Daerah Wilayah Jawa, Bapak Joko Suharbowo;
  7. Ketua Umum Talikama, Bapak Raden Mas Herdjuno;
  8. Perwakilan Polda DI Yogyakarta;
  9. Perwakilan Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul;
  10. Peserta Jogja International Kite Festival 2024;
  11. Pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif dan para awak media.

Rangkaian Acara Puncak Jogja International Kite Festival (JIKF) 2024:

  • Pembukaan JIKF 2024 diawali dengan menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
  • Penampilan "Tari Mahidin Barito”
  • Penampilan Parade Umbul – Umbul dan Bendera dengan Pakaian Daerah oleh Peserta JIKF dari Nusantara dan Mancanegara
  • Penampilan Tari Pembukaan “Tari Montro” dari Sanggar Simbah
  • Penampilan Atraksi Bela Diri Teknis Pernafasan Tenaga Dalam dari Perguruan Silat Merpati Putih
  • Sambutan Ketua Umum Talikama. Beliau menyampaikan:
    • Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kemenparekraf dan seluruh pendukung serta para pemangku kepentingan dalam event JIKF 2024 atas dukungannya yang sangat baik kepada JIKF 2024.
    • Setiap tahunnya festival ini mendapatkan partisipasi lebih dari 50 klub layang-layang nasional dan 11 negara sejak 2017. Para peserta dari klub-klub internasional yang ikut dalam JIKF pun berpartisipasi khususnya sebagai peserta eksibisi.
    • Jumlah maupun kualitas para peserta yang mengikuti ajang JIKF ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Pelayang yang berkompetisi dinilai mampu menampilkan inovasi yang lebih baik setiap tahunnya. Peserta lokal dan internasional yang ingin mengikuti ajang ini selalu meningkat namun harus dibatasi pihaknya lantaran keterbatasan sarana dan prasarana.
    • Para pelayang nasional dapat saling mengenal dan bertukar pengetahuan terkait dunia layang-layang dari pelayang negara lain yang hadir berpartisipasi. Dalam hal ini seperti mengenal tipe layang-layang negara lain, jenisnya, lalu bagaimana pembuatannya, dan lain sebagainya.
  • Sambutan Sekretaris Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta. Beliau menyampaikan:
    • Kami sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya karena JIKF 2024 masuk dalam program Karisma Event Nusantara (KEN) dari Kemenparekraf.
    • Dalam event kali ini, pegiat layang-layang baik nasional maupun luar negeri yang terlibat semakin banyak, tercatat lebih dari 50 klub layang-layang nasional dan 22 klub dari luar negeri ikut serta dalam perhelatan ini.
    • Festival layang-layang tahun ini mengusung tajuk “Persatuan dan Perdamaian Dunia – Unity For Love and Peace on Earth”. Tema ini diusung untuk membantu menciptakan kerukunan, persatuan, dan perdamaian bagi masyarakat lokal dan mancanegara yang ditampilkan melalui penyelenggaraan event.
  • Sambutan Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Krisis. Beliau menyampaikan:
    • Selamat atas terpilihnya Jogja International Kite Festival (JIKF) yang berhasil masuk dalam 110 Karisma Event Nusantara (KEN) 2024 dari Kabupaten Bantul Provinsi DIY bersama dengan keroncong plesiran yang telah diselenggarakan beberapa waktu lalu. Hal ini tidak terlepas dari keunikan konsep, inovasi serta peningkatan kualitas pelaksanaan event dari tahun ke tahun.
    • Siapa tak kenal layang-layang? Mulai dari anak – anak, kalangan remaja, bahkan dewasa sangat menggemari memainkannya. Layang-layang juga telah menjadi bagian dari budaya dan tradisi di berbagai belahan dunia selama berabad-abad. Saat ini penggemar dan pegiat layang-layang terus tumbuh dan berinovasi menciptakan beragam teknik dan bentuk sehingga menciptakan pengalaman yang baru.
    • Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, dunia layang – layang juga bertransformasi, mengintegrasikan kecanggihan teknologi dan desain yang semakin menarik. Oleh karenanya, tidaklah mengherankan, bahwa event layang – layang sangat berpotensi menjadi salah satu daya tarik atraksi bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
  • Penyerahan Piagam Penghargaan Karisma Event Nusantara (KEN) 2024 kepada Dispar Provinsi DIY dan kepada Talikama.
  • Pembukaan JIKF 2024 secara simbolis oleh tamu undangan VVIP dengan cara menerbangkan layang – layang secara bersama – sama.
  • Pertunjukan Sport Kite dari Talikama dan para peserta dari mancanegara
  • Penilaian Layang – Layang Train Naga Mini
  • Penilaian Layang – Layang Atas Kategori Tiga Dimensi
  • Penilaian Layang – Layang Atas Kategori Train Naga
  • Pengumuman Juara dan Penyerahan Hadiah Piala Bergilir Sri Sultan Hamengkubuwono X

🔶 Promosi dan Publikasi

  • Media Luar Ruang: Videotron di sekitar lokasi kegiatan
  • Akun media sosial instagram @karismaeventnusantara dan @visitingjogja
  • Publikasi website dan media sosial lain
  • Peliputan event di berbagai media online

Kesimpulan dan Evaluasi

🔸 Ide dan Konsep Acara

  1. Jogja International Kite Festival memiliki desain panggung dan dekorasi yang belum banyak mengangkat kearifan lokal, pada panggung utama hanya menggunakan backdrop pada umumnya dan belum banyak menampilkan dekorasi dengan kearifan lokal. Kapasitas lokasi yang digunakan dapat menampung pengunjung sesuai dengan jumlah target.
  2. Operasional jadwal pelaksanaan event tidak ada perubahan tanggal dan tempat sejak awal diajukan dan pelaksanaan opening ceremony berjalan sesuai dengan susunan acara namun konsistensi waktu belum sepenuhnya tepat waktu dari susunan acara yang telah disepakati di awal.

🔸 Manajemen Kegiatan

  1. Antusiasme masyarakat yang hadir sejak hari pertama cukup tinggi. Pada saat hari pertama kegiatan  terlihat suasana di lokasi sangat ramai pengunjung dari setelah acara pembukaan hingga acara berakhir di malam hari.
  2. Manajemen Keramaian perlu ditingkatkan kembali, mengingat bahwa event ini menjual tiket namun belum adanya signage/papan petunjuk yang jelas seperti letak toilet, pintu masuk dan pintu keluar, area kuliner, area UMKM, dan titik kumpul evakuasi sehingga banyak pengunjung yang hadir masih perlu diatur agar tidak terjadi penumpukan pada satu titik area, terkhusus di depan panggung utama. Tata letak / layout venue masih perlu dievaluasi dalam memperhatikan kenyamanan pengunjung dan estetika acara secara keseluruhan masih perlu ditingkatkan dengan memadukan dekorasi yang lebih mengangkat unsur-unsur kearifan lokal. Acara seremonial sudah cukup dipersingkat namun beberapa penampilan masih terlalu lama durasinya sehingga cukup memakan waktu acara seremonialnya.
  3. Perlunya kurasi UMKM yang lebih terukur karena terlihat masih didominasi produk kuliner kekinian, dalam hal ini masih perlu menyeimbangkan dengan produk ekraf lainnya seperti kerajinan tangan/kriya khas Bantul/Yogyakarta dalam upaya meningkatkan transaksi ekonomi dan minat pengunjung.

🔸 Manajemen Risiko

  1. Penanganan aspek keamanan dan keselamatan pengunjung pada kegiatan ini masih perlu ditingkatkan dengan melibatkan berbagai pihak dalam penyediaan Jalur Evakuasi, Posko Kesehatan, Pusat Informasi, Ambulans, Toilet dan WC Portable bersih, Musholla/Tempat Ibadah, dan Mobil Pemadam Kebakaran.
  2. Belum adanya himbauan ataupun video mitigasi bencana, informasi titik kumpul evakuasi, posko kesehatan, pusat informasi, maupun mobil ambulans di sekitar lokasi acara.
  3. Pembatas / barikade yang disediakan panitia tidak dapat digunakan secara maksimal, hanya terpasang saat acara seremoni berlangsung dan itu pun hanya sebentar, setelah itu sudah dicopot sehingga arus atau alur mobilitas pengunjung sangat tidak teratur mengakibatkan kerumunan yang membuat kurang nyamannya lokasi acara.

🔸 Pemasaran dan Komunikasi

  1. Masih kurang terlihat strategi promosi secara menyeluruh, kurangnya pemasangan baliho dan umbul-umbul yang tersebar di beberapa lokasi seperti Bandar Udara, Pusat Perbelanjaan, dan Lokasi lainnya dengan desain yang terfokus pada informasi event, hanya terlihat beberapa terpasang di titik-titik tertentu di sekitar lokasi acara, serta pemanfaatan media promosi online yang masih perlu dimaksimalkan.
  2. Perlu dilaksanakannya kegiatan aktivasi melalui media sosial selama event berlangsung seperti pelaksanaan kuis agar dapat mengoptimalkan kegiatan promosi saat acara berlangsung.
  3. Masih terlihat kurangnya komunikasi yang intens antara pihak penyelenggara dengan beberapa pihak lainnya antara lain Pemerintah Daerah sehingga ada beberapa hal yang seharusnya dapat dijadikan sebuah kolaborasi yang baik menjadi kurang maksimal di dalam penyelenggaraan event JIKF tersebut.

🔸 Dampak Ekonomi

  1. Event ini berhasil memberikan pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 415,6 juta. jumlah kunjungan wisatawan pada JIKF 2024 mencapai 28.183 pengunjung. Jumlah pengunjung pada Sabtu, 27 Juli 2024 sebanyak 13.864 pengunjung, terdiri dari 13.453 pengunjung membayar retribusi dengan tunai, dan 411 pengunjung membayar dengan non tunai. Pada Minggu, 28 Juli 2024 sebanyak 14.800 pengunjung, terdiri dari 14.730 pengunjung membayar retribusi secara tunai dan 70 pengunjung membayar dengan non tunai.
  2. Jumlah pengunjung pada JIKF 2024 meningkat dibandingkan JIKF 2023. Pada gelaran JIKF 2023 tercatat ada 26.874 pengunjung memadati kawasan Pantai Parangkusumo saat digelarnya event tersebut.

🔸 Dampak Sosial Budaya

  1. Tema yang diusung JIKF tahun 2024 ini diambil berdasarkan situasi dan kondisi Indonesia juga dunia dimana cinta dan perdamaian menjadi kata - kata kunci dalam mempererat dan memperindah persatuan untuk kemajuan masyarakat. Hal ini sesuai dengan kemampuan dalam berkontribusi untuk membantu dalam menciptakan kerukunan, persatuan dan perdamaian bagi masyarakat Indonesia dan internasional yang ditampilkan melalui kegiatan para peserta baik nasional maupun inernasional dalam festival layang – layang ini.
  2. Melalui event ini, diharapkan ke depannya semakin dapat melestarikan dan mempromosikan sei kreatifitas berupa laying – laying di Nusantara maupun Mancanegara.

🔸 Dampak Lingkungan

  1. Petugas kebersihan belum terlihat siginifikan berada di lokasi acara, perlunya dipersiapkan tim kebersihan di lokasi acara agar kebersihan tetap terjaga selama event berlangsung dan agar himbauan oleh MC maupun berupa adlibs yang dapat diputar terus menerus perihal peringatan agar tidak membuang sampah sembarangan untuk meningkatkan kesadaran para pengunjung.
Vitria Narwastu

© 2024 Data & Informasi. Design by HTML Codex