August 1, 2024

Eksotika Bromo 2024

Eksotika Bromo 2024 telah dilaksanakan pada tanggal 27 - 28 Juli 2024 di Lautan Pasir Gunung Bromo, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Provinsi Jawa Timur.

Gambaran Umum Kegiatan

  • Eksotika Bromo merupakan event tahunan yang diselenggarakan oleh Komunitas Seni Jatiswara Indonesia, yang tahun ini masuk ke dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2024.
  • Eksotika Bromo tahun ini mengangkat tema “Ruwat Rawat Segoro Gunung”dengan konsep yang memadukan seni musik tradisional dan tari-tarian se-Nusantara serta mancanegara dengan latar belakang keindahan alam lautan pasir kawasan wisata Gunung Bromo.
  • Event ini bertujuan menyambut datangnya Hari Raya Yadnya Kasada Suku Tengger, mempromosikan kekayaan seni dan budaya masyarakat setempat, dan menjadi atraksi daya tarik yang diharapkan dapat meningkatkan wisatawan nusantara maupun mancanegara.

Rangkaian Kegiatan

🟤 Hari Pertama, 27 Juli 2024

Acara Pembukaan di hari pertama dihadiri oleh :

  1. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;
  2. Direktur Event Daerah;
  3. Ketua Tim Kerja Wilayah Kalimantan dan Sulawesi;
  4. Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru;
  5. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur;
  6. Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo;
  7. Camat Tosari dan Sukapura;
  8. Kepala Desa se-wilayah Tengger:
  9. Paruman Dukun seluruh Pemangku Adat Tengger.

Adapun Rangkaian Acara Pembukaan sebagai berikut :

  • Penampilan Daul Lanceng Senopati Pamekasan oleh Duta Budaya Madura
  • Penampilan Jaranan Slining oleh Duta Budaya Tengger Lumajang
  • Penampilan Reog Kendang Sawunggaling
  • Penampilan Tari Lare Tengger
  • Penampilan Tari Pyungsan Sonolumgut oleh Duta Budaya Maestro Seni Korea Selatan
  • Penampilan Tari Gendhis oleh Sanggar TiDYF
  • Kehadiran Menparekraf yang disambut dengan prosesi pemasangan Udeng kepada Menparekraf
  • Prosesi Kidung Tengger
  • Menyanyikan Lagu Indonesia Raya
  • Pembacaan Puisi Tengger dan sambutan oleh Menparekraf dan dilanjutkan dengan Sambutan Membuka Eksotika Bromo
    • Apresiasi dan ucapan selamat untuk Komunitas Seni Jatiswara, Pemkab Probolinggo, Pemprov Jatim, dan semua pihak yang telah berkolaborasi menyelenggarakan Eksotika Bromo dengan tema "Ruwat Rawat Segoro Gunung" yang berhasil terpilih masuk ke dalam Karisma Event Nusantara 2024.
    • Hal ini tidak terlepas dari keunikan konsep, inovasi, serta peningkatan kualitas pelaksanaan event dari tahun ke tahun.
    • Prestasi ini selanjutnya perlu didorong dengan terus mengedepankan Kolaborasi, Adaptasi, dan Inovasi, dengan mengutamakan aspek kualitas dan keberlanjutan serta membawa manfaat untuk usaha-usaha masyarakat, tentunya dengan semangat GEBER (Gerak Bersama), GERCEP (Gerak Cepat), dan GASPOL (Gali Semua Potensi Lokal).
    • Harapan event Eksotika Bromo berjalan sukses, lancar, dan terus berkelanjutan, menambah atraksi daya tarik, meningkatkan kunjungan wisatawan, dan utamanya berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di kawasan Bromo dan sekitarnya.
  • Penyerahan Piagam Penghargaan Karisma Event Nusantara (KEN) oleh Menparekraf
  • Penyerahan bibit pohon bunga Edelweis dari Menparekraf kepada Kepala Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
  • Penampilan Lagu Janjiku Indonesia oleh Higayon Singers
  • Penampilan Tari Larak dari Sanggar Seni Raja Muda Bengkulu
  • Penampilan Tari Yosakoi dari Jepang oleh PT. Surabaya Autocomp Indonesia
  • Rombongan Menparekraf meninggalkan venue, ditengahi Doorstop Media
  • Penampilan Lagu Damai Bersamamu oleh Pritta Kartika
  • Penampilan Dramasoka Legenda Bumi Hila-Hila oleh Guyon Maton Cak Percil cs.
  • Penampilan Lagu Mengejar Matahari oleh Pritta Kartika
  • MC menutup acara Hari Pertama diiringi musik Lanceng Senopati mengantar pengunjung pulang.

🟤 Hari Kedua, 28 Juli 2024

Rangkaian acara di hari ke-2 sebagai berikut :

  • Penampilan Daul Lanceng Senopati Pamekasan oleh Duta Budaya Madura
  • Penampilan Tari Rikki-rikki Balasuji oleh Komunitas Seni Bi'armi Allo Polewali Mandar
  • Penampilan Tari Pattajeng Durian oleh Studio Tari 417 Makassar
  • Pembagian Merchandise KEN 2024
  • Penampilan Lagu "Aku Indonesia" oleh Higayon Singers
  • Penampilan Penampilan Sanggar Seni Raja Muda Bengkulu
  • Penampilan Tari Ngarak Meru oleh Sanggar Ketipung dan Baleganjur
  • Penampilan Lagu "Kami Anak Negeri" oleh Higayon Singers
  • Penampilan Sanggar Terminal Olah Seni dari Kutai Kertanegara Kalimantan Timur
  • Penampilan Seni dari Sasak Lombok
  • Penampilan Lagu Heal The World oleh Higayon Singers
  • Penampilan Kidung Tengger oleh Romo Sutadji
  • Penampilan Reog dan Jaranan oleh Sanggar RMS
  • MC menutup acara

Evaluasi Penyelenggaraan Eksotika Bromo 2024

🟤 Dimensi Ide dan Konsep

  1. Konsep, gagasan serta pengemasan event dari sisi atraksi sudah cukup baik dan menarik karena menampilkan keunikan tradisi lokal dan cukup banyak atraksi.
  2. Penyelenggara sudah menggunakan material ramah lingkungan berupa bambu untuk dekorasi venue dan kursi pengunjung, namun masih kurang variatif dan optimal dalam pemanfaatannya. 
  3. Kedepannya, dekorasi venue perlu dibuat lebih meriah, agar lebih terlihat keberadaan sebuah event sekaligus mengangkat daya tarik atraksi yang sebenarnya menarik ditampilkan. Hal ini misalnya dapat diantispasi misalnya dengan dibuat gate masuk atau gapura.
  4. Pelibatan UMKM setempat di dalam area venue masih sangat kurang sehingga perlu diperhatikan dan ditingkatkan. Tercatat pada hari pertama hanya terdapat 2 stand makanan dan minuman sponsor dan bukan UMKM.
  5. Pengelolaan event juga terpantau masih belum berkolaborasi khususnya dengan Dinas Pariwisata setempat. 

🟤 Dimensi Pemasaran dan Komunikasi

🔹Pemasaran

  1. Strategi pemasaran daring melalui media sosial Instagram lewat kolaborasi dengan akun Kemenparekraf, KEN, dan Pesona Indonesia.
  2. Strategi pemasaran luring melalui pemasangan spanduk pada 6 titik di sekitar kawasan Bromo Tengger Semeru.

🔹Komunikasi

  1. Penyelenggara tergolong kurang responsif dalam berkomunikasi dan berkoordinasi baik menjelang, saat persiapan dan pelaksanaan di lapangan. Penyelenggara juga seringkali kurang sigap merespon koordinasi dengan Tim Teknis maupun Tim Monitoring DEDA.

🟤 Dimensi Manajemen Kegiatan dan Resiko

🔹 Manajemen Kegiatan

  1. Koordinasi antara penyelenggara dan Tim Monitoring di lapangan agak terhambat, dan seringkali tidak terlihat keberadaan panitia di lokasi kegiatan.
  2. Manajemen waktu cukup baik, event dimulai tepat waktu dan tidak terganggu dengan agenda lain.
  3. Perlu perbaikan dalam hal pengaturan rundown, briefing MC, dan pengaturan area pengunjung dan fotografer.
  4. Kualitas teknis, seperti tata panggung dan tata suara juga perlu ditingkatkan. Tercatat beberapa kali terjadi gangguan teknis pada sound system, yang sangat mengganggu jalannya acara.
  5. Kurangnya signage / penunjuk arah di lokasi kegiatan. Ke depan, penyelenggara perlu memaksimalkan perencanaan pra-event sehingga dapat mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan kelengkapan venue event.
  6. Kurangnya pemenuhan komitmen dalam pemanfaatan pendukungan yang sudah diberikan Kemenparekraf, khususnya dalam spesifikasi layar LED, sound system, dan panggung yang digunakan tidak sesuai dengan spesifikasi yang sudah didukung Kemenparekraf.

🔹 Manajemen Risiko

  1. Sudah tersedia ambulans dan mobil kepolisian untuk mengantisipasi kenyamanan dan keselamatan pengunjung selama event berlangsung.
  2. Masih kurangnya mitigasi terhadap resiko angin dan badai pasir, yang semestinya sudah diidentifikasi mengingat event ini telah diselenggarakan beberapa kali di venue yang sama.
  3. Standar penanganan kebersihan dalam penyelenggaraan event masih perlu ditingkatkan, terlihat dari kualitas tempat sampah yang hanya menggunakan kantong plastik, sehingga tidak ada penerapan segregasi sampah yang membutuhkan tempat sampah yang terstandarisasi.
  4. Crowd control di dalam lokasi venue cukup baik, namun ke depan perlu peningkatan jumlah kursi penonton serta perbaikan posisi kursi. Didapati penempatan kursi kurang ideal karena terlalu dekat dengan area atraksi, sehingga kebanyakan penonton lebih memilih duduk di bukit-bukit pasir yang lebih tinggi posisinya dari area atraksi.

🟤 Dimensi Dampak Sosial Budaya

  1. Sudah cukup baik karena mempromosikan, mengangkat dan melestarikan tradisi kearifan lokal namun secara ekonomi kurang terkonsep dan perlu ditingkatkan. Stand yang terdapat di venue hanya dari sponsor non-UMKM, sama sekali belum mengangkat UMKM dan produk kreatif lokal. Pedagang kaki lima yang tersebar di luar venue juga belum teralokasi dengan baik.
Vitria Narwastu

© 2024 Data & Informasi. Design by HTML Codex