August 5, 2024

BISA Fest: Atraksi Budaya dan Wastra Khas NTT

Kegiatan BISA Fest: Atraksi Budaya dan Wastra Khas NTT pada tanggal 30 Juli 2024 di Aula Maria Bunda Segala Bangsa, Desa Batu Cermin, Kec. Komodo, Kab. Manggarai Barat, NTT. Kegiatan ini merupakan bentuk kerjasama kemitraan antara Kemenparekraf/Baparekraf RI dengan Komisi X DPR RI.

Kegiatan ini dihadiri oleh:

  1. Anggota Komisi X DPR RI, Bapak Andreas Hugo Pareira;
  2. Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Kab. Manggarai Barat, Bapak Stefanus Jemsifori;
  3. Analis Kebijakan Ahli Muda, Direktorat Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran, Bapak Abdullah Syukri Fahmi;
  4. Direktur Destinasi Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores, Bapak Konstant Mardinandus Nandus, selaku Narasumber;
  5. Peserta kegiatan yang terdiri dari komunits dan pelaku UMKM pariwisata dan ekonomi kreatif.

Rangkaian kegiatan:

  • Registrasi peserta
  • Pembukaan oleh Host.
  • Seluruh peserta dan tamu undangan menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”.
  • Pembacaan doa.
  • Penampilan pembuka, tari Tiba Meka oleh sanggar Wela Kaweng. "Tiba" artinya terima, menadah, tangkis, setuju, atau menyambut. Sedangkan meka artinya tamu. Sehingga, Tiba Meka artinya tarian menyambut atau menerima tamu.
  • Sambutan Kepala Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, dan Kebudayaan Kab. Manggarai Barat:
    • Apresiasi kepada Kemenparekraf dan Komisi X DPR RI atas kolaborasinya menyelenggarakan BISA Fest sehingga peserta yang hadir mendapatkan ilmu dan masukan yang positif dari para narasumber professonal yang hadir untuk mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif Kab. Manggarai Barat.
    • Nusa Tenggara Timur dianugerahi alam yang begitu indah dan sangat berpotensi untuk dikembangkan pariwisatanya. Bukan hanya Komodo saja, tetapi juga wisata alam lainnya seperti hutan, gunung, juga desa wisata.
  • Sambutan perwakilan Kemenparekraf/Baparekraf, Bapak Abdullah Syukri Fahmi:
    • Apresiasi kepada Komisi X DPR RI dan Pemerintah Kab. Manggarai Barat yang senantiasa menjadi partner handal Kemenparekraf untuk terus memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang berkualitas dan berkelanjutan.
    • Kekayaan budaya dan wastra khas NTT menjadi ruang dan kesempatan yang bisa dimanfaatkan para pelaku seni untuk melestarikan tradisi, sebagai wadah aktualisasi, maupun bisnis. Besarnya potensi ini tentu perlu diikuti dengan daya saing yang tinggi.
  • Sambutan Anggota Komisi X DPR RI, Bapak Andreas Hugo Pereira:
    • Apresiasi kepada Pemerintah Kab. Manggarai Barat yang selalu bersinergi dengan Kemenparekraf dalam mendorong kemajuan parekraf di Indonesia serta ucapan terima kasih kepada seluruh peserta yang antusias mengikuti kegiatan BISA Fest ini.
    • Wastra khas NTT sangat kaya dan harus dilestarikan melalui regenerasi para penenun dan kreasi motif-motif khas identitas Manggarai Barat khususnya Batu Cermin.
  • Penyerahan cendera mata oleh perwakilan Kemenparekraf kepada Anggota Komisi X DPR RI, Kepala Disparekrafbud Kab. Manggarai Barat, dan Narasumber.
  • Demo Tenun dari Sanggar Songke Ruis.
  • Penampilan Tari Benggong oleh Sanggar Wela Kaweng dan Tari Mata Leso oleh Sanggar Kala Dima. Tari Benggong bercerita tentang kehidupan orang Manggarai yang miskin dan melarat di bawah kekuasaan Raja Bima pada masa penjajahan.
  • Penyerahan piagam penghargaan oleh Anggota Komisi X DPR RI, perwakilan Kemenparekraf/Baparekraf, Kepala Disparekrafbud Kab. Manggarai Barat, dan Narasumber kepada para penampil tari dan demo tenun.
  • Talkshow dan diskusi bersama Narasumber, Bapak Konstant Mardinandus Nandus:
    • Nilai-nilai yang menjadi panduan dalam mengembangkan parekraf Kab. Manggarai Barat antara lain: • Attractiveness, • Localness • Competitiveness, • Inclusiveness, • Resilience, • Sustainability, • Owning Character
    • NTT memiliki banyak destinasi baru yang dapat dikunjungi dan dipromosikan:
      1. Wisata Mangrove Boleng
      2. Desa Warloka Pesisir
      3. Trekking Parapuar
      4. Pantai Tonggo, Nangaroro
      5. Kampung Kaper 
      6. Savana Golo Mori
      7. Cunca Rami
      8. Kapela Fatima, Larantuka
      9. Ling Bua, Ruteng
      10. Desa Golo Loni, Borong
      11. Puncak Wolobobo, Bajawa
      12. Dugong & Hiu Tikus, Alor
  • Penyerahan piagam penghargaan oleh perwakilan Kemenparekraf/Baparekraf kepada Narasumber.
  • Kegiatan ditutup dengan foto bersama.

Kesimpulan:

  1. Kegiatan BISA Fest memiliki tujuan untuk memberikan ruang ekspresi, apresiasi, motivasi, serta memperluas wawasan khususnya bagi para pelaku pariwisata untuk terus berinovasi dalam berkarya serta memajukan sektor parekraf.
  2. Kegiatan BISA Fest menjadi sarana pertemuan dan perluasan jejaring bagi para stakeholder, pelaku seni, dan UMKM di Kab. Manggarai Barat.
  3. Setelah mengikuti kegiatan BISA Fest, para peserta diharapkan dapat menerapkan strategi penyelenggaraan event yang Bersih, Indah, Sehat dan Aman, optimalisasi 3A (Atraksi, Amenitas dan Aksesibilitas), serta mengutamakan prinsip-prinsip pariwisata berkualitas dan berkelanjutan.
  4. Kegiatan BISA Fest diharapkan dapat berkontribusi dalam peningkatan sektor parekraf dan memberikan dampak positif terhadap ekonomi, sosial budaya dan lingkungan di Kab. Manggarai Barat.
Vitria Narwastu

© 2024 Data & Informasi. Design by HTML Codex